Tapi gue gak siap buat kehilangan lo, please kasih gue kesempatan kedua. Gue janji, gue bakal perbaikin diri gue demi lo.
- Arra Windha.
Sesampainya mereka di Rooftop, tempat itu tetap saja sepi dan tenang. Suara semilir angin dan deru klakson jalanan lah yang terdengar di telinga mereka. Tempat ini memang indah dan nyaman untuk sekedar menenangkan diri dan duduk bersantai.
Arra mengetahui tempat ini karna dulu saat ia masih berpacaran dengan Jordan. Jordan lah yang memberitahukan nya soal tempat ini, saat mereka merasa bosan dengan pelajaran masing masing, Jordan mengajak Arra ke Rooftop ini melalui via Whatsapp. Tempat ini lah yang menjadi saksi perjalanan cinta SMA nya.
" Lo mau ngomong apa? Cepetan! Gue gak punya banyak waktu buat berduaan sama lo disini, " Ucap ketus Arra sambil duduk di kursi yang disiapkan di tempat itu.
" Jadi gini, gue sebenernya suka sama Venya udah dari lama. Awalnya gue deketin lo karna mau tau banyak tentang si Venya tapi ternyata cara gue salah, lo nyaman sama gue karna cara gue mungkin terlalu sering bikin lo baper sama gue. Jadi gue pikir apa salahnya gue coba buka hati buat lo, tapi ternyata tetep aja gak bisa. Tetep Venya yang ada di hati gue, gue juga gak bisa bohongin perasaan gue sendiri Ra. Jadi, stop please salahin dia soal masalah ini. Dia gak salah, gue yang salah " Ucap Jordan sambil menggengam lembut tangan Arra dan menatap mata Arra yang mulai berkaca kaca.
" Tapi kenapa lo malah selingkuh saat lo udah punya gue, Jor? " Ucap lirih Arra dengan air mata yang mulai menetes dan sudah tidak mampu dibendung nya lagi.
" Gue gak bermaksud buat selingkuh, Raa. Gue udah coba buat sayang dan buka hati buat lo, tapi ternyata gue gak bisa. Gue tetep sayang sama Venya, " Jelas Jordan sambil menghapus air mata di pipi Arra.
" Tapi Jor, kenapa lo lakuin itu saat gue udah bener bener sayang sama lo? Apa salah gue? Apa yang perlu gue perbaikin dari diri gue? Kalo dengan gue berubah bisa buat lo balik lagi, apapun bakal gue lakuin, " Ucap Arra sambil memegang tangan Jordan dan menatap nya dengan tatapan memohon untuk tidak pergi dari hidupnya.
" Just be yourself, Raa. Lo gak salah kok. Lo itu sempurna, banyak orang di luar sana yang mau sama lo dan lo pasti bisa dapetin yang jauh lebih baik daripada gue, " Ucap lirih Jordan sambil terus menatap mata Arra dengan penuh perasaan bersalah.
" Tapi buat gue, lo yang paling terbaik " Balas Arra sambil tersenyum lirih dan terus memegang tangan Jordan. Ingin rasanya ia memeluk laki laki dan menangis di pelukan nya, namun apa daya.
" Raa denger ya, di luar sana banyak laki laki yang ngantri supaya bisa jadi pacar lo. Lo liat diri lo, lo itu cantik dan sempurna. Banyak laki laki di luar sana yang jauh lebih baik dan bisa lebih sayang sama lo daripada gue, " Ucap Jordan sambil terus menatap wanita didepan nya yang terus menangis.
" Tapi Jor, " Ucap lirih Arra.
" Lo pasti bisa dapet seseorang yang jauh lebih baik dari gue, percaya lah " Ucap Jordan sambil memeluk gadis didepan nya. Arra memeluk erat Jordan dan menangis dipelukan nya. Ia tahu bahwa ini ada pelukan terakhir nya dan kenyamanan terakhir yang diberikan oleh laki laki didepan nya ini.
" Gue masih sayang sama lo, Jor " Ucap lirih Arra sambil menikmati sisa waktunya berdua dengan Jordan di Rooftop sekolah nya yang indah karna dilengkapi dengan tanaman bunga yang menghiasi. Dan Jordan hanya tersenyum dan mengelus lembut tangan Arra.
" Lo jangan nangis lagi ya, gue gak suka liat cewek nangis " Ucap Jordan sambil menghapus air mata yang masih saja luruh di pipi gadis disebelahnya ini.
" Gue gak tau cara buat berhenti nangis, " Ucap lirih Arra.
" Udah dong, lo harus senyum. Senyum lo itu manis, bikin orang candu " Goda Jordan.
" Gak lucu, Jor " Ucap lirih Arra sambil tersenyum samar.
" Nah gitu dong, balik ke kelas kuy " Ajak Jordan sambil mengajak Arra berdiri.
" Sejak kapan lo jadi anak baik? lagian gue masih pengen berdua sama lo. Karna gue tau ini bakal jadi kenangan terakhir gue berdua sama lo, " Ucap lirih Arra sambil tersenyum samar untuk menutupi kesedihan nya. Dan Jordan yang merasa tidak tega pun mengikuti permintaan Arra. Ia hanya berharap bahwa disana Venya tidak berpikir macam macam tentang mereka berdua.
Keheningan yang timbul di antara mereka berdua, hanya semilir angin dan deru klakson jalanan lah yang mengisi ruang telinga mereka. Kenyamanan lah yang membuat Arra betah dalam kondisi yang biasanya membuat nya bosan dan mengantuk.
Arra menatap Jordan yang tertidur di pundaknya , laki laki disamping nya ini akan menjadi salah satu kenangan nya. Moment seperti ini akan menjadi yang terakhir bagi dirinya, entah kedepannya ia harus menelan kenyataan pahit seperti apa.Melihat Venya dan Jordan yang pasti akan menjadi satu satunya Best Couple di sekolahnya. Bagaimana tidak dikatakan Best Couple? Mereka berdua memiliki kecocokan satu sama lain. Tidak dengan Arra yang memiliki sifat yang membuat siapa saja geram berada didekatnya.
Berbeda dengan Venya, ia sosok wanita yang sederhana dan cenderung lebih apa adanya. Walaupun, ia salah satu dari Geng yang dibuat oleh Arra. Ia merupakan satu satunya yang paling berbeda di antara kedua teman dekatnya. Maka itulah yang menjadi daya tarik bagi seorang Jordan.
" Jor, udah waktunya pulang, " Ucap lembut Arra sambil membangunkan Jordan yang masih terlelap di pundaknya. Jujur ia sangat tidak ingin lepas dari moment saat ini.
" Ohh yaudah, yukk " Ucap Jordan sambil berdiri dan merapihkan rambut dan pakaiannya. Saat ingin melangkah, Arra menahan langkah nya dan kembali menatap mata Jordan dan mulai meneteskan air matanya lagi.
" Tapi gue gak siap buat kehilangan lo, please kasih gue kesempatan kedua. Gue janji, gue bakal perbaikin diri gue demi lo " Ucap lirih Arra sambil berdiri didepan laki laki itu.
" Raa kalau lo mau perbaiki diri lo, jangan pernah berubah buat orang lain. Lo harus berubah buat diri lo sendiri supaya saat lo udah ketemu sama Cinta yang baru, lo udah jadi seorang Arra Windha yang lebih baik dari sekarang, " Jelas Jordan sambil menatap mata dan menghapus air mata yang mulai mengalir deras di pipi Arra.
" I can't live without you, please stay here with me " Ucap lirih Arra sambil menundukkan kepalanya dan menangis sejadi jadinya. Tiba tiba kepala nya perlahan di angkat dan Jordan mendaratkan bibirnya di atas bibir mungil Arra. Arra yang semula terkejut, semakin lama kenyamanan yang tercipta dalam ciuman nya kali ini jadi ia memutuskan untuk merasakan kenyamanan terakhir ini.
Akhirnya, mereka memutuskan untuk turun dari Rooftop itu dan pulang bersama. Sebelumnya ia sudah mengirimkan pesan kepada Venya bahwa ia tidak bisa mengantarkan Venya pulang hari ini. Bagaimana pun, ia harus mengantar wanita yang telah ia sakiti ini pulang. Dan mungkin ini akan menjadi terakhir kali nya ia mengantarkan nya pulang.
Yukk mana VOMMENT nyaa...
Jangan lupa VOMMENT nya yaa.. :3
Bantu author supaya lebih semangat dalam nulis cerita ini lagi :(
Maaf kalo alur nya gak jelas dan Feel nya kurang berasa :(
Maklum masih amatiran :(
Thanks,
Love.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fuck Girl
Teen FictionArra Windha, Cewek yang menggilai ketenaran dimana pun dia berada, yang selalu mengganti pasangan dan memainkan perasaan orang lain sesuka hatinya. Wanita pemain perasaan orang lain cocok untuk di nobatkan kepadanya. Masa lalu kelam nya lah yang me...