6.Rumah Sakit

27 7 0
                                    

Pagi ini Bella terlihat tidak begitu sehat, matanya sayu, badannya lemas namun Bella masih tetap berangkat sekolah.


"Nana kenapa sayang?" Kata Desy


"Pucet banget, Nana sakit?" Lanjutnya

"Ngga bunda, Anna kan cewe kuat" Jawab Bella sambil tersenyum

"Nana berangkat ya bunda, Assalamualaikum "


"Iya ati-ati Waalaikumsalam"


Setelah Bella berpamitan pada Desy, Bella langsung bergegas ke depan dan ternyata Farhan sudah menunggunya.

"Ayah ayo Nana udah siap" Kata Bella hendak masuk ke dalam mobil namun tangannya di tarik oleh Farhan.

"Anna" Panggil Farhan dan masih dengan posisi memegang tangan Bella


"Iya Ayah, kenapa? ngobrolnya di dalem mobil aja nanti Nana telat yah"



"Kamu pucet, kamu sakit? Ngga usah berangkat ya hari ini"



"Ish ayah apaan si, Anna ngga sakit, ayo yah berangkat, Anna masuk nih"

Farhan geleng-geleng melihat kelakuan anaknya itu.

*Di dalam mobil*

"Pacar Nana di suruh ke rumah lagi, biar bisa main catur sama ayah"

Bella melirik ke arah Farhan


"Anna ngga ada pacar ayah"

"Lah kemaren siapa? Gilang?"

"Galin"

"Ginanjar"

"Ghani"

"Gaston"

Bella tertawa "Ayah ngawur ihh Gaston mah mantan suami Alm.Jupe yah"


Farhan menggaruk tengkuknya "terus yang kemaren siapa?"


"Kak Galih, Kakak kelas Anna yah"

"Anaknya sopan, baik, kalo cari pacar model kaya Gaston itu"

"Galih ayah bukan Gaston"

Farhan tertawa mengerjai putrinya.
"Udah sampai tuan putri"

"Terimakasih om supir"Bella melirik ayahnya kemudian mereka tertawa lagi

"Maap yah, makasih ayah, Nana keluar dulu ya"

Setelah itu Bella melambaikan tangannya dan langsung masuk ke gerbang SFS


Galen sedang berjalan sambil bersenandung pelan. Suaranya yang bagus memberi kesan plus buat Galen.


"Lupakan lah saja semua yang tlah berlalu, cintaku hari ini, bukan cinta yang dulu lagi"

Bella membuka tudung jaket Galen lalu menyambung lagu Tak ingin Pisah lagi (Marion Jola ft Rizky Febian)  yang sedikit di senandungkan oleh Galen.

"Sanggup kah kau dan aku memulai kembali, merangkai hati yang hancur berkeping-keping, sanggupkah kau berjanji tuk tetap disini, menjaga hatiku, bila kembali tak ingin pisah lagi"

Galen terpaku mendengar suara Bella, Galen tahu suara Bella bagus, dia sering mendengar Bella bersenandung di kelas, tapi ini rasanya beda, sangat beda.


Seperti ada sengatan listrik yang menjalar ke otaknya dan langsung membuat Galen blank.

Galen begitu menikmati suara Bella, Galen berjalan dengan langkah kecilnya bersebelahan Bella yang lebih pendek darinya membuat Galen lebih leluasa memandang gadis pendek itu.


SAKURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang