Setelah makanan mereka sudah habis, mereka memutuskan untuk pergi dari keadaan yang menurutnya sangat kaku dan canggung itu. Hanya suara deru piring dan hiruk pikuk keramaian di sekitar mereka yang menghiasi telinga mereka.
" Gue duluan, " Ucap Kevanno sambil berdiri dan mengambil barang bawaannya yang berada di atas meja.
" Eh, lo gak mau nungguin gue dulu? " Ucap Arra sambil ikut bergegas berdiri dan membawa barang barang nya.
" Ogah " Ucap ketus Kevanno sambil meneruskan dan mempercepat langkah nya meninggalkan Arra.
" Tungguin dong, gue sendirian nih. Gak ada yang ngater pulang, lo gak kasian liat cewek secantik gue jalan sendirian? terus kalo misalkan gue di godain abang abang pinggir jalan gimana?? " Cerocos Arra sambil berjalan mengimbangi langkah Kevanno yang besar sehingga ia harus berlari kecil.
" Temen lo pada kemana emang sampe sendirian begini? " Ucap Kevanno sambil terus berjalan ke arah Basement.
" Hahaha, lo nanya kemana temen gue? Gue gak punya temen, mereka semua Busuk! " Ucap Arra sambil tertawa miris dan menekan kata Busuk pada ucapan nya.
" Oh, " Ucap dingin Kevanno sambil semakin mempercepat langkah nya untuk meninggalkan wanita di sebelahnya sekarang. Tapi di lain sisi ia merasa kasihan dengan apa yang baru saja Arra ceritakan.
" Nih cewek kasian juga si, tapi yah gimana temen nya pada gak mau temenan sama dia. Dianya aja weird gini " Gumam Kevanno sambil sedikit menatap Arra yang mulai kelelahan untuk mengikuti langkah nya yang semakin lama semakin cepat.
" Ok, lo boleh pulang bareng sama gue. Tapi setelah ini lo gak usah nyari atau temuin gue lagi " Ucap dingin Kevanno sambil menatap Arra dengan tatapan sinis nya. Dan hanya ditanggapi dengan anggukan paham dan senyum manis yang tercetak di sudut bibir Arra.
Lalu mereka pun segera berjalan ke arah letak mobil Kevanno, karena kebetulan Arra pergi dengan menggunakan taksi online. Jadi tidak ada salahnya jika ia menggunakan kesempatan bersama Kevanno untuk sekedar pulang bersamanya.
" Kev, gue mau ke Cafe di daerah Kemang dulu dong, " Ucap Arra untuk memecahkan keheningan yang terjadi di antara mereka. Dan hanya di tanggapi dengan anggukan singkat oleh Kevanno.
" Heh! Lo ngangguk gitu emang tau nama dan posisi Cafe nya dimana? " Sindir Arra sambil melirik Kevanno yang tetap fokus pada jalan raya.
" Engga, " Ucap singkat Kevanno.
" Ckk, Lo itu kenapa sih? Sariawan? Ngomong seadanya gitu bikin gue kesel tau gak? Mending gue ngomong sama tembok deh, dia ketauan emang cuma diem aja tanpa respon sedikit pun daripada sama lo manusia punya mulut tapi gak digunain dengan baik " Cerocos Arra sambil mengalihkan pandangan nya ke arah jalan di depan nya. Akhirnya, ocehan Arra sukses membuat fokus Kevanno terkecoh dan menengok ke arah Arra yang sedang fokus ke jalanan di depannya.
" Bacot, dimana Cafe nya? Apa nama Cafe nya? " Ucap dingin Kevanno.
" Ckk, Cafe Axsmax. " Ucap singkat Arra.
Sesampainya mereka di Cafe tujuan mereka, akhirnya Arra memesan beberapa makanan untuk ia makan. Entah makanan itu akan di makan atau hanya keinginan semata saja. Itulah salah satu kebiasaan buruk Arra Windha.
Setelah merasa cukup dan puas dengan apa yang ia beli, akhirnya ia kembali ke mobil dan memutuskan untuk segera sampai kerumahnya dan menikmati nikmatnya bersandar di kasur kesayangannya, yang menurutnya memiliki daya tarik yang kuat bagi dirinya pribadi.
" Itu buat lo semua? " Ucap Kevanno sambil melihat dan menunjukkan jarinya ke arah plastik belanjaan dari Cafe yang sedang mereka kunjungi.
" Iyalah, kenapa? Lo mau? beli sendiri lah sana, " Ucap ketus Arra sambil meletakkan makanannya di kursi belakang mobil nya dan duduk kembali di kursi depan lengkap dengan seatbell nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuck Girl
Teen FictionArra Windha, Cewek yang menggilai ketenaran dimana pun dia berada, yang selalu mengganti pasangan dan memainkan perasaan orang lain sesuka hatinya. Wanita pemain perasaan orang lain cocok untuk di nobatkan kepadanya. Masa lalu kelam nya lah yang me...