Bughh..
Bugghh...
Braakk...
"Hentikan!!!!!!!"
Pekikan yuju berhasil memberhentikan adegan pemukulan yang dilakukan suga kepada chanyeol.
"Kalian gila!! Bukan saatnya kalian baku hantam! Ada 2 nyawa yang butuh bantuan kita! Hikss...hiiksss.. oppa ku pasti punya alasan!"ucap yuju sambil terisak.
Suga pun menatap chanyeol yang tergeletak dibawahnya dan tengah tersenyum padanya walau luka lebam dan darah sudah menghiasi wajahnya.
"Hyung.. lama tak bertemu.. hehe.."
Suga pun tersenyum, perangai chanyeol tak pernah berubah ia pun segera membantu chanyeol berdiri sedangkan sowon segera berlari untuk mengobati chanyeol.
"Itu untuk salam pertemuan kita, belum lagi mereka berdua.."
Suga pun menunjuk taehyung dan jongkook yang tengah berjalan kearah chanyeol
"Haha.. apa kalian berdua akan memukuli ku juga?"
Taehyung dan jongkook sontak tersenyum
"Tidak.. eh tapi satu pukulan cukup kan?"
Chanyeol segera melebarkan tangannya.
"Pilih.. kau mau bagian mana?"
Keduanya pun sontak terkekeh.
"sudah! Berhenti tertawanya! Aku akan mengobati chanyeol! Minggir.."
Suga taehyung dan jongkook sontak memberikan jalan pada sowon
"Hai noona... bagaimana kabarmu aku merindukan mu... jin hyung!!!! Bolehkah aku memeluk sowon noona..!!"
Death glare seokjin berhasil didapatkan oleh chanyeol, seokjin segera menghampiri chanyeol.
"Dia hanya bercanda hiss!!! Posesif sekali!"decak sowon
"Aww.. pelan2 noona.."
Sowon pun menatap chanyeol
"Trima kasih.."
Chanyeol pun segera menyeringit bingung.
"Aku hanya ingin berucap itu, sudah lupakan"
Chanyeol pun tersenyum menanggapi sikap gugup sowon
"Baiklah, terima kasih noona. Cha! Kalian semua disini kan? Maafkan aku. Aku sudah dengar semuanya dari adikku Yuju. Aku punya alasan pada hari itu. Aku tau kalian banyak mengalami masa sulit dan aku tau kalian pasti bingung bukan? Baiklah ayo ikut aku.."
Chanyeol segera berjalan diikuti yang lain
Kringg...kringgg....kringgg
Suara telpon berhasil membuat mereka berhenti
"Maafkan aku, kakek ku menelpon ku! Sialan! Hallo.."
Namjoon pun segera kembali sedangkan yang lain hanya menatap kepergian namjoon
"Aku tak ingin menunjukan apapun jika kita tak lengkap! Kita tunggu namjoon hyung saja.."
Semua orang pun mengikuti chanyeol memasuki ruangan santai
"Rumah hyung besar juga.. tapi kenapa dulu kau tak menunjukannya pada kami?"ucap jimin
Chanyeol pun tertawa
"Aku hanya berakting miskin dulu.. panutanku kan suga hyung, lihat dia seperti orang miskin kan? Tidurnya hanya di apartemen kecil haha!"
Semua nya pun tertawa, tapi tidak bagi hoseok ia masih tetap menatap chanyeol dengan tatapan kosong.
"Hyung! Ada yang ingin kau bicarakan padaku kan? Bicaralah.."
Lamunan hoseok berhasil membuat semua orang menatapnya.
"Oppa gwenchana?"
Hoseok pun mengangguk menjawab pertanyaan sinb
"Kau memang benar chan, aku sedang bingung. Hanya ada satu pertanyaan di kepalaku.. SEBENARNYA SIAPA KALIAN SEMUA?"
Chanyeol pun tersenyum menanggapi pertanyaan hoseok, ia tau pasti pertanyaan itu akan muncul.
"Akan ku jelaskan semuanya jika kita semua sudah lengkap hyung"
Hoseok pun bernafas lega tak lama namjoon masuk dengan tergesa gesa.
"Aku harus kembali ke universitas irene mati!"
"Ndee!!!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.Lagi, seorang mahasiswa cantik tewas di universitas SOPA diduga mendapat tindakan kekerasan seksual. Fakta di temukan ia tergantung dengan kedua tangan di tentangkan tanpa menggunakan sehelai kain!. Pihak kampus belum mengadakan pernyataan pers!
Namjoon dan yang lain segera berlari memasuki universitas melalui pintu belakang. Sudah pasti gerbang depan penuh dengan wartawan.
"Dari mana saja kau!"
Suara tinggi itu berhasil membuat namjoon menatapnya jengah, siapa lagi dia adalah Changmin.
"Maafkan aku, aku barusan keluar. Harabojie ada apa ini.."
Bang shin hyuk masih duduk termenung dikantornya ia masih enggan berbicara.
"Kakek.."
"Diam!"
Suara dingin bang shin hyuk berhasil membungkam namjoon. Pertama kalinya ia melontarkan nada begitu.
"Kau adalah masalahnya.."
Namjoon pun menyerengit bingung
"Aku?"
.
.
.
.
.
.
.
."Minggir!!! Staff kampus ingin lewat.. minggir!!!"
Rombongan seokjin berhasil masuk ke TKP lalu menutup pintu itu menyisakan para polisi dan detektif yang masih belum ingin memegang jasad itu.
"Astaga.. irene.."sowon pun memeluk seokjin dengan terisak.
Sedangkan chanyeol dan yuju menyerengit bingung
Umji tak berani menatap jasad di depannya yang mati mengenaskan luka sayatan ada di sekujur tubuh matanya membelalak, cairan sperma berada dimana mana. Badannya yang terlentang di atas membuat siapapun kasihan. Sadis itu yang dapat di katakan belum lagi sebuah tongkat besbol masuk melalui kemaluannya dan masih menggantung di sana.
"Aku tak percaya dia mati! Siapa yang melakukannya disini!"decak taehyung
"Sungguh tak manusiawi!"ucap seokjin
Suga pun menatap umji yang berada disamping nya ia menatap umji bingung.
"Kau ketakutan?"
Umji pun mendongak menatap suga, cukup lama hingga ia tak sadar buliran air mata mengalir. Suga pun segera memeluk umji.
"Aku disini.."
Jongkook pun menghampiri para polisi.
"Permisi pak.. kenapa kalian tak menurunkan dia?"
"Maafkan kami, pihak sekolah belum ingin melakukan itu"
"Apa???"
.
.
.
.
.
.
."Sehun?? Kenapa kau ada disini?"ucap yerin saat melihat sehun tengah melepaskannya dan eunha
Eunha pun berbisik pada yerin
"Bukankah malam itu sehun pergi??"
Yerin masih menyergit bingung menatap sehun
"Bagaimana bisa? Aku dan eunha saja keluar hanya menggunakan roh kenapa dia bisa sampai sini dengan utuh! Apa dia orang baik??"
.............
Hola..
Gimana????
Ada yang mau ditanyakan???
Menurut kalian terbelit belit ngga sih???
Voment juseyo...
😂
KAMU SEDANG MEMBACA
REFLECTION
Kinh dị"Jika memang nyawa adalah pilihannya aku akan berikan demi keselamatan mu.. " "kenapa kau diam saat aku dalam masalah?" "dia mati! kau lupa? Kita yang membuatnya menjadi seperti itu???"