Sesampainya Arra dikamar nya, ia langsung merebahkan tubuh nya di atas kasur yang berukuran King Size itu. Ia merasa lelah dengan drama yang selalu terjadi di hidupnya. Ia rindu suasana rumah yang rukun dan hangat seperti saat ia masih kecil.
Tiba tiba lamunan nya disadarkan oleh suara kakaknya yang tepat berada di depan pintu kamarnya, " Raa, keluar dulu. Gue mau bicara sebentar "
" Ada apa lagi? Mau ngajak ribut lagi? " Teriak Arra dari dalam kamar nya.
" Enggak, kali ini gue mau bicara baik baik sama lo. Gue janji gak bakal ada emosi di pembicaraan kali ini, " Ucap kakaknya lagi.
Arra pun meyakinkan dirinya dan bergegas membuka pintu kamarnya dan mempersilahkan kakaknya masuk, " Kenapa? "
" Perusahaan bokap lagi goyang, ekonomi kita mulai turun. Banyak pesaing yang mau rebut perusahaan bokap, " Jelas kakaknya.
" Terus? " Ucap Arra sambil memperhatikan Handphone nya untuk menghindari kontak secara langsung dengan kakaknya.
" Gue harap lo bisa ngerti sama ekonomi kita yang mulai turun. Lo belajar buat lebih hemat ya soalnya kan lo tau bentar lagi lo bakal kuliah dan perlu banyak uang, " Jelas kakaknya lagi.
" Tapi gue gak bisa hidup kayak gitu, " Ucap dingin Arra sambil sedikit melirik ke arah kakaknya yang sedang menahan dirinya untuk tidak tersulut emosi nya sendiri.
" Lo harus bisa karna pendidikan lo masih panjang dan kebutuhan lo yang lebih penting jauh lebih banyak nanti kedepannya, "
" Udah selesai kan pembicaraan nya? Yaudah sana keluar gue mau tidur, " Ucap Arra sambil meletakkan Handphone nya di sebelahnya dan memejamkan mata nya. " Pintu nya jangan lupa ditutup lagi, " Ucapnya lagi.
" Kenapa jadi gini? Gue harus hidup susah? Engga gak mungkin! Gue gak bisa bayangin gimana rasanya tinggal di rumah yang sempit dan sumpek gitu, " Gumam Arra. Lalu akhirnya ia pun tertidur setelah memikirkan apa yang akan terjadi kepada ia dan keluarganya.
Tepat pukul tengah malam ia terbangun karna rasa lapar yang sampai membuatnya terbangun, Arra ingat sejak ia pulang sekolah sampai sekarang tertidur pulas. Ia pun bergegas turun ke lantai dasar rumahnya untuk memeriksa apakah ada sisa makanan yang disisakan khusus untuknya, namun yang tersisa di meja makan nya hanya ada air dan gelas yang berbaris rapih.
" Kebiasaan deh, kalo gue ketiduran pasti gak pernah di sisain makanan. Disini udah gak ada yang perduli apa sama gue? Kalo gue mati kelaperan kan mereka juga yang repot, " Gerutu Arra sambil membuka lemari makan nya untuk mencari stock mie yang tersedia setiap bulan nya. Ia pun mengambil salah satu mie nya lalu membuatnya dan segera melahapnya sampai habis.
Ia pun segera bergegas kembali ke kamar nya untuk melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda dan juga mimpi indah nya bertemu dengan salah satu artis K-Pop idola nya yang tertunda karna rasa lapar nya. Setelah membalik balikan badan nya dan mencari posisi yang pas untuknya, Arra pun kembali masuk ke alam mimpinya.
Sampai beberapa saat alarm setianya membangunkan nya, " Non Arra bangun non udah pagi, " Teriak bi Imah sambil membuka jendela besar yang kemudian cahaya sang surya masuk menusuk ke mata nya yang masih terpejam.
" Apa sih bi? Emang sekarang udah jam berapa? " Ucap Arra sambil menutupi mukanya dengan selimut tebal yang menyelimuti tubuhnya.
" Udah jam 6 non, ayok non bangun " Ucap bi Imah sambil menarik pelan selimut yang menutupi mukanya itu.
Arra pun dengan segap langsung menarik selimut itu untuk segera menutupi mukanya lagi, " Lima menit lagi deh bi, "
" Lima menit nya non Arra itu sama aja satu jam nya orang normal non, " Ucap bi Imah sambil membangunkan tubuh Arra untuk segara duduk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fuck Girl
Підліткова літератураArra Windha, Cewek yang menggilai ketenaran dimana pun dia berada, yang selalu mengganti pasangan dan memainkan perasaan orang lain sesuka hatinya. Wanita pemain perasaan orang lain cocok untuk di nobatkan kepadanya. Masa lalu kelam nya lah yang me...