.
.
.
Tap tap tap
Derap langkah kaki Kim bersaudara menyusuri koridor rumah sakit saling memburu langkah. Pasalnya mereka yang sedang istirahat, tiba-tiba mendapat panggilan dari Taehyung yang tidak mengatakan apapun selain daripada Jungkook sedang menjalani operasi saat itu juga. Bagaimana tidak panik? Hal itu spontan membuat Seokjin dan Namjoon membuka matanya dan meraih kunci mobil dan langsung melesat menuju rumah sakit dan disinilah mereka sekarang.
"Taehyung-ah!,"Taehyung menoleh, tatapannya menyambut kedatangan kedua saudara sepupunya itu tanpa minat mengangkat bokongnya dari sofa ruang tunggu.
Sebuah lampu LED merah menyala diatas pintu ruang operasi yang menandakan operasi sedang berlangsung.
"Bagaimana Jungkook? Kenapa tidak menunggu kami?"
"Maaf hyeong, Jungkook harus mendapat penanganan segera."lirih Taehyung. Seokjin dan Namjoon sangat tahu Taehyung kelelahan tapi mereka juga tidak bisa memaksanya untuk istirahat sementara pikirannya terus sibuk pada Jungkook.
"Taehyung!,"sebuah panggilan lain datang, seseorang tergopoh berlari mendekati mereka.
"Pelankan suaramu, kuda. Atau kita akan diusir dari sini."omel Seokjin.
"Hahh maaf. Aku langsung berlari dari tempat parkir begitu sampai. Hahh bagaimana jungkook?,"Hoseok masih sibuk mengatur nafasnya begitu mendarat sempurna di depan ketiga bersaudara itu. Taehyung hanya menggeleng pelan sebagai jawaban.
"Yak! Kau jangan menggeleng saja, Tae. Itu memiliki arti lain."Hoseok komplain.
"Jungkook masih di dalam, operasinya baru di mulai, tenang dan duduklah."ucap Namjoon yang memilih duduk di samping Taehyung yang hanya menautkan kedua tangannya dan diam, sepertinya ia sibuk berdoa.
Keempat pria hampir sebaya itu menunggu dalam diam, Seokjin yang sempat meninggalkan mereka beberapa saat, kembali dan membawakan mereka kaleng kopi untuk menahan kantuk selama menunggu operasi selesai. Itu bukan waktu yang sebentar, menunggu empat jam dalam diam adalah waktu yang sangat lama. Terlebih mereka menunggu saat dini hari, kantung-kantung mata tercetak di keempat wajah mereka. Raut sayu dan tak berseri menghiasi wajah Taehyung, ia yang paling lelah diantara keempatnya, hingga lampu LED merah itu menandakan operasi selesai dilakukan.
Tidak ada yang keluar dari ruangan berdarah itu, sementara diluar semua menunggu dengan tidak sabar. Mereka sangat ingin tahu kondisi adik mereka yang sedang berjuang sendiri didalam sana. Taehyung sama sekali tidak beranjak meski ia tahu operasi sudah selesai, ia masih sibuk meremat tangan dinginnya dan memijat keningnya. Namjoon hanya bisa menepuk bahunya memberi semangat bahwa semua akan baik-baik saja. Hingga sosok yang ditunggu membuka pintu keramat itu. Semua berdiri menyambutnya.
"Bagaimana Jungkook?,"itu Seokjin. Dia yang paling tidak sabar bicara meski Taehyung yang sangat ingin tahu kondisi adiknya.
"Operasinya berjalan lancar, kami berhasil mengangkat gumpalan darah itu dari kepala Jungkook."Yoongi tidak berhenti menatap Taehyung yang juga menatapnya sayu. Semua menghela nafas lega mendengar operasi berjalan lancar kecuali Taehyung yang perlahan mendekati Yoongi.
"Bagaimana kondisinya?,"lirih Taehyung.
"Jungkook...koma."Semua tertegun, Taehyung seperti sudah bisa merasakan apa yang terjadi hanya diam tidak merespon. "Kami masih harus memantau kondisinya, tapi sejauh ini ia stabil. Doakan yang terbaik untuk Jungkook, ia akan segera bangun."Yoongi menatap Taehyung yang hanya diam tak bergeming. "Tae, kau--"
YOU ARE READING
Mirror [Part 2]
FanfictionHaruskah kita berhenti disini? Sequel of Mirror. Basic story : Brothership