5

28 4 0
                                    

Pagi hari Yeonji terbangun dengan rasa sakit di area kewanitaannya. Ia meringis saat akan bangun dan duduk di tepi ranjang. Tubuhnya masih tak menggunakan apa-apa. Ia melihat tubuhnya sudah banyak sekali tanda-tanda merah dari leher hingga dadanya. Pria disampingnya ini tak tanggung-tanggung memberikan tanda yang begitu banyak.
Semalam ia bilang jika ini tanda bahwa Yeonji hanya miliknya seorang.

Yeonji menoleh dan mendapati pria yang lebih muda dua tahun darinya ini masih tertidur dengan mulut terbuka. Sangat menggemaskan sekali jika ia masih tidur seperti ini. Berbeda dengan semalam, ia benar menjadi seorang lelaki diatasnya.
Di kepala Yeonji masih terekam bagaimana kejadian semalam. Dimana ia memberikan pertamanya untuk kekasihnya ini. Bagaimana kenikmatan yang mereka berdua rasanya lewat penyatuan tubuh mereka.

Walaupun sakit yang tak terkira, Yeonji berjalan pelan-pelan dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah selesai, ia hanya menggunakan kaus oversized putih milik Jungkook yang ia ambil asal dilemari apartemen pria ini. Tanpa menggunakan pakaian dalam sama sekali.
Ia keluar kamar mandi dan mendapati Jungkook sudah terbangun dengan wajah mengantuknya. Rambutnya yang berantakan dan bibirnya yang mengerucut.
"Kenapa gak bangunin aku Noona? Kan mau mandi bareng." ucap Jungkook dengan suara khas mengantuknya.
"Engga. Bisa ada kegiatan lain selain mandi kalo mandinya sama kamu." jawab Yeonji lalu duduk di tepi ranjang. Menatap Jungkook yang masih belum terkumpul nyawanya.
"Gak sakit emangnya?" Tanya Jungkook lagi.
"Sakit pake banget. Kamu gak pelan mainnya semalam." jawab Yeonji.
"Aku pelan ya Noona awalnya. Setelahnya engga." jawabnya dengan senyum tanpa dosa.

Yeonji lalu merapikan rambut Jungkook dengan jari-jari tangannya. Jungkook suka seperti ini, merasa sangat disayang Yeonji.
"Sana mandi. Aku buatin sarapan dulu." ucap Yeonji sambil menatap Jungkook.
"Cium dulu Noona." pinta Jungkook lalu mendekat kearah Yeonji.
"Gak mau. Kamu baru bangun, belum sikat gigi." tolak Yeonji lalu berdiri perlahan dan keluar dari kamar. Ia segera berjalan ke dapur dan membuatkan kelinci raksasa itu sarapan.

~

Jungkook keluar dari kamar setelah membersihkan dirinya dan sudah mendapati Yeonji duduk di kursi makan di dapurnya sibuk dengan ponselnya.
Ia pun memeluk wanita itu dari belakang dan melirik ke ponsel Yeonji.
"Yeonjun gak kamu kasih tau kalo lagi disini?" Tanya Jungkook.
"Iya aku lupa. Ngambek aja udah nih dia kalo aku pulang nanti. Ini lagi mau bujuk dulu dia mau dibawain apaan. Kasian pasti laper." jawab Yeonji.
"Yaudah nanti beliin Yeonjun makanan dulu sebelum ke rumah kamu." ucap Jungkook. Yeonji hanya mengangguk sambil memberi pesan ke adik tersayangnya itu.

Di perjalanan pulang ke rumah Yeonji hanya diam menatap keluar jendela. Memperhatikan jalanan dengan seksama. Entah apa yang dilihat wanita itu.
"Noona." panggil Jungkook dengan kelewat lembut.
Yeonji hanya menoleh menatap kekasihnya itu.
"Kamu kenapa? Kok bengong?" Tanya Jungkook lalu menggenggam tangan Yeonji. Sebelah tangannya lagi ia gunakan untuk menyetir.
"Gapapa. Lagi pengen diem aja." jawab Yeonji.
"Kalo ada apa-apa bilang sama aku ya. Jangan di pikirin sendiri, aku gak mau Noona sedih." ucap Jungkook.
"Makasih ya. Aku gapapa kok." balas Yeonji. Ia menarik tangan Jungkook yang menggenggamnya dan mencium punggung tangan Jungkook.
Jungkook hanya tersenyum diperlakukan seperti itu. Ia suka sekali melihat Yeonji sangat menyayanginya.
"Noona, kalo ada apa-apa jalanin berdua ya. Kita hadapin bareng-bareng." ucap Jungkook. Yeonji mengangguk dan membalas dengan senyuman.

Sesampainya dirumah Yeonji, Jungkook memarkirkan mobilnya dan kemudian turun bersama sang kekasih. Benar saja saat membuka pintu, terlihat Yeonjun dengan muka ditekuknya sedang menatap layar televisi. Jungkook yang membawa dua kotak pizza beserta makanan berat lainnya langsung meletakkan di meja tepat di depan Yeonjun.
"Hyung bawa kemana Noona aku? Kenapa baru pulang? Hyung culik Noona ya biar dimaafin sama Noona? Hyung paksa Noona ya? Hyung pukul Noona juga? Jawab Hyung!" cerocos Yeonjun saat melihat Jungkook di depannya.
Jungkook melongo dihujani pertanyaan oleh calon adik iparnya ini. Ia juga bingung ingin menjawab apa.

"Jun, duduk dulu. Jungkook gak salah, maaf Noona gak ngabarin kamu. Kemarin kita cuma ngomong buat nyelesaiin masalah kita doang kok. Kamu jangan kebanyakan nonton drama. Mana ada Jungkook begitu." ucap Yeonji sambil menarik adiknya untuk duduk kembali.
"Tapi Jungkook hyung udah bikin Noona nangis kemarin. Yeonjun gak suka liat Noona nangis." bela Yeonjun.
Yeonji menarik Yeonjun dan memeluk adik laki-lakinya itu.

"Jun, makan dulu ya. Kamu belum makan kan dari kemarin. Maafin Noona lupa sama kamu." ucap Yeonji. Ia mengelus kepala Yeonjun dengan sayang.
Jungkook lalu duduk disebelah Yeonjun dan menepuk pelan punggung adik kekasihnya itu.
"Jun, maafin hyung. Janji ini yang terakhir bikin Noona kamu nangis." ucap Jungkook dengan tulus.
"Gak usah sentuh-sentuh aku. Aku lagi kemusuhan sama hyung." omel Yeonjun
Yeonji menahan tawanya karena tingkah Yeonjun yang seperti anak kecil. Sementara Jungkook langsung memasang wajah sedihnya.
"Maaf Jun. Ini kakak udah beliin makanan kesukaan kamu." ujar Jungkook membujuk Yeonjun.
"Gak! Emang aku apaan disogok makanan huh? Gak mempan." balas Yeonjun sambil mengeratkan pelukan ke Noonanya.
"Yaudah kamu mau apa? Asal Hyung dimaafin ini." ucap Jungkook menyerah karena adik kekasihnya ini memang susah sekali dibujuk.
"Yeonjun mau jaket kaya punya Taehyung hyung. Yang ada gambar maungnya." ucap Yeonjun dan sukses membuat Yeonji terbahak-bahak.

"Noona kenapa ketawa coba?" Ucap Yeonjun sambil menatap Noonanya dengan kening berkerut.
"Gucci Jun, astaga maung. Bahasa dari mana coba itu." balas Yeonji sambil menyeka airmatanya karena puas tertawa.
"Yaudah itu pokoknya deh." jawab Yeonjun.
Jungkook sebenarnya ingin tertawa juga akan kepolosan Yeonjun. Tapi mengingat harga jaket Taehyung itu yang sangat fantastis, justru sekarang dirinya terdiam.
"Kapan gue nabungnya buat nikah sama Yeonji Noona coba. Nih anak tau aja barang mahal." batin Jungkook. Sebenarnya uang Jungkook tak akan pernah habis. Yeonjun minta dibelikan toko Gucci satu pun ia masih sanggup. Tapi karena pemikirannya sudah sampai bagaimana nanti menjalani bahtera rumah tangga bersama Yeonji, jadi ia cukup perhitungan. Jungkook ingin punya anak yang banyak dari Yeonji.

"Mau beliin gak? Kalo engga, udah gak usah deket-deket Noona nya Yeonjun lagi." ucap Yeonjun.
"Iya nanti Hyung beliin. Hyung tanya Taehyung hyung dulu ya." jawab Jungkook akhirnya mengalah. Demi Yeonji selalu disisinya, ia rela mengocek sakunya dalam-dalam.
"Yaudah Yeonjun maafin. Ini aku makan ya hyung pizza nya." ucap Yeonjun tanpa dosa lalu melahap makanan dihadapannya.
Yeonji melirik Jungkook yang sedang menatap Yeonjun. Tatapan yang sangat bisa ditebak oleh Yeonji.
"Kook, aku kekamar bentar ya." ucap Yeonji. Sebenarnya ia memberi kode untuk Jungkook untuk ikut dengannya keatas.
"Ikut Noona, mau ambil barang aku yang ketinggalan diatas." balas Jungkook lalu naik keatas bersama Yeonji. Sementara Yeonjun tak menggubris kedua manusia itu dan sibuk makan.

~

"Kook, gak usah dibeliin si Yeonjun. Bercanda doang kok dia." ucap Yeonji saat sudah dikamarnya bersama Jungkook.
"Gapapa Noona. Salah aku juga kan, bikin kakak kesayangannya nangis." jawab Jungkook.
"Gak usah Kook. Boros. Nanti aku yang ngomong sama dia." ucap Yeonji lagi. Yeonjun itu sangat penurut jika dengannya.
"Gapapa sayang. Gak sering juga kan aku beliin buat dia." Jungkook mengalungkan kedua tangannya di pinggang Yeonji.
"Beneran? Aku gak nanggung ya kalo dia ngelunjak. Tau sendiri si Yeonjun suka manfaatin keadaan." balas Yeonji.
"Kakaknya langsung aku bawa kabur nanti kalo dia bandel." ucap Jungkook. Ia menarik Yeonji dan menyatukan kening mereka.

"Kapan-kapan aku mau keluarin di dalem ya Noona. Biar kamu hamil, jadi cepet aku nikahin." ucap Jungkook seduktif.
"Kook, aku belum siap hamil." balas Yeonji.
Jungkook menatap Yeonji, ia juga tak tega sebenarnya. Yeonji masih ingin fokus ke karirnya.
"Gapapa. Aku mau nunggu kok. Kamar mandi yuk Noona, aku lagi pengen. Sekali aja, janji." ucap Jungkook.
Yeonji mengangguk dan langsung ditarik Jungkook kekamar mandi.

Ia mendudukkan Yeonji di atas wastafel dan langsung menbuka pakaian dalam wanita itu.
Jungkook membuka celananya dan langsung mengarahkan "adiknya" ke lubang Yeonji.
Bukan Jungkook namanya jika ia bilang hanya sekali. Buktinya sekarang ia terus menghentakkan miliknya dengan posisi Yeonji sudah membelakanginya.
Mungkin posisi awal, Jungkook bisa menahannya dan mengeluarkan cairannya di luar. Tetapi posisi ini membuatnya semakin gila. Ia merasakan sensasi lain yang membuatnya bergejolak. Hingga hentakan terakhir, Jungkook lupa mengeluarkan cairannya di luar. Ia keluarkan semuanya di dalam rahim Yeonji.

"Kook..."lirih Yeonji karena sudah lemas sekali.
Jungkook memeluk Yeonji dari belakang dan mengatur nafasnya.
"Ayo menikah Noona."

by. dikook0901
18.07.2020

Bighit Universe - Life Story BTS TXT & You (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang