20. Khawatir berlebihan

45 11 0
                                    

Selamat membaca ^_^

~•~•~•~



Indra, ian, putra, yuan, kevin setia menunggu jasmine yang masih dirawat di RS

Wajah mereka semua tampak khawatir, namun wajah indra hanya datar saja

Tapi hanya tuhan yang tahu isi hati indra yang sebenarnya

"duh kenapa si lama babget, ni dokter ngechek jasmine atau lagi berak di dalam" ujar putra

"mulut loh tuh sembarangan aja si" kata putra pula

****

Di dalam ruangan jasmine tersadar

"dok ada apa dengan saya" tanya jasmine

"Apa kamu lupa untuk makan obat kamu yang sudah tersedia?" tanya balik dokter itu

"saya lupa makan pagi tadi karena takut telat ke sekolah"

"saya harap kamu lebih memperhatikan diri kamu. Dan saya ingin tahu sesuatu, apa kamu memiliki dokter khusus yang merawatmu?"

"iyaa punya kok dok"

"baiklah berikan saya no hp nya nanti saya akan hubungi dia"

"baiklah dok tapi saya boleh minta tolong dok" tanya jasmine

"iyaa tentu saja boleh sebagai dokter saya pasti akan membantu pasien saya"

"errmmmm,, tolong ya dok jangan bagitau teman-teman saya yang ada di luar tentang hal sebenarnya. Bilang aja saya pinsan karena nggak sarapan" rayu jasmine

Dokter tersebut menghela nafasnya kemudian tersenyum

"baiklah. Saya tidak akan memberi tahu mereka" kata dokter tersebut

"terima kasih banyak ya dok" jasmine tersenyum

"baiklah kalau begitu saya permisi dulu" dokter gilang segera keluar dari ruangan tersebut

"dok bagaimana keadaan teman kami" tanya putra tak sabaran saat melihat dokter gilang keluar

"dia baik-baik saja, dia pinsan karena lupa sarapan pagi tadi, nggak ada hal yang serius" ujar dokter gilang

"bagus lah kalau begitu" ujar kevin pula

Dokter gilang pamit dan segera berlalu pergi

Mereka masuk ke dalam kamar rawat jasmine

"cintaa hiks hiks lo nggak apapa kan" ujar putrs sok sedih tapi emang sedih beneran sih

Jasmine tersenyum "iya gue nggak papa kok"

Indra mendengus geram

Semua kepala langsung menoleh ke arahnya

Indra menatap jasmine dengan tatapan dingin dan marah

"lain kali bisa nggak lo sarapan dulu. Udah tau tubuh badan lo itu lemah sok-sokaan nggak mau sarapan lagi. Nyusahin orang banget tau nggak"

Marah indra dan keluar dari ruangan itu

Mereka semua kaget terutama jasmine dia bahkan meneteskan air matanya. Di sedih, jecewa, dan hatinya sakit di bentak dan dimarah sama indra

Hanya ian yang tidak kaget. Dia tau benar apa yang sahabatnya itu rasakan. Pasti dia sangat mengkhawatirkan jasmine

"dia kenapa sih. Kan padahal yang salah sepenuhnya itu si Velyn cabean itu" ujar putra tak terima jasmine di bentak indra

"udah cintaku sayangku ngga usah nangis ya" kevin mendakap tubuh jasmine cuba menenangkan gadi itu

Jasmine menangis

Ian segera menghampiri jasmine dia mendorong tubuh kevin kasar hingga kevin terjatuh

Lalu ian pupa yang mendakap tubuh jasmine

"dia nggak marah koo dia hanya khawatir sama lo" ujar ian bernada lembut

Yuan, putra, dan kevin sedikit kaget karena ian tak biasanya lembut dengan perempuan hanya dengan jasmine saja

Jasmine membalas dakapan ian dan menangis terisak di dada ian

Mereka semua terus saja memujuk jasmine

Ketika hari sudah malam mereka disuruh balik dan hanya seorang yang boleh tinggal menjaga jasmine. Dan mereka semua memikih pupang karena mereka Tahu indra lah yang akan berkeras ingin menjaga jasmine

"papa sama mama nggak bisa pulang ya?" tanya jasmine

"....."

"yaudah nggak papa" kata jasmine lagi

Dan panggilan di tanatkan oleh ortu jasmine

Jasmine hanya mampu menuduk sedih

Di luar pintu indra mendengar perbualan jasmine bersama ortunya dan tentu saja dia merasa marah terhadap ortu jasmine dan sedih terhadap jasmine

Dia melangkah masuk ruangan jasmine

Jasmine melihat indra lalu dia tersenyum ke arah indra, walaupun dia tahu takan di balas oleh indra karena indra tentu masih marah

Tapi sebaliknya indra membalas senyuman jasmine. Indra tahu jasmine sesang sedih dan dia merasa bersalah telah memarahi gadis itu. Dia hanya hilang kendali karena terllau khawatir dengan keadaan jasmine

Jasmine gembira karena indra membalas semuanya

"senja lo belum pulang" tanya jasmine

"nggak gue mau temanin lo. Nggak mungkin gue biarin lo sendirian" balas indra












-khawatir berlebihan. Itu adalah perasaan yang kita rasa saat melihat orang yang sangat kita sayang dan berharga bagi diri kita, terbaring lemah tak berdaya atau hilang dari hadapan mata kita







#muah. Jan lupa untuk Votesmenn ya 💟.

Senja Sahabatku √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang