9.Menanti Sebuah Jawaban

15 2 0
                                    

Bella masih belum bisa menyembunyikan kegugupan setelah membaca postingan dari Gara.Wajahnya sangat merah seperti kepiting rebus, Bella sangat paham jika postingan Gara itu ditunjukan untuk dirinya.

Bella membuka HPnya lagi, senyum nya masih menghiasi wajah cantiknya.
Tiba-tiba seseorang mengagetkannya dari belakang.

"Woyy"

"Ish ngagetin aja, untung gue ngga punya penyakit jantung, lo ngagetin gue, terus gue mati,lo mau tanggung jawab?"


"Elah lebay amat lo Bell"

Bella tak menggubrisnya, dia membuka hp nya lagi lalu tersenyum.

"Napa dah,gila lo senyum-senyum sendiri?"

"Lala apaan si,gue ke kelas dulu ya, lama-lama sama lo disini nanti gue bisa gila" Kata Bella sambil berlari ke kelasnya karena takut dapat amukan luar biyazah dari Lala.

Bella berjalan menuju arah kelas nya dengan senyum yang menghiasi wajah nya.
Tiba-tiba ada seseorang yang merangkul nya dari belakang.

"ehh" Kata Bella sambil melirik bahunya yang di rangkul oleh seseorang.

"Galen" Lanjutnya

Seseorang itu adalah Galen,Galen hanya tersenyum namun tak berniat untuk memindahkan tangan nya dari bahu Bella.
Bella terlihat gelisah dan gugup ketika melihat seseorang dari arah yang berlawanan menghampiri dirinya.


"Khem"

"Galen,gue mau ngomong sama lo" Kata seseorang itu

"Mau ngomong apa mas ketos" Kata Galen sambil mengeratkan rangkulan nya pada Bella

Sang ketos yang di ketahuinya bernama Gara pun mendekat dan berbisik pada Galen.

Hanya beberapa kata yang di ucapkan Gara pada Galen,namun berhasil membuat Galen melepas rangkulannya pada Bella.

"Gue duluan ya"Kata Gara pada Galen sambil menggandeng tangan Bella.


Bella melirik tangan yang di gandeng oleh Gara.

"Kamu ngomong apa sama Galen?" Ucap Bella sedikit gugup

Gara berhenti lalu memandang Bella yang tingginya hanya se bahu Gara.

"ngga ngomong apa-apa" Jawab Gara sambil mengelus pipi Bella dengan sayang lalu menggandeng tangan Bella lagi dan mengantar nya ke kelas.



Setibanya di XI IPA 2 Bella masih memandangi tangan yang di gandeng Gara.

"Udah sampai" Kata Gara sambil tersenyum ke Bella

"Makasih ya, kelas kita deketan ,ngga perlu di anter kali"


"Sekarang situasinya berbeda" Sederet kalimat yang Bella tahu apa itu artinya.

"Masuk gih" Lanjut Gara

Bella hanya mengangguk lalu menuruti untuk masuk ke dalam kelasnya.

Bella baru dua langkah masuk dalam kelasnya sudah mendapat tatapan membunuh dari Gita,Adel,dan Galen.

"Bell?" Panggil Galen

"Dari kapan?" Lanjutnya

Bella mengangkat alisnya " dari kapan apanya ?"

Gita kemudian buka suara setelah beberapa menit mereka diam "Maksud Galen, dari kapan lo pacaran sama Gara?"

Bella gugup mendengar penuturan dari Gita
"Kalian tau dari mana?"

"Bell" Panggil Galen

"Tadi Gara ngomong ke gue, dia bilang gini
Gue tau Bella itu cewe,kecil,patut lah buat di jagain,tapi inget,Bella udah punya gue,jadi lo ngga usah repot-repot jagain Bella apalagi sambil rangkul-rangkul manja"

"Bangsat banget kan si Gara" Lanjutnya


Bella langsung melotot ke arah Galen

"Eh iya iya Bell maaf, gue ngerasa kalah aja sama ketos gila itu, masa gue yang suka+kenal sama lo dari lama tapi di tolak terus,sedangkan dia apa? Lo malah nerima dia,hus ngga asik"


Bella,Gita,dan Adel saling pandang lalu tertawa terbahak-bahak.

"Galen, lo itu ganteng tapi kalo sama Gara,lo ngga ada apa-apanya" Kata Gita


"hemm gue tau,gue mah cuma anggota futsal,sedangkan Gara itu Ketua Osis,
Gue mah receh, Gara mah berwibawa, berwibawa kalau di depan orang banyak,aslinya mah sampah masyarakat dia"

"Lo niat muji dia apa jelekin dia sih" Kata Adel masih dengan tawa receh dibelakangnya


"Tapi Gara meskipun gila,dia punya aura yang menusuk,pantes lah kalau Bella milih Gara dibanding lo" Kata Gita masih ingin membully Galen.

"Udah lah,jadi gimana lo bisa jadian sama Gara?"

*FLASHBACK ON*

Gara menatap mata Bella, tatapannya menyayu membuat nya terlarut dalam kenyamanan dan kegelisahan perasaan masing-masing.

"Rasah nesu , aku mung wedi ndak koe ngadoh , dadi mending aku ngrusui koe mbendino ben iso cedak ro koe terus , mbok o aku kudu nresnani koe meneng-meneng"

Bella tiba-tiba menangis.
Gara kaget lalu mengusap kepala Bella "hey kenapa nangis?"

"Gue ngga tau bahasa lo bangsat, gemes deh pengen cubit jantungnya"

Gara tersenyum "intinya gue sayang sama lo bukan karena sahabat, ini murni karena gue beneran suka sama lo"

"Kenapa ngga bilang dari awal Gara? "

Gara mengacak rambut Bella dengan gemas
"Nanti suatu saat kamu bakalan tau Bell"

"Gue pingin njagain lo"

"gue pingin tetep disamping lo"

"gue pingin bisa bikin lo ketawa terus karena gue"

"gue bukan cowo romantis kaya di wattpad-wattpad"

"gue cuma cowo yang modal yakin sama kesetiaan gue"

Bella tertegun mendengar ucapan Gara.
Bella meneteskan air matanya.

"Kita ngga harus kok jatuh cinta lebih dulu, karena waktu akan mengatur kapan waktu tepat untuk jatuh cinta, So, lo mau ngga jadi cewe gue? Gue janji bakal jagain lo layaknya Dewi nya Dewa"

Bella terdiam lalu menunduk.

"Jangan nunduk, nanti mahkota sang dewi jatuh" Kata Gara sambil menaikan dagu Bella

Bella benar-benar dibuat ambyar oleh Gara.

"Gue..............."
















"Gue belum tau gimana perasaan gue ke lo Gar,lo baik,lo perhatian,tapi lo temen gue,gue udah anggep lo kaya sodara gila gue"

Bella memejamkan matanya


"Tapi gue juga sayang sama lo,tapi gue belum tau ini rasa sayang sebagai teman atau lebih,gue ngga tau Gar"


Gara maju lalu mengankat dagu Bella
"Bell lo bisa buka hati buat gue,apa lo masih ragu sama gue?"



Bella menatap dalam mata Gara,seperti terhipnotis tiba-tiba Bella memeluk Gara
"Gue bakal berusaha buka hati buat lo"

Gara melepas pelukan Bella
"Jadi? Kita mulai dari awal?"

Bella mengangguk.Lalu Gara memeluk Bella lagi "She is mine"


*FLASHBACK OFF*




Salam manis

Laeli Fitriana
8/1/2020

SAKURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang