10.Dari Hati ke Hati

12 4 0
                                    

Bella duduk di bangkunya memperhatikan ke depan,lebih tepatnya memperhatikan rumus  fisika yang sangat rumit.

Panas-panas begini berkutat dengan rumus beginian?Yang benar saja, kalau di ibaratkan ya kaya merebus air dengan suhu 180 derajat. Mendidih bangggg

Bella sudah berapa kali mengubah posisi duduknya, dari yang menopang dagu,duduk nungging,sampai menempelkan earphone di kedua telinganya namun rasa kantuk dan bosannya belum juga hilang.



Mungkin harusnya Bella memutar lagu jaran goyang di speaker sekolah biar seluruh siswa SFS itu tidak merasakan kantuk dan bosan seperti dirinya.


"Adel"

Masih diam


"Adel"

Masih belum ada pergerakan sama sekali.

"Hee Adel budeg ya lo" Suara Bella menggelegar di seluruh ruang kelas.


"Ada apa Bella?"  Tanya Mr.Jimmy selaku guru Fisika yang sedang mengajar di kelas nya itu.

"Maaf Mr.Jimmy" Jawab Bella dengan menundukan kepalanya

"La---" Omongan Mr.Jimmy terpotong ketika mendengar suara bell istirahat berbunyi.


"Okey kalian boleh istirahat sekarang" Lanjut Mr.Jimmy


Para penghuni XI IPA 2 itu pun langsung berhambur keluar menuju kantin,tak terkecuali 3 sejoli itu yakni Bella,Gita,dan Adel



"Adel lo kenapa si?" Tanya Gita

"Iya tek panggilin ngga nyaut-nyaut,gue yang kena marah Mr.Jimmy kan" Kata Bella sambil misuh-misuh

Adel hanya diam tak meyauti omongan Bella dan Gita.

Adel menundukan kepalanya dan terisak pelan.

Wait, Adel nangis?

Bella menghampiri Adel lalu mengusap punggung nya dengan sayang
"Kenapa?"

"Lo lagi ada masalah?" Lanjutnya

"Cerita kali Del, lo itu sahabat gue"


Adel mengangkat kepalanya
"Gue ngga tau harus mulai dari mana ngomongnya"

Bella dan Gita terdiam tanda mereka siap mendengarkan semua keluh kesah Adel sahabatnya.


"Gue iri sama lo berdua, terutama lo Bell" Penuturan kata Adel yang membuat Bella dan Gita terkejut

"Kenapa?" Tanya Bella

"Lo cantik Bell, lo juga pinter walau rada gesrek, lo punya aura tersendiri yang ngga orang lain punya"

Adel menjeda ucapannya

"Dan lo juga di cintai Galen,asal kalian tau aja,gue suka sama Galen dari lama,tapi dia ngga pernah nglirik gue sama sekali,gue takut kalo sampe Galen tau gue suka sama dia,nanti dia jauhin gue,makanya gue selalu jail sama dia biar dia tetep di samping gue, gue tau Bell lo sekarang udah punya Gara,dan gue seneng lo milih Gara,tapi kenapa itu ngga buat Galen bisa berpaling sama lo,lo itu di sayang sama semua orang,kenapa gue ngga? Apa gue ngga pantes buat di sayang?"


Bella tersentak "Adel,gue sayang sama lo,kita semua sayang sama lo"



Adel melirik Gita "Gue juga iri Git sama lo,Lo bisa bersikap biasa aja ke semua orang,padahal gue tau disaat lo lagi rapuh,lo lagi sedih,lo lagi seneng,gue tau,tapi lo bisa kontrol itu semua"


"Gue juga tau,lo yang diem-diem suka sama Gara,tapi Gara udah sama Bella jadi lo relain Gara buat Bella,lo bisa setegar itu,gue tau semuanya cuma gue diem,tapi kali ini gue ngga bisa,gue ngga kuat" Kata Adel sambil terisak kencang



"Git?" Panggil Bella


Gita melirik Bella "Bell,maafin gue,gue emang pernah suka sama Gara,tapi itu dulu sebelum gue tau lo udah jadian sama Gara,gue cuma kagum doang sama sosok Gara,maafin gue Bell"

Kini suasanya menjadi canggung, lalu sosok Galen datang di balik pintu.

"Hey girls kalian ngga ngantin?"


Bella tiba-tiba berdiri "Gue ke toilet sebentar ya"

Bella melangkah pergi meninggalkan Gita,Adel,dan Galen.


"Khem" Dehem Gita


"Gue laper,gue ke kantin dulu ya,kalian mau nitip ngga?" Lanjut Gita sambil tersenyum kikuk

Galen menggeleng

"Its okey,gue pergi dulu"

Gita meninggalkan Adel dan Galen berduaan di dalam kelas.

"Lo kenapa Del?" Tanya Galen

Adel tak menjawab namun langsung memeluk Galen sambil terisak pelan.

"Hey kenapa, jangan nangis, nanti di kira gue apa-apain lo" Kata Galen sambil panik

"Gue emang di apa-apain sama lo" Jawab Adel sambil mengeratkan pelukannya

Galen tak menggubris omongan Adel,namun dia jadi mengelus kepala Adel dengan sayang.

Setidaknya perasannya mulai menghangat.






Maap ya gaes sedikit
Authornya lagi mager

Salam Manis

Laeli Fitriana

19/01/2020

SAKURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang