7

319 13 0
                                    

Bel istirahat berbunyi, murid murid sontak menuju ke kantin sekolah nya yang terbilang cukup elit. Terdapat jaringan akses Wifi dan fasilitas lain nya yang memadai. Arra masih tetap menunggu kehadiran Revan di dalam kelas nya, sementara teman geng baru nya sudah menuju ke kantin lebih dulu. Ia masih menggunakan kesempatan ini dengan sebaik mungkin, bagaimana tidak jika seorang Most Wanted dan ketua geng yang disegani di sekolah ini tertarik kepada nya.

Tiba tiba suara berat muncul dari belakang nya, " Udah laper ya? "
Arra yang terkejut pun langsung menoleh dan tersenyum lalu mengangguk dengan antusias.

Lalu mereka berjalan menuju ke kantin sekolah nya, sepanjang lorong terfokus kepada mereka berdua. Banyak perempuan yang menggilai sosok Revan yang cool dan dingin itu, bisa luluh oleh murid baru di sekolah nya.

" Makanan yang enak disini apa Van? " Tanya Arra.

" Ada siomay, dimsum, nasgor bu enah, cilok mang agus " Ucap Revan sambil menatap lekat mata Arra yang menurut nya indah itu.

" Dimsum? disini ada yang jual dimsum? " Ucap antusias Arra saat mendengar salah satu makanan kesukaan nya tersedia di kantin sekolah barunya.

Revan yang merasa gemas dengan ekspresi wajah Arra pun mengelus pucuk kepala nya sambil tersenyum manis, " Iya ada, suka? "

Arra pun mengangguk dan tersenyum ke arah Revan, " Banget," 

Akhirnya mereka kembali berjalan menyusuri lorong sekolah nya dan tetap menjadi pusat perhatian terutama saat Revan memperlakukan Arra dengan sangat manis tadi. Arra yang menjadi pusat perhatian kali ini merasa sangat bangga dengan pencapaian nya, yaitu menjadi primadona dimana pun ia berada.

Satu meja dan kursi panjang di pojok kantin nampak kosong, banyak murid lain yang sibuk mencari tempat duduk untuk mereka. Arra menyadari bahwa laki laki di sebelah nya ini disegani dan disukai banyak orang di sekolah ini jadi ia bisa menentukan apapun sesuka hatinya, di tambah ia adalah anak pemilik sekolah ini.

" Lo pesenin gue dimsum 2 porsi ya, " Titah Revan pada salah satu murid yang melintas di depannya. Dan orang itu pun hanya mengangguk dan menuruti perintah Revan.

Revan pun menarik sedikit tangan mungil Arra untuk menuju ke meja kosong yang tersedia baginya, " Duduk, bentar lagi pesenan nya sampe kok " Ucap manis Revan sambil tersenyum ke arah Arra yang terus mengikuti instruksi laki laki di sebelah nya ini.

" Pulang bareng sama gue mau gak? " Tanya Revan sambil menatap lekat mata Arra yang kini menjadi candu baginya.

" Gak ngerepotin emang? " Ucap Arra sambil tersenyum samar untuk menutupi rasa gugup nya saat ditatap selekat ini oleh pria setampan Revan.

" Enggak lah, kan lo ce-- " Ucap Revan yang tidak sengaja mengucap satu kata yang akan membuatnya canggung.

Arra yang kebingungan pun menangkat satu alis nya dan menatap Revan dengan tatapan bingung, " Ce apa Van? "

" Nih Van pesenan nya, " Ucap gugup seorang murid yang tadi Revan suruh untuk memesankan nya Dimsum. Revan pun mengeluarkan selembar uang seratus ribuan untuk nya dan menyuruhnya untuk segera pergi dari hadapan nya.

" Nih coba lo makan dimsum nya deh, " Ucap Revan sambil memotong kecil dimsum nya dan menyuapkan nya ke arah mulut Arra.

" Emm- rasanya gak kalah sama dimsum buatan nyokap, " Ucap Arra sambil mengunyah dimsum yang ada di mulut nya.

" Kalo makan di telen dulu, baru ngomong " Ucap Revan sambil tersenyum dan menghapus sisa makanan yang tertinggal di sela bibir nya.

Arra pun tersenyum dan terus mengunyah dimsum yang berada dalam mulut nya dan juga di piring nya. Ia sangat menyukai dimsum, maka ia tidak akan segan menunjukkan sifat rakus nya di depan siapapun saat ia memakan makanan kesukaannya. Revan yang melihat Arra sedang asik memakan dimsum nya tersenyum saat menyadari ada perempuan yang tidak merasa gengsi saat bersama laki laki.

Fuck GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang