.
.
.
<<< Flashback
Hari ini adalah hari dimana ia mengingat semuanya, ini adalah hari yang sangat menyenangkan tapi juga menakutkan bagi Jungkook. Ia bahagia bisa mengingat semua kehidupannya dan kenangan-kenangannya bersama keluarga yang sangat disayanginya. Tapi ia juga ingat bahwa ia menyimpan rahasia kejahatan orang yang sudah dianggapnya keluarga.
Semua gambaran masa lalunya seolah kembali diputar di dalam ingatannya. Semua kenangan bahagia dan pahit yang dialaminya. Semua perjuangannya untuk menyembunyikan kejahatan orang lain. Usahanya untuk melindungi mereka yang disayanginya meski harus berakhir di sebuah kecelakaan dan membuatnya kehilangan mereka selama bertahun-tahun.
"Appo...,"hanya itu yang bisa ia katakan saat Yoongi dan Seokjin memeluknya erat di kamar milik orang tua mereka.
Rasa sakit dikepalanya tidak dapat dibandingkan dengan kenyataan yang dihadapinya. Ia takut tapi ia tak dapat mengatakan apapun pada hyeongdeulnya karena mengingat ancaman yang dulu pernah diterimanya jika ia berani membongkar kejahatan yang dilakukan orang yang sudah dianggapnya paman meski kenyataannya mereka sama sekali tidak ada hubungan darah.
"Hyeong...aku...takut,"isak tangis Jungkook terdengar sangat pilu.
Yoongi dan Seokjin sangat mengerti rasa kehilangan yang dirasakan Jungkook. Pemahaman yang berbeda dengan yang Jungkook rasakan sebenarnya, tapi itu lebih baik. Jungkook sendiri belum bisa mengungkapkannya.
"Ssshhh, hyeong disini, Kook. Hyeong tidak akan membiarkanmu sendiri lagi."ucapan Seokjin membuat Jungkook mengeratkan pelukannya. Ia benar-benar terlihat ketakutan.
"Kookie, tenanglah. Masih ada hyeongdeul disini."Yoongi mengelus puncak kepala Jungkook untuk menenangkannya.
Tidak. Dia tidak bisa tenang sama sekali. Ia dapat mengingat dengan baik sekarang bagaimana Jin Myung, orang kepercayaan keluarganya, sahabat kedua orangtuanya mengkhianati kepercayaan yang sudah diberikan orang tuanya padanya.
Ia ingat bagaimana Jin Myung mengatakan akan menghancurkan keluarganya. Ia tidak tahu bagaimana Seokjin, kakak tertuanya, dapat tinggal dan bertahan dengan orang seperti Jin Myung. Ia takut sesuatu yang buruk akan menimpa mereka setelah Jin Myung tahu ia mengingat semuanya.
Beberapa menit Seokjin dan Yoongi berusaha menenangkan adik mereka yang tak juga tenang, hingga akhirnya Jungkook mengendurkan pelukannya, tubuhnya melemas karena lelah.
Setelah melihat Jungkook tertidur, Seokjin dan Yoongi merebahkannya diranjang milik kedua orang tua mereka dan meninggalkan Jungkook agar ia bisa istirahat.
"Apa dia sudah mengingat semuanya?,"tanya Jin Myung saat melihat Seokjin dan Yoongi keluar dari kamar.
"Sepertinya begitu. Dia sedang istirahat sekarang."jawab Seokjin.
"Boleh aku melihatnya?,"tanya Jin Myung lagi.
"Iya, silahkan."ucap Seokjin. Jin Myung segera mendekati pintu berukuran besar itu. Matanya menatap tajam pintu kamar didepannya.
"Samchon."panggilan Yoongi menyentak Jin Myung dan membuatnya merubah ekspresinya dan menoleh dengan cepat.
"Jangan lama-lama. Dia masih shock."Yoongi menatapnya dalam-dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You✔
أدب الهواةJungkook...Yoongi dan Seokjin... Harus terpisah karena kecelakaan. Basic story : Brothership || Family