3

229 30 4
                                    

.
.

"Saya Opsir Kim, Tuan. Bergeserlah agar saya bisa lihat apa yang terjadi..."

Youngmin mundur.

Tangannya tergores logam yang tergelincir. Saat itu gelap sekali. Yang bisa dilihatnya hanya sinar lampu mobil opsir itu di belakang.

Opsir tersebut seorang pria bertubuh tidak lebih tinggi darinya dan dari suara bisa ia tebak masih cukup muda, mungkin seumuran dirinya.

Youngmin hanya diam saat Opsir Kim memecahkan jendela mobil dan menyorotkan senter ke dalam. ia mengulurkan tangan ke jendela yang pecah dan meletakkan jemari di leher seorang wanita yang tak sadarkan diri di balik kemudi tersebut.

Ia sedang mencari denyut nadi, pikir Youngmin.

Mengalihkan pandangannya dari sang opsir, Youngmin menengok ke bangku belakang dan terkejut.

"Ada bayi di kursi belakang!"

"Kau harus menolong bayi itu! Aku tak bisa membuka pintunya!" desak Youngmin kembali berusaha membuka pintu.

Menarik tangan dari jendela, opsir Kim berbalik dan berjalan cepat ke sisi lain yang pintunya mungkin dapat dibuka.

Youngmin pun mengikuti nya.

"Pegang senter ini."

Setelah menyodorkan senter, opsir Kim mencengkeram gagang pintu mobil dan menariknya kuat.

Pintu tertarik sedikit, lalu dengan tenaga yang lebih besar akhirnya mereka berhasil membuka pintu belakang cukup lebar hingga bisa melihat keadaan sang bayi.

Youngmin menghela nafas lega, bersyukur wanita itu meletakkan anaknya di kursi khusus bayi.

Melihat lampu senter yang menyoroti kursi belakang, bayi itu mulai menangis.

Tangan opsir Kim gemetaran ketika ia melepaskan sabuk-sabuk di sekeliling bayi tersebut.


"Syukurlah Daehwi-ya..." bisiknya lega.


Hmm?

.
.
.
.
_bersambung_

hehe 😂✌🏻 masih dikit

Run (Dongpaca)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang