Curious

2.5K 232 4
                                    

.

.

.

Waktu menunjukkan pukul tiga sore dan matahari masih setia menyalurkan hawa panasnya ke bumi. Seorang pria muda berusia dua puluh tiga tahun berdiri bersandar disisi pintu mobil sedan hitam miliknya.

Menunggu dibawah pohon berdaun rindang, menjaganya dari teriknya sinar matahari siang ini. Setengah jam berlalu, ia masih setia menunggu. Sesekali melirik jam tangan yang tertutup jasnya dan melongok ke dalam sekolah tapi yang ditunggunya belum juga menunjukkan batang hidungnya.

Berkali-kali ia mencoba menghubungi dengan ponselnya tapi tidak ada jawaban, padahal ini seharusnya sudah jam pulang kedua adiknya. Rasa penasaran sekaligus khawatir menyelimutinya, akhirnya ia putuskan untuk mencari kedua adiknya dikelas mereka. Ia berjalan meninggalkan mobilnya menuju kedalam sekolah.

Baru saja kakinya memasuki gerbang sekolah, ia melihat seorang adiknya menggendong adik terkecil mereka. Seokjin, si kakak pertama kaget melihat Jungkook, adik paling kecilnya memejamkan mata dibahu Yoongi, si kakak kedua. Dengan cepat Seokjin, si kakak pertama, berlari mendekati mereka.

"Yoongi-ya, ada apa?ada apa dengan Jungkook?,"tanya Seokjin setelah sampai didepan kedua adiknya.

"Jungkook sakit, hyeong. Demamnya tinggi sekali, tadi dia mengeluh pusing padaku."jawab Yoongi.

Seokjin langsung menyentuh dahi Jungkook yang sesekali menggumam. Seokjin terlihat sangat khawatir merasakan suhu tubuh Jungkook diatas manusia normal.

"Sini, hyeong bantu kau menggendong Jungkook. Seokjin memegang tangan Jungkook tapi Jungkook tak bergeming.

"Tidak apa-apa hyeong. Biar aku yang menggendongnya."Yoongi dan Seokjin berjalan keluar sekolah menuju mobil.

Seokjin membantu Jungkook duduk dibelakang, merebahkan dirinya. Yoongi membiarkan kepala Jungkook bersandar dipahanya. Ia tahu Jungkook merasa sangat tidak enak badan saat ini. Seokjin langsung melajukan mobilnya menjauh dari sekolah.

"Kita akan langsung kerumah sakit. Biar nanti aku yang hubungi eomma dan appa."ucap Seokjin.

Yoongi menurut apa kata Seokjin, memang itu yang terbaik untuk Jungkook melihat ia begitu lemah dan panasnya sangat tinggi. Belum sempat ia mengiyakan perintah Seokjin, ia merasakan Jungkook menarik pelan celananya dan menarik perhatiannya untuk melihat Jungkook.

Dilihatnya Jungkook menggeleng pelan, seolah menjawab perintah Seokjin. Yoongi memahami kalau adiknya tidak mau dibawa kerumah sakit.

"Hyeong, aku rasa sebaiknya kita pulang kerumah saja."Yoongi akhirnya menyampaikan maksud Jungkook pada kakaknya.

"Tidak bisa. Kau lihat Jungkook sudah seperti itu. Aku tidak mau ambil resiko, Yoongi-ah."Seokjin bicara sembari sesekali melirik kaca spion tengah.

"H, hyeong,"suara Jungkook terdengar lemah.

"Ada apa Kook-ah?,"Yoongi yang mendengar Jungkook menjawab lebih dulu, tangannya menyeka keringat di dahi Jungkook tanpa merasa risih.

"Aku tidak mau kerumah sakit, hyeong."ucap Jungkook pelan, ia terdengar manja jika sedang sakit.

"Tapi Kook, demammu tinggi sekali, saeng."Seokjin mencoba merayu Jungkook tapi sepertinya ia tidak berhasil.

Who Are You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang