6

207 31 2
                                    

Dan disinilah Youngmin sekarang, di depan rumah kayu satu lantai yang terlihat cukup luas.

Saat Youngmin dengan hati-hati turun dari mobil, ia melihat seorang wanita paruh baya datang menghampirinya dan membantunya menggendong sang bayi. Sementara Donghyun menurunkan barang-barang.

Selama perjalanan dari Rumah Sakit dengan sukarela Youngmin menawarkan diri untuk menggendong Daehwi, karna Donghyun harus menyetir.

Setelah perbincangan singkat diantara keduanya selama perjalanan ke penginapan, Youngmin mengetahui bahwa Opsir Kim lebih muda darinya dan ia keberatan dengan panggilan formal.

Begitupun Youngmin, ia lebih suka dipanggil 'hyung' ketimbang 'tuan'.

"Aku tidak tau apakah Donghyun sudah memberitahu mu tentang kami. Aku bersama suamiku yang membantu Donghyun mengelola penginapan disini. Panggil saja aku Bibi Song." ucapnya panjang lebar.

Sambil menelusuri lorong menuju ruangan di sebelah kanan, Bibi Song menambahkan, "Ini kamar lama Donghyun. Sekarang si kecil Daehwi akan mendapatkannya. Masuklah, sudah kusiapkan semua."

Youngmin melihat kamar anak-anak bernuansa biru muda dan semua perlengkapan yang dibutuhkan untuk merawat bayi, termasuk box bayi.

"Donghyun bilang kau akan membantu menjaga Daehwi," Bibi Song bergumam, menyingkap kain penutup Daehwi dengan lembut lalu meletakkannya di bawah selimut coklat tua di dalam box. Ucapan wanita itu menyiratkan keraguan, dan Youngmin bisa merasakannya.

Ia sadar bukan hal yang biasa seorang pria menjadi pengasuh bayi, dan itu ia lakukan atas keinginannya sendiri. Tidak Youngmin pungkiri niat dibalik itu semua agar ia tidak terlalu sering beraktivitas diluar dan membuatnya tetap berada di zona aman.

Agen Kim pun menyarankannya untuk mencari pekerjaan yang tidak begitu jauh dari penginapannya, dan ini adalah kesempatan yang bagus.

Saat di Rumah Sakit pun awalnya Donghyun merasa keberatan namun tak menolak mentah-mentah tawaran Youngmin.

Ditambah lagi Ibu kandung Daehwi yang belum juga sadarkan diri. Tanpa sanak dan saudara, dengan Donghyun sebagai satu-satunya kenalan yang bisa dibilang sangat dekat dengan keluarga Lee. Donghyun merasa bertanggungjawab untuk sementara menjaga Daehwi.

Pada kenyataannya Donghyun pun tidak mampu merawat Daehwi sendirian.

Paman dan Bibi Song setiap harinya sibuk dengan pekerjaan mereka. Paman Song memiliki peternakan domba dan Bibi Song menjalankan Custom's Design, toko kecil yang menjual baju dan sepatu polos untuk di desain sesuka hati pembeli.

Dengan meyakinkan Donghyun bahwa ia terbiasa mengurus anak-anak dan juga sempat mengasuh anak tetangga nya di Busan dulu, serta pernyataan bahwa dirinya belum mendapatkan pekerjaan ditempat itu, Donghyun pun luluh.

"Nah." Bibi Song beralih menatap Youngmin.

"Kurasa kau sebaiknya menginap dan tidur di kamar tamu. Ada pintu yang menghubungkan kamar tamu dan kamar ini." Bibi Song berjalan menuju pintu kayu pinus.

"Aku akan tidur di kabin yang sudah ku sewa."
itu adalah kalimat pertama yang Youngmin ucapkan sejak ia turun dari mobil. Sejak tadi ia hanya mendengarkan penjelasan Bibi Song dan diam-diam mengamati interior rumah yang didominasi kayu pinus itu.

Dengan anggukan singkat, Bibi Song mematikan lampu kamar. Cahaya lampu dinding sudah cukup menerangi kamar sehingga takkan ada yang tersandung atau terjatuh.

"Saat ini Donghyun masih shock. Dia sudah kehilangan Minho, atasan sekaligus hyung baginya. Sekarang Go Eun pun sekarat." Bibi Song bergegas keluar kamar dan membiarkan pintu kamar Daehwi setengah terbuka. Ia membawa Youngmin ke kamar sebelah.

"Baiklah untuk malam ini kau tidur disini saja, masih banyak yang ingin aku bahas denganmu namun ini sudah terlalu larut. Akan kita bahas besok. Selamat malam, Youngmin."

"Selamat malam, Bibi Song."

.
.
.
.
_bersambung_

Selamat Malam gaes~

Akhirnya bisa update juga 😭 ceritanya juga kayaknya masih lama ini

Makasih banyak yg udah vote, komen dan kasih semangat buat aku.

Terimakasih~ 😘

Run (Dongpaca)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang