| 8 |

981 82 3
                                    


Dipagi hari gue dijemput sama eunsang karna kak byungchan lagi ada kerjaan katanya, katanya. KATANYA.

Padahal bilang aja males, gak mau abis bensin. Cih kakak macam apa itu?

"Sang, boleh gak sih gue gak usah sekolah?" Tanya gue dijalan.

"Kenapa?"

"Yaa gak papa sih, males aja," ucap gue.

"Kesekolah tuh belajar rae, masa lo mau bolos sih cuma males doang," ucapnya.

"Gue gak mau ketemu sama kak guanlin aja sama kak wooseok, males gue ketemu mereka,"

"Emang kalian ada apa sih? Kepo gue," ucap eunsang.

"Kepo njir! Urusan gue juga," gue mukul helm dia.

"Haha maaf maaf,"

"Tumbenan kak buyung gak anter lo?" Tanya eunsang.

"Ada kerjaan katanya, padahal males aja," jawab gue males.

"Ohh,"

Dan akhirnya sampai sekolah, gue milih jalan bareng eunsang aja jadi gue tunggu eunsang parkir motornya.

Dan saat itu juga gue gak sengaja liat kak guanlin lagi jalan ke kantin.

Dia jalan ke gue segera gue menghindar dari dia.

"Rae, maaf ya. Gue gak bermaksud nyakitin lo, gue obatin ya. Coba sini liat," dia ambil tangan gue yang masih sedikit memerah.

Eunsang liat tangan gue merah langsung dia labrak si guanlin.

"Lo apain si raena hah?! Sampe merah gini, lo apain?! Jawab!" Bentak eunsang.

Guanlin diem.

"Maaf ya udah bikin pagi pagi ribut nanti gue obatin ya rae," guanlin pergi.

"Cerita sama gue rae," ucap eunsang natap gue.

"Iya sang, kita ke kelas aja dulu," ajak gue.

Eunsang ngangguk.

Pas udah didalem kelas buru buru si esa narik gue ke kursi trus duduk ngadep gue.

"Mau ngapain?" Tanya gue bingung.

"Cerita lahh."

"Ohh, ntar." jawab gue.

"Ayoo ceritaa," ucapnya beraegyo.

"Iya ih, najis tau gak lo kek gitu," ucap gue liat dia jijik.

"Makanya cerita! Kalo gak gue bakal aegyo lagi nih," ucapnya mulai beraegyo.

"Iya iya! Sabar," gue duduk ngadep eunsang juga.

"Jadi gini sang, gue tuh di tembak kak wooseok kemaren di caffe dekat sekolah. Pas dia udah mengungkapkan isi hatinya tiba tiba kak guanlin gak terima, lalu dia narik gue keras jadi merah gini, pokoknya gue benci guanlin!" Ucap gue panjang lebar.

Eunsang cuma mangut mangut doang dengernya.

"Woi! Lo nyimak gak sih?" Tanya gue.

"Hah? Iya! Gue denger kok. Dih anjir, si guanjing gitu amat sih. Kalo ketemu abis lo lin," ucap eunsang.

"Sabar sang, dia kakak kelas lo. Ntar lo masuk bk lagi, gue gak mau ya," gue nenangin dia buat gak ketemu si guanlin ntar ujung ujungnya berantem cuma masalah gue aja.

"Ini masalah gue sang, lo diem aja ya,"

"Gak bisa gitu aja dong! Lo kan sahabat gue! Dan gue harus ikut campur!" Ucap eunsang teriak.

"Hadehh, lo tuh ya batu banget, au ah pusing gue," ucap gue menelengkupkan muka ke meja.

Kringg kringg

Bel bunyi pelajaran pertama b.indo yes ini mah kadang gurunya gak ada, semoga gurunya gak ada.

Dikelas lagi ribut ributnya tiba tiba guru wali kelas gue datang semua langsung gelabakan. Si echan yang lagi naik ke atas meja cari jaringan langsung turun kebawah tapi ujung ujung nya jatoh.

"Selamat pagi murid murid, maaf hari ini jadwal pelajaran ibu tidak ada, saya kesini cuma mau memperkenalkan murid baru kita. Ada 2 orang yang satu cewe yang satu cowo," ucap guru gue panjang lebar.

Dan ibu keluar sebentar mau manggil murid baru tadi. Ibu masuk lagi bawa murid baru dibelakang.

"Nah, silahkan perkenalkan diri kalian. Dan semoga betah ya di kelas ini,"

"Mulai dari yang cewe ya,"

"Iya bu, halo! Perkenalkan nama gue Park Siyeon, salken semua!"

"Halooo!!" Teriak yang cowo antusias.

"Hai, gue Lee Jeno. Salken." ucapnya agak jutek.

"Hai jenooo!!" Yang cewe teriak antusias juga.

"Eh woi! Jeno! Lo pindah sekolah?" Tanya haechan.

"Iya chan, gue baru pindah rumah,"

"Ohh, duduk sama gue sini!" Ajak echan.

Respon gue biasa aja liat si minju dan jeno, ganteng sih kek bule bule gitu. Masa bodo.

Gak lama guru wali kelas gue keluar dan kelas ribut kembali.

Gue gabud dikelas, si eunsang juga ikut main sama anak anak.

Si rena ke kelas yena.

Gue? Sendiri dong.

Gue liat kebelakang ada jeno yang gabud juga. Lalu kembali ke depan gak ada hal lain selain main hp.

Lagi asyik asyiknya baca wp si jeno tiba tiba duduk dikursi eunsang.

"Hai," sapanya.

"Hai juga," jawab gue.

Canggung.

"Lo gabud jen?" Tanya gue.

"Iya,"

"Kok gak ikut gabung sama mereka?" Gue liat anak anak dibelakang lagi main di hp.

"Enggak,"

"Oh,"

Diem beberapa menit.

"Eh btw jen, lo pindah rumah dimana?" Tanya gue.

"Di komplek putih biru," jawabnya.

"Anjir! Sama dong! Oalah bangsul bakal ketemu dong sama si jeno," 

"Kenapa?" Tanyanya.

"Gak papa, sama kok,"

"Ohh, jadi kita bisa berangkat bareng dong," ucapnya.

"Kampret!"

"Hah? I-iya hehe." gue nyengir ajalah.

"Btw, nama lo siapa?"

"Gue Choi Raena, salken."

"Ohh iya salken na."

"Na? Jangan panggil na, rae aja," ucap gue senyum.

"Ohh iya hehe, maaf."

"Rae, pulang nanti bareng yuk!" Ajaknya.

"Hah? Gak bis-"

"Kan kita sama, ayo bareng,"

"Elah kampret!"

"Yaudah deh iya,"

















Lanjut or no?

Oalah bakal ada yang rebut raena nih, jeno gais padahal tadi maunya renjun tapi ya sudahlah.
Wah wooseok sama guanlin ada saingan dong!

Jangan lupa vote!!!

Ketos || Kim Wooseok [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang