Singa Betina Vs Geng Terong

dua puluh lima

Yoooo...wass'up chingu-ya..

Bogoshipda...

Ehehehhe

Langsung aja lah ya gan....

******

Jimin masih belum paham. Apa maksud dari perkataan namja jeon ini

"Apa maksudmu, Jeon???? Apa yang kau katakan???" Tanya Jimin sambil berusaha untuk melepaskan tangannya.

Srek...

Jungkook tak menjawab, dirinya hanya menatap jimin lekat dan intens membuat jantung Jimin tak tenang.

Beberapa menit saling diam.

"Aku gak suka.."

"Hah!!????" Jimin menatap Jungkook lagi, gak suka??? Gak suka apa ini??? Gak suka akan dirinya kah????

Hati Jimin seakan tercubit kuat dan menyisakan perih

"Aku gak suka saat ada namja lain yang menatapmu...aku gak suka saat teman bule mu itu terlalu dekat denganmu, bahkan dia memanggil mu dengan nama panggilan.. harusnya aku yang ada diposisi nya. Harus aku yang menjawil hidung mungil mu, mengusak rambutmu, menggoda dirimu...bukan dia.." jimin memilih diam, dia masih tak mengerti sama apa yang dikatakan oleh Jungkook.

"Aku spontan menjawab kau bukan tipeku, karena aku lagi marah. Aku kesal kau tak menatapku saat itu dan hanya melewati ku...aku tak tau aku punya salah apa..apa karena aku mencium mu???" Seperti nya Jimin mulai paham deh.

"..kau cemburu???" Tanya jimin polos.

Siiiiiiiiiiing

"Ya..aku cemburu..." jawab Jungkook dengan tatapan serius. Kannnnnn..... Jantung Jimin makin gak tenang..

"Ce-cemburu karena apa???? Ka-kau aneh, Jeon..." Suara Jimin kaya suara knalpot becak yang macet..gagap dadakan soalnya..

"Apa ada alasan lain Seseorang untuk cemburu, selain suka..anni, maksud aku selain cinta... Minie????" Tatapan Jungkook udah kaya mau mangsa aja auranya.

"Kau usah gila eoh... cinta katamu, kau sendiri yang mengatakan kalau aku bukan tipe mu...kau mau membual????" Jimin tak ingin percaya, bisa saja dia dikerjai oleh namja ini.

"Minie....aku minta maaf kalau aku membuatmu sakit hati, aku akui aku boroh karena asal berbicara saat itu. Aku hanya ingin mengungkapkan apa yang aku rasa. Aku tak sanggup menahannya lebih lama. Aku katakan padamu, aku mencintaimu..aku mencintaimu Park Jimin..." Ujar Jungkook.

Srek...

Namja jeon itu menatap lekat tangan jimin yang tak lagi di genggaman nya. Di tambah, yeoja park itu menundukkan kepala. Ruangan yang mereka tempati berubah menjadi ruangan mati. Katena tak ada suara yang terdengar, kecuali suara dari jam yang menggantung di dinding.

Jungkook menghela nafas, dia kalah...dan kekalahan nya karena kesalahannya sendiri. Dia harus terima semua.

"Kajja..aku antar, sudah malam. Tak baik anak gadis diluar saat malam.." Jungkook berjalan lebih dulu dan diikuti oleh Jimin dari belakang.

Diperjalanan, jimin lebih memilih menatap jalanan dari sampingnya. Dan Jungkook yang meremat stir dengan kuat. Dirinya ingin marah pada dirinya yang bodoh ini. Pernyataan cintanya membuat semua berubah. Harusnya dia tak usah mengatakan perasaan nya itu, kalau hasilnya malah seperti saat ini.

Ckiit..

Mobil Jungkook berdiri tepat disamping gerbang rumah si mungil.

"Em.. Minie..masalah pernyataan ku tadi...lupakan saja...oke, anggap aku tak mengatakan apapun. Dan terima kasih sudah mau menemaniku malam ini..." Ujar Jungkook.