9

6 1 0
                                    

Jungkook membawa Yeonji ke apatemennya setelah drama di depan homeshare tadi.
"Nginep ya. Yeonjun ditemenin Taehyun dirumah. Aku udah minta dia tadi." ucap Jungkook.
Yeonji mengangguk pelan. Jungkook seperti bisa membaca raut muka Yeonji yang tidak bisa meninggalkan adik kesayangannya itu sehari saja.
"Kook kamu laper gak?" Tanya Yeonji.
Jungkook seketika tersadar akan ucapan Yeonji, perutnya yang tidak terisi dari pagi meronta-ronta minta di isi. Padahal dari pagi hingga sore ia tak merasa lapar sama sekali.
"Iya noona. Aku laper, belum makan dari pagi." jawab Jungkook sambil tersenyum memamerkan gigi kelincinya.

"Aku pesen dulu ya. Maaf aku gak bisa masak." ujar Yeonji.
"Kamu gak bisa masak aja aku sayang. Apalagi bisa. Udah aku nikahin kamu dari dulu." goda Jungkook pada kekasihnya itu.
"Si Taehyun sama Yeonjun udah makan belum ya?"pikir Yeonji.
"Aman mereka. Tadi aku kasih Taehyun uang." balas Jungkook.
"Noona kalo lagi berdua jangan mikirin siapa-siapa sih. Aku ada disamping kamu ini loh." keluh Jungkook.
"Kook, aku mikirin adik sendiri. Plus adik kamu. Bukan mikirin siapa-siapa. Kenapa jadi cemburu sama mereka sih?" Balas Yeonji.

"Habis Yeonjun enak banget. Main peluk cium noona sembarangan. Aku harus liat-liat tempat dulu." jawab Jungkook.
"Yah beda dong Kook. Dia adik aku. Orang juga liatnya biasa aja. Nah kamu... Yang ada kita disangka pasangan mesum." balas Yeonji.
"Tapi kan aku mau juga noona." ucap Jungkook dengan manja sambil bersandar di pundak Yeonji.
"Nanti kalo kita beneran nikah kan bisa kamu sepuasnya." ucap Yeonji.
Jungkook tersenyum senang mendengarnya.
"Bener ya kamu mau nikah sama aku?"tanya Jungkook bersemangat.
"Iya." jawab Yeonji sambil tersenyum manis.

~

Yeonjun tak sendiri dirumah. Selain ditemani Taehyun, ketiga teman yang lainnya juga datang.
"Seokjin hyung kalo ngamuk serem ya bin." ucap Yeonjun.
"Hyung kaya gak tau aja hyung satu itu. Jiwa ibu-ibunya keluar kalo udah marah." jawab Soobin santai.
"Lagi hyung juga nekat. Blackcard orang main dipake." balas Taehyun.
"Gue mau nyoba doang Hyun. Kan mba-mba kasirnya shock pas liat anak kuliah udah megang blackcard." jawab Yeonjun dengan cengirannya.
"Noonanya cantik, tapi tipenya kaya mba-mba kasir." celoteh Kai tanpa menoleh.
Yeonjun langsung melempar anak itu dengan bantal.

"Bentar lagi ada yang jadi saudara ya nih." ucap Beomgyu.
"Siapa?" Tanya Taehyun polos.
"Udah ah, gue ngantuk ngeladenin kalian. Hyun, mending lo tidur. Biar seger tuh otak" ujar Soobin.
"Pada kenapa sih?" Tanya Taehyun karena melihat yang lainnya tiba-tiba bangun untuk ke kamar.

~

Jungkook sudah berada diatas tubuh Yeonji. Keduanya sibuk melumat bibir masing-masing. Bahkan tangan Jungkook tak segan meremas kedua benda menggemaskan itu. Ia juga memasukkan lidahnya kedalam mulut Yeonji.
"Kook.. ngh" desah Yeonji.
Jungkook tak menjawab dan masih melakukan hal yang sama. Hingga bibirnya mengecap seluruh wajah Yeonji dan berakhir di leher wanita itu. Ia meninggalkan beberapa bekas disana.

"Aku gak tau masih sakit apa engga. Tapi tahan sedikit noona" ucap Jungkook sambil menatap Yeonji. Tangannya membantu "sang adik" untuk masuk kedalam pusat tubuh Yeonji.
"Aaahhh" eluh Yeonji saat merasa penuh dibawah sana.
Jungkook mulai bergerak. Dan mereka hanya menyebut nama satu sama lain dalam desahan dan erangan.

Hangat.
Satu kata yang menggambarkan apa yang keduanya rasakan setelah mencapai puncak. Jungkook mengeluarkan semuanya di dalam. Tak membiarkan setetes pun keluar.
"Kook..."
"Aku mau lagi noona." bisik Jungkook.

Malam itu mereka lalui diatas ranjang dengan kegiatan panas mereka.

~

Yeonji terbangun disiang hari. Ia cukup lelah karena semalam harus berolahraga bersama Jungkook. Tak hanya sekali, entah sudah berapa gaya mereka lakukan. Dan Jungkook mengeluarkan semuanya didalam.
"Tidur noona. Aku tau kamu pasti cape." ucap Jungkook pada Yeonji disebelahnya.
"Udah jam 12 siang Kook. Aku mau mandi." jawab Yeonji.
Saat baru Yeonji mau turun dari ranjang, Jungkook mendekap wanita itu.
"Mandi bareng ya." ucap Jungkook lalu menggendong Yeonji masuk kedalam kamar mandi.

Keduanya berada di bath up sekarang. Yeonji berada di depan Jungkook, dengan pria itu memeluknya dari belakang.
"Yang semalem.. aku masih gak bisa lupain noona." ucap Jungkook.
"Kamu mesum ih." balas Yeonji.
"Mesum sama kesayangan sendiri gapapa tau." jawab Jungkook.
"Kook?" Panggil Yeonji.
"Kenapa sayang?"
"Aku boleh jujur sesuatu sama kamu?" Tanya Yeonji lagi.
"Jujur apa?"
"Waktu pertama kita ngelakuin, dan kamu ngeluarin di dalem. Ehm.. besok paginya aku minum pil pencegah. Maaf Kook." ucap Yeonji dengan gugup.
"Aku belum siap waktu itu." tambah Yeonji lagi.
Jungkook sempat kecewa karena pengakuan Yeonji. Wanita ini bahkan belum siap mengandung anaknya. Tapi kembali lagi, ia mengerti akan keputusan Yeonji.
"Iya gapapa. Kalo yang ini kamu mau minum lagi juga gapapa. Aku paham noona belum siap." jawab Jungkook.
Yeonji menggeleng cepat.
"Kali ini aku gak mau Kook. Aku mau hamil anak kamu,aku mau serius. Aku udah gak mau main-main lagi sama hubungam kita. Dan....aku takut. Aku takut kehilangan kamu lagi." ucap Yeonji sambil memutar badannya menghadap ke Jungkook.

Jungkook tersenyum tipis mendengarnya. Entah ia harus lompat-lompat atau melakukan perayaan atas ucapan Yeonji barusan.
"Secepatnya sayang. Secepatnya aku akan nikahin kamu. Mau tunggu sebentar lagi kan? Aku masih nabung. Aku gak mau kamu sama anak kita susah nantinya." jawab Jungkook.
Yeonji juga ikut tersenyum.
"Iya Kook. Aku mau nunggu kok." balas Yeonji sambil mengecup singkat bibir Jungkook.
"Kamu masih kuat gak?" Tanya Jungkook.
"Kuat apa?"tanya balik Yeonji.
"Aku mau kamu lagi." bisik Jungkook ditelinga Yeonji.

~

Seokjin menatap selembar kertas yang ia pegang. Ia berusaha membaca berkali-kali angka demi angka yang ada disana.
"Hyung, kenapa?" Tanya Namjoon lalu duduk di samping Seokjin.
"Joon, lo anak hukum kan? Bunuh sodara sendiri dosa + masuk penjara gak sih?" Tanya Seokjin.
"Jangan gila lo hyung" ucap Namjoon dengan kaget.
Namjoon sempat melirik kertas yang di pegang oleh Seokjin.
"Ngabisin berapa tuh dua bocah?"tanya Namjoon.
"Tiga bulan gaji gue."keluh Seokjin.
"Yang sabar ya hyung. Rezeki gak kemana kok." ucap Namjoon menenangkan Seokjin.
Ia menarik kertas tagihan dari tangan Seokjin dan melipatnya baik-baik. Meletakkan kertas itu diatas meja.

Jungkook masuk kedalam homeshare dengan perasaan bahagia.
"Nah tuh anaknya panjang umur hyung. Tagih ke dia aja." bisik Namjoon.
Seokjin lalu mendongak dan mendapati Jungkook disana.
"Hyung sakit?" Tanya Jungkook dengan polos.
Seokjin membuang nafasnya pelan.
"Gak bisa Joon. Gue gak bisa marah sama dia. Biar dikata nih anak ngeselin " ucap Seokjin.
Jungkook hanya menatap keduanya dengan tatapan bingung.

by. dini.a
05.12.2020

Bighit Universe - Life Story BTS TXT & You (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang