.
.
.
"Hyeong...,"Yoongi mencari asal suara yang memanggilnya. Suara tak asing yang sudah lama tak didengarnya.
"Hyeong..., tolong aku."Yoongi membalikkan badannya saat mendengar suara itu makin jelas.
"J, Jungkook-ah,"ucap Yoongi lirih. Ia melihat Jungkook berada didalam jeruji persegi yang mengelilinginya.
"Hyeong...,"Jungkook menatap Yoongi penuh harap agar Yoongi menolongnya.
Yoongi berlari mendekati jeruji besi berwarna hitam itu, tapi semakin ia mendekat, kotak jeruji itu semakin menjauh.
"Jungkook-ah!,"Yoongi mencoba mengejar dan menggapai Jungkook tapi tak berhasil.
Jungkook semakin menjauh dan perlahan menghilang dalam gelap. Yoongi terus berlari tanpa tahu arah mana yang ditujunya. Ia hanya ingin menemukan Jungkook.
"Jungkook-ah...,"Yoongi terus memanggil, tapi tak ada jawaban untuknya.
"Kajima...Jangan pergi Jungkook-ah."Tanpa sadar air mata mengalir dipipinya.
"Dimana kau, kook-ah...,"Yoongi masih mencari keberadaan Jungkook.
"Dimana...,"Yoongi yang lelah perlahan merosot turun, ia terduduk bertumpu pada lututnya.
Yoongi mulai merasa putus asa, ia mulai menyerah dan ragu pada keyakinannya sendiri. Keyakinan yang tetap dipegangnya selama ini, keyakinan yang membuatnya mempu bertahan untuk menemukan sosok yang dicarinya. Tapi perjuangan yang dilakukannya belum membuahkan hasil, rasa menyerah yang kuat menyergapnya.
"Hyeong...,"suara itu kembali menegakkan kepalanya yang tertunduk.
"Jungkook,"saat ia mengangkat kepalanya, semua pemandangan disekitarnya berubah.
Semula kegelapan disekelilingnya berubah menjadi atap sebuah bangunan tinggi. Yoongi memandang sekelilingnya dan berdiri, ia benar-benar berada diatas sebuah gedung. Dari tempatnya bersimpuh, ia melihat Jungkook berdiri ditepian gedung dengan tangan dan kaki terikat.
"Jungkook-ah!,"Yoongi menatap Jungkook kaget.
"Hyeong...,"Jungkook menatapnya penuh harap dan tersenyum tipis, tak lama angin bertiup kearah mereka. Yoongi melihat Jungkook menutup matanya saat tubuhnya tertiup angin.
Dengan posisi Jungkook saat ini, siapapun tahu ia bisa terjatuh kapanpun dari gedung ini dan Yoongi sendiri tak bisa memperkirakan berapa ketinggian dimana mereka berada sekarang.
Tiba-tiba tubuh Jungkook terhuyung ke belakang saat angin yang cukup kuat meniup mereka. Mata Yoongi membulat saat melihat tubuh Jungkook jatuh dan menghilang dari hadapannya.
"Jungkook!,"Yoongi membuka matanya, jantungnya berdebar, bulir-bulir besar keringat membasahi dahinya.
Ia menyadari dirinya tertidur di sofa ruang kerjanya. Yoongi melirik jam tangannya, pukul tiga sore. Ia tertegun kembali mengingat mimpinya, pikirannya berkelana, selama ini ia tak pernah bermimpi tentang Jungkook selama dalam masa pencarian tapi saat ia berhenti melakukan semuanya dan mulai menyerah, Jungkook hadir kembali dalam mimpinya. Mungkinkah ia perlu psikiater untuk terapi pikirannya?
-WHO ARE YOU-
Akira, mahasiswa baru yang mendapat beasiswa penuh dari salah satu perusahaan di Korea Selatan, duduk bersandar didinding kamar mandi menahan lapar yang mulai mengunjunginya sejak siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You✔
أدب الهواةJungkook...Yoongi dan Seokjin... Harus terpisah karena kecelakaan. Basic story : Brothership || Family