12

143 8 0
                                    

Saat di perjalanan menuju ruang guru yang terletak di ujung koridor sekolah, banyak pasang mata yang menatap ke arah nya dengan tatapan heran dan bingung. Bagaimana bisa seorang Arra Windha yang selalu ingin menjadi primadona sekolah bertingkah seperti Babu.

" Mau di taro dimana muka gue? Oh God please, " Batinnya menggerutu saat ia menjadi tontonan yang sangat memalukan ini.

Ia berusaha mati matian menutupi rasa malu dan gengsi nya saat berjalan di sepanjang koridor dengan tatapan yang sangat sulit di artikan dari siswa di sekolah barunya ini.

Akhirnya ia sampai di depan pintu ruang guru nya yang besar itu. Saat ia hendak masuk ke dalam ruangan itu lagi lagi ia menabrak seseorang yang sedang hendak keluar dari ruangan tersebut.

" Lo punya mata gak sih?! " Bentak Arra pada laki laki di depan nya.

" Ada nih, ada dua malah " Ucap santai laki laki itu.

" Ckk, awas gue mau lewat. " Ucap Arra sambil mendorong laki laki asing itu.

" Lo kayak nya anak baru ya? Emang tau dimana meja yang lo tuju? "

Arra terdiam lalu menatap ke sekitar ruangan itu, tidak ada satu pun guru yang bisa ia tanya, " Gue mau cari meja Bu Ria, lo tau dimana? " Tanya nya pada laki laki yang berdiri tepat di belakangnya.

" Sini gue anter, " Ucap laki laki itu sambil menarik tangan Arra ke arah meja yang ia tuju. Arra pun hanya mengikuti langkah laki laki di depannya ini.

Sesampainya ia pada meja tujuan nya Arra langsung meletakkan buku geologi tebal itu, " Thanks, " Ucap singkat Arra dan langsung memilih untuk bergegas meninggalkan orang asing itu.

Tiba tiba langkah nya di halangi oleh laki laki itu lagi, " Kenalin nama gue Kevin. Nama lo siapa? "

" Nama gue Arra Windha, " Ucap nya singkat. Dan laki laki asing yang bernama Kevin itu pun mengangguk paham.

" Pulang bareng sama gue ya, "

" Gue udah ada janji buat pulang bareng sama orang lain, "

Arra pun bergegas meninggalkan ruangan itu untuk segera berkumpul kembali bersama teman temannya yang pasti sudah menunggu nya sedari tadi. Ia merasa aura nya semakin hari semakin bertambah, niat busuk nya untuk menjadi fuck girl tidak hanya menjadi angan belaka.

Sesampainya Arra di kelasnya, ia langsung memutuskan untuk duduk dan menceritakan semua kejadian yang ia alami pada ketiga teman nya, " Guys you know what? Dua cowok ganteng hari ini minta kenalan sama gue dan ngajak gue pulang bareng, "

" Really?! " Ucap Chatrine.

" So proud of you, gurl! " Ucap Christy.

" Laku banget lo kayak jajanan sd hahaha, " Ucap Reisha.

" Siapa dulu? Arra Windha gitu loh hahaha, " Ucap nya sambil mengibaskan rambut nya dan tersenyum bangga dengan pencapaian di sekolah baru nya ini.

" Terus Revan gimana? " Tanya Reisha sambil memperhatikan Handphone nya.

" Revan? Ya dia tetep jadi cowok gue lah. Apa salah nya kan gue deket sama cowok lain yang ganteng juga? " Jawab Arra sambil tetap tersenyum bangga.

" Gila lo raa hahaha, " Sahut Chatrine sambil ikut tertawa melihat tingkah laku teman baru nya.

" Mending Revan buat gue aja daripada lo gituin, " Sahut Christy sambil tersenyum sinis.

" Enak aja lo! Dia naksir nya sama gue kok hahaha, " Jawab Arra sambil menambah polesan Make Up di wajah nya.  " Lagian selama masih di sebut pacaran itu masih bebas buat kenal atau deket sama orang lain, " Ucap nya.

Fuck GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang