8

153 25 0
                                    

"Ada info baru?"

tanya Hero atau kini berganti identitas menjadi Kim Jaejoong.

Ia menatap ahli komputer berusia 30 tahun itu. Di bisnis narkoba Changmin dikenal sebagai pengantar barang.

"Belum."

Jawaban singkat dari pria jangkung itu membuat Jaejoong merengut.

"Aku sudah membayarmu tinggi untuk menemukan bocah itu." Jaejoong menggeram. Ia memandang ke luar jendela melihat salju kembali turun.

"Dengar, ini pekerjaan kotor dan kau tau itu. Aku sudah melakukan ini selama dua minggu dan sejauh ini belum ada hasil. Kau harus bersabar." Changmin memandang kesal ke arah Jaejoong.

Jaejoong mendengus dan mondar-mandir di apartemen kecil itu. Ia mengambil sebatang rokok dan menyelipkannya di bibir.

"Aku sudah mencatat semua panggilan masuk dan keluar keluarga Lim." kembali Changmin berujar dan meraih buku catatan di samping komputer.

"Cek saja. Semua ada di sana. Aku tidak diam saja dan menghabiskan uangmu."

"Baiklah, aku mengerti. Lusa aku akan ke Jeju, ada bisnis yang harus ku kerjakan disana. Salju dan cuaca dingin ini menyebalkan. Aku tidak sanggup kembali kesini dan mengawasimu setiap saat."

Jaejoong berbalik,"Apa kau bisa meretas data kepolisian?"

"Aku bisa mencobanya. Meski belum pernah melakukannya, tapi itu memungkinkan."

"Kau bisa melakukannya?" tanya Jaejoong kembali menghisap asap rokok dalam-dalam.

"Hmm... biayanya lebih mahal." Changmin menyeringai.

Jaejoong mendengus,"Sudah kuduga."

.
.
.
.
_bersambung_


aku kudu ngebut ini update nya 😆 udah buntu aja nih ide.

Pengen stop tapi ga tega 😢 kudu selesai pokoknya

Run (Dongpaca)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang