.
.
.
"Jeon Jungkook."
Ketiga pria muda yang nampak bahagia itu spontan membalikkan badan ke sumber suara. Hanya tatapan bingung dari Taehyung dan Jihoon juga ekspresi kaget Jungkook melihat sosok kakaknya berdiri di depannya.
"Hyeong."
Taehyung dan Jihoon lantas melihat ke arah Jungkook.
"Eomma memintaku membawamu pulang."
Jungkook masih berdiri kaku, lidahnya kelu untuk bicara. Taehyung mencoba membaca siapa sosok yang berdiri di depan mereka saat ini. Melihat panggilan Jungkook, ia tahu orang ini datang dari masa lalu Jungkook.
'bagaimana bisa dia sampai disini?'
Pikiran itu juga yang ada di benak Jungkook, tapi lebih dari itu, Jungkook lebih sibuk berfikir untuk apa kakaknya muncul dan memintanya pulang setelah bertahun-tahun ia meninggalkan rumah. Haruskah ia kembali?
"Bagaimana, hyeong bisa disini?"
"Aku mengikuti pria itu."Junghyun, kakak Jungkook menggedikkan dagunya kearah Taehyung.
"Mau apa kau kemari?,"Taehyung berdiri didepan Jungkook. Sengaja menjadikan dirinya sendiri tameng untuk Jungkook.
"Keluarganya membutuhkannya. Aku harap kau tidak menahannya, atau aku akan mengambilnya secara paksa."Junghyun menatap Taehyung tajam.
Mengambil secara paksa artinya Junghyun tidak ingin pulang tanpa hasil. Ia akan membawa Jungkook kembali bagaimana pun caranya.
"Kenapa, kenapa eomma ingin aku kembali? Setelah bertahun-tahun."Jungkook merasa sakit, tapi ia tidak bisa menangis. Terlalu sakit.
"Mereka menginginkan kau kembali. Mereka merindukanmu. Appa dan Eomma sering sakit. Kondisi Appa pun menurun sekarang. Karena itu Eomma memintaku mencarimu."Jungkook goyah.
"Ta, tapi kenapa, kenapa..."
"Kami menyesal, Kook-ah. Maafkan semua yang sudah kami lakukan."
"Tidak. Tidak ada yang boleh membawa Jungkook pergi."
"Siapa kau?apa hak mu melarangnya?"
"Aku kakaknya sekarang. Satu lagi, Jungkook adalah bagian keluarga Park sejak satu tahun lalu. Jadi aku punya hak untuk melarangnya."
Tatapan penuh pertanyaan, Junghyun ajukan pada Jungkook yang masih tidak percaya padanya. Dari gerak gerik Jungkook yang sama sekali tak beranjak, cukup membuat Junghyun tahu kalau yang Taehyung katakan itu benar.
"Ah, jadi kau sudah menemukan keluarga baru ya. Pantas saja kau lupa pada kami."
"Aku--"
"Baiklah, kuharap kau bahagia dengan mereka. Begitupun sebaliknya."
Tatapan itu, tatapan yang sangat Jungkook waspadai. Sebelum berlalu pergi, Junghyun hanya menatap Taehyung dan Jihoon dengan senyum sinisnya. Jungkook sangat mengenal kakaknya, karena itulah tubuhnya menegang saat melihat senyum itu. Senyum yang sudah lama tidak dilihatnya.
"Tunggu."
Jungkook bermaksud mengejar Junghyun tapi Taehyung menahannya. Jungkook bingung, ia takut ancaman Junghyun tapi juga berat baginya meninggalkan Taehyung dan Jihoon. Taehyung menggeleng saat Jungkook menatapnya.
"Ini aneh, kook. Kalau mereka benar menyayangimu, mereka sudah melakukannya sejak lama."
"Bagaimana kalau mereka benar membutuhkanku, hyeong?"
YOU ARE READING
Mirror [Part 2]
FanfictionHaruskah kita berhenti disini? Sequel of Mirror. Basic story : Brothership