5

304 21 4
                                    

Lo gak boleh sepenuhnya percaya sama keadaan yang belum lo pastiin. Dunia ini keras, karna hidup gak selamanya akan sama dengan ekspetasi kita.

- Dhifa.

{ Back Sound : I hate u, I love u - Gnesh }


" Ve, lo gak bisa diem disini aja dong! Lo liat? cowok lo lagi sama si Arra, " Ucap Dhifa pada Venya yang sedang fokus pada Handphone nya. Sebenarnya pikiran Venya kini terfokus pada Jordan dan Arra, sebenarnya apa yang sedang mereka bicarakan. Namun, Venya lebih memilih menahan rasa itu dan menunjukkan ekspresi bahwa semuanya baik baik saja.

" Ngapain juga si Dhif? Gue yakin kok sama mereka berdua kalo mereka bisa jaga jarak, " Ucap Venya sambil terus fokus kepada Handphone nya.

" Mending lo sekarang cek mereka lagi ngapain deh. Lo kan tau sendiri kalo si Arra itu orang yang nekat ngelakuin apapun semau dia, " Jelas Dhifa sambil mengajak Venya ke Rooftop sekolahnya untuk sekedar memeriksa keadaan Jordan dan Arra saat ini.

" Lo gak boleh sepenuhnya percaya sama keadaan yang belum lo pastiin. Dunia ini keras, karna hidup gak selamanya akan sama dengan ekspetasi kita, " Ucap Dhifa pada Venya yang terus mengikuti langkah nya.

Saat sesampainya mereka di Rooftop itu, pemandangan yang pertama mereka lihat adalah Jordan dan Arra sedang saling berpandangan dan membicarakan permasalahan yang sedang terjadi. Akhirnya mereka berdua memilih untuk kembali ke kelas nya.

" See? mereka gak berbuat yang aneh kan? lo tenang aja, gue percaya kok sama cowok gue " Ucap dingin Venya. Dan hanya ditanggapi dengan tatapan sinis Dhifa.

" Tapi Ve, mereka itu Mantan Pacar. Jadi kapanpun waktunya, mereka bisa aja balik. Lo harus tetep waspada dan hati hati, " Ucap Dhifa sambil menekan penyebutan kata Mantan Pacar dan menepuk pelan pundak Venya.

" Siap bosku, "

Bel tanda masuk sudah berbunyi, masih belum ada tanda tanda bahwa Arra kembali ke kelas. Venya mulai bingung, apa yang sebenarnya mereka bicarakan sampai sepanjang ini? Dhifa yang melihat gelagat Venya yang mulai gelisah pun, berusaha menenangi Venya dengan cara mengelus pundak Venya dengan sangat lembut.

Pelajaran terus mereka lalui sampai akhirnya bel pulang sekolah sudah berbunyi, semua murid sontak sangat senang mendengar bel itu setelah seharian menghadapi berbagai macam guru. Tapi tidak dengan Venya, pikiran nya terus berkecamuk tentang Jordan dan Arra. Apa yang sedang mereka bicarakan dan lakukan disana?

Jordan.
" Ve, kamu bisa kan hari ini balik sendiri dulu? aku gak enak ninggalin Arra sendirian. Gapapa kan Ve? "

Venya.
" Ohh okay. Take care ya! "

Tiba tiba ada satu pesan yang masuk dari nomor yang tidak dikenal. Disana menunjukkan foto sepasang laki laki dan perempuan sedang berciuman, yang tidak lain adalah Jordan dan Arra. Air matanya tumpah saat itu juga, bagaimana bisa mereka bermesraan dibelakang Venya? Benteng teguh yang ia buat hancur seketika saat melihat foto menjijikan itu.

Di lain sisi, Dhifa juga melihat foto itu. Ia muak dengan tingkah salah satu sahabatnya itu. Bagaimana bisa dia berciuman dengan pacar sahabat nya sendiri. Ia geram, namun ia tidak bisa berbuat lebih dan ikut campur lebih dalam masalah ini.

Venya pun memutuskan untuk segera pergi meninggalkan Dhifa, yang ia butuhkan saat ini adalah menenangkan diri nya sendiri. Bagaimana mungkin seorang Jordan yang menyatakan bahwa ia mencintai Venya tetapi malah mencium gadis lain di belakangnya.

Saat ia sudah sampai di halaman sekolahnya yang luas itu, ia melihat Jordan sedang menggonceng Arra yang sedang memeluk nya dari belakang. Ia hancur melihat berbagai kejadian pada hari ini, bagaimana pun sekarang Venya dan Jordan adalah sepasang kekasih.

Fuck GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang