Enam

1.7K 87 1
                                    

Aku masih ingat bagaimana perasaanku, ketika pertama kali kita memulai untuk saling berbicara.

🍀🍀🍀


Kenapa rasanya aku benar-benar dekat dengan perempuan iniBatin laki-laki itu

“Oh ini Mama saya sakit,” sahutnya singkat

Matanya mengingatkan ku pada seseorangBatin Reyna

Setelah itu Reyna pergi dari hadapan laki-laki yang sudah kesekian kalinya berpapasan dengan dirinya. Yap kalian tepat! Laki-laki itu Reyhan.

Saat sudah puas menatap punggung Reyna, Reyhan tak sengaja melihat sebuah benda tergeletak begitu saja di lantai. Apa benda itu milik dokter cantik tadi?

Dengan cepat Reyhan segera mengambil benda itu, “Jangan jangan kalung ini milik dokter tadi?” gumam Reyhan bertanya

“Apa aku kasih sekarang aja? Atau— ah sudahlah nanti juga ketemu lagi,”

Reyhan pun langsung mengantongi kalung emas itu ke dalam saku celananya. Setelah administrasi selesai, ia segera pergi untuk melihat kondisi Mama nya di ruang rawat inap.

Jari jemari Rahma perlahan bergerak dan itu tandanya kalau ia sudah siuman. “Reyhan,” panggilnya yang masih memejamkan mata

“Alhamdulillah, Nyonya sudah siuman.” ucap syukur Bi Inah

Rahma membuka mata dan melihat lihat kearah sekitarnya, “Bi saya dimana?”

“Mamaa!” panggil seseorang dari ambang pintu. Ya itu Reyhan. “Syukurlah mama sadar,”

“Mama dimana Rey?”

“Rumah sakit.”

Ya, Rahma—mama Reyhan pingsan karena penyakitnya kambuh secara mendadak. Memang penyakitnya ini sudah cukup parah jadi beliau harus tetap rutin check-up sebulan sekali.

“Oiya Maa, aku udah kabarin 4 kakakku kalo Mama disini.” jelas Reyhan setelah memainkan ponselnya.


****


Tok tok tok...

“Masuk,”

Tak lama pintu ruangan itu terbuka lebar dan perempuan yang tadi mengetuk pintu langsung masuk sesuai perintah. “Dok ini data dokumen nya.” ucap perempuan yang sama-sama berprofesi sebagai dokter itu. Benar! Dia Reyna!

“Apa semuanya sudah berurutan dokter Reyna?”

Reyna mengangguk pelan sebagai jawaban. Kemudian dokumen itu dibuka. “Kalo gitu saya permisi dulu dokter Dahlia,” pamit Reyna dengan hati-hati

“Silahkan.”

Saat sudah ada diluar ruangan dokter Dahlia, tiba-tiba ada beberapa suster dengan mendorong bankar yang membawa seorang pasien bercucuran darah. Sepertinya telah terjadi kecelakaan hebat!

“Dokter, pasien banyak mengeluarkan darah.” kata salah satu suster pada Reina.

Reyna mengangguk, “Bawa pasien ke UGD sekarang juga!” seru Reyna kepada beberapa suster itu. Mereka semua mengangguk dan segera membawa pasien tersebut ke ruangan yang diperintahkan Reyna.

Setelah ada didalam UGD, Reyna langsung membersihkan darah yang memenuhi wajah pasien dibantu oleh beberapa suster tadi. Beberapa menit kemudian, selesai sudah mengobati dan menutup luka pasien dengan gulungan perban yang dililitkan di kepala pasien.

Reyna pun segera keluar untuk memberitahukan keadaan pasien pada keluarga nya. Reyna langsung diserbu banyak pertanyaan dari keluarga pasien.

“Dokter gimana keadaan suami saya?” tanya seorang wanita yang umurnya kira-kira tak jauh dengannya dan ia menduga bahwa itu istrinya.

“Iya dokter gimana keadaan anak saya?” sambung wanita paruh baya yang ia pikir itu adalah ibu si pasien.

“Pasien mengeluarkan darah cukup banyak dan butuh transfusi darah.” jelas Reyna pada keluarga.

Keluarga pasien terlihat sedikit terkejut, “Lakukan yang terbaik untuk suami saya, Dokter.”

“Tapi.... ” ucap Reyna menggantung

Keluarga pasien terlihat semakin khawatir, “Tapi apa dok?”

“Kecil kemungkinan untuk pasien bertahan hidup. Walaupun sudah melakukan transfusi darah.” jelas Reina yang kedua kalinya.

****

Kini Rahma sedikit merasa baikan dan tidak lagi merasa sesakit saat beliau masih dirumah hingga jatuh pingsan. Ke empat kakak Reyhan pun sudah berkumpul didalam ruang inap VIP tersebut termasuk Reyhan nya.

“Gimana sekarang keadaan Mama?” tanya Rasya satu satunya Kakak Reyhan.

“Alhamdulillah sedikit berkurang,” sahut Rahma yang sangat lemah.

Krek!

Semuanya menoleh kearah suara pintu yang dibuka. “Kamu darimana?” tanya Rio kakak Reyhan

“Urus administrasi.” semuanya mengangguk tanda paham.

🍀🍀🍀

Eummm, sebelumnya mon maap ya kalo part ini kurang seru. Soalnya mood aku lagi kurang bagus, tapi mau lanjutin part wattpad:(

🍀🍀🍀







Luv you... ❤
*vote? Comment?
Boleh kali... Hehe:'v

Next part?¿

Reyna AprilliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang