21. Nggak usah manja

35 11 0
                                    

Amalkan literasi/membaca untuk mengetahui hal-hal baru hahahaha
#ngaur sendiri gue


~><~><~><~


"nggak gue mau temanin lo. Nggak mungkin gue biarin lo sendirian"

Jantung jasmine berdegup laju tapi dan wajahnya memerah

"e..ema..emangnya lo udah nggak marah sama gue?" tanya jasmine. Entah kenapa dia menjadi gugup

"hmmm" gumam indra

"mama sama papa lo kemana lagi?" tanya indra

"mereka lagi ada urusan kerja di malaysia" jawab jasmine bernada sedih

"ngga usah sedih. Gue kan ada buat nemenin lo"

"gue mau peluk" rengek jasmine sok majaahhh giteww

Indra mengangkat keningnya "ngga muhrim"

"ihh lo juga selalu nyentuh gue duluan senja!!" balas jasmine kesal

"ya tetap nggak muhrim" sahut indra lagi

"yaudah kalau gitu lo keluar nggak sentuh-sentuh gue lagi! Nggak usah sok peduli sama gue lagi!!" kesal jasmine lalu duduk bersila sambil memeluk tubuh membelakangi indra

"ciee ngambek" goda indra

"DIAM!!"

"minta peluk sama Ian aja" goda indra lagi. Dia melihat bagaiaman kevin dan ian memeluk jasmine tadi di luar pintu dan jujur saja di hatinya dia cemburu tapi ya gitulah gengsi

"kok lo tau" heran jasmine

Indra hanya mengangkat bahu dengan wajah datarnya

"ihh senja" rengek jasmine lagi

"apasih"

"gue mau dipeluk"

"ngga usah manja bisa nggak sih"

"kok lo jahat banget sih sama sahabat lo sendiri"

"emang lo sahabat gue"

"senja!!!!" teriak jasmine mulai frustasi meladeni pria dingin ini

"apa" tanya indra sok nggak peduli

Jasmine menghela nafasnya baru saja ingin berbaring indra tiba-tiba memeluknya

Jasmine kaget beberapa detik kemudian dia tersenyum dan membalas pelukan indra

Pelukan dilerai oleh indra "udah istirahat sana. Besok lo udah boleh pulang kok. Mau kesekolah?"

"mau" sahut jasmine semangat

"yaudah tidur"

Jasmine menurut dan langsung berbaring

Indra mengecup kening jasmine lalu dia memerhatikan saja gadis itu yang mulai tidur. Dia beranjak ke sofa dan tidur di sana

*****

"oii guys kita mau kemana sih" tanya jasmine bingung karena dia di culik oleh sahabat-sahabatnya. Entah mau di bawah kemana

Yang ditanya hanya diam

Sesampainya mereka di rooftop, mereka melihat sekumpulan gadis sedang menyiksa seorang gadis cupu

"berani ya lo hantar coklat ke indra gue" teeiak velyn kencang

"hiks hiks maaf kak, aku suka sama kak indra"

Plak

Satu tamparan hinggap di pipi gadis itu yang bernama alena

Baru saja velin mengangkat tanganya ingin menampar alena lagi tiba-tiba tangan di pegang oleh seseorang

"hai sayang"

Cup

Yuan mencium pipi velyn dengan tiba-tiba

Semua yang ada di situ tersentak dan kaget

Terutama jasmine

"yuan lo..lo kurang ajar banget si" ujar velyn

Indra melangkah ke arah velyn

Plak

Satu tamparan hinggap bukan di pipi alena bukan juga di pipi yuan, tapi di pipi velyn yang penuh dengan bedak super tebal itu

"gue sebenarnya nggak mau kasar sana cewek, tapi lo udah keterlaluan"

Indra ingin menampar pipi velyn lagi namun segera di tahan oleh jasmine

"senja udah cukup"

Indra memandang jasmine dia menghela nafasnya lagi

"jangan sakitin jasmine lagi kalau lo masih sayang sama nyawa lo"

Indra menarik tangan jasmine dan mereka semua pergi dari situ

Ian menunduk membantu alena untuk berdiri dan mereka semua pergi meninggalkan Velyn yang kesakitan di bagian pipinya

"setelah ini ke uks" kata ian ke alena dengan wajah bekunya

"makasih ya kak" sahut alena

"hmmm" gumam ian

Di tempat lain genk velyn tidak ada yang berani membuka suara

Wajah velyn benar2 merah padam karena marah, sakit, malu dan merasa egonya tercabar

"gue benar-benar akan bunuh perempuan sialan itu" nada velyn bergetar dan setetes air matanya jatuh. Dia tidak menyangkah indra akan menamparnya

"gimana kalau indra tampar lo lagi" tanya Angel salah satu teman velyn juga

"gue bisa suruh orang lain" kata velyn penuh dendam

(emang nggak ada kapoknya nie pontianak bedak -.-)

"lo kasar banget sama velyn senja" ujar jasmine sewaktu mereka menuruni anak tangga

"dia pantas mendapatkan itu" ujar indra

Jasmine menoleh ke belakang melihag alena yang berjalan dibantu ian

Dia tersenyum sendiri menyaksikan adengan itu. Serta kevin, yuan, dan putra terus saja menggoda ian tapi ian hanya memasang wajah datarnya









-nggak usah manja. Kalau bukan sifat manja ku ini kamu juga pasti nggak akan tertarik sama aku. Dan kamu pasti akan merindukan sifat manja ku jika satu hari nanti aku hilang???






Yoi guys, gimana apa alena jodohnya ian???  Hahahaha. Lalu apalagi rancangan si pontianak bedak itu dan apa maksud kata-kata "satu hari nanti aku hilang" penuh tanda tanya kan.

#Pokok pangkalnya jangan kalian lupa meninggalkan taburan bintang dan kata-kata di kolam comment.

Senja Sahabatku √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang