Yoon Dowoon : Sakit

1.2K 95 1
                                    


Sudah seharian penuh kamu batuk. Rasanya tenggorokan mu itu panas dan perih. Padahal, orangtuamu sudah memintamu pergi ke dokter. Namun, kamu selalu menolaknya. Alasannya cuma satu.

" Kenapa sih kak, ke dokter aja gak mau. Biar cepet sembuh " Ucap Mama mu

" Gak mau. Dokternya lama mah, belum antrinya, belum pas nanti di dalem. Bawel banget. Kan nyebelin. Emang gak bisa ke rumah sakit lain? " Katamu sambil mengeluhkan satu - satunya alasan kamu agar tak periksa puskesmas dekat rumahmu.

" Gak bisa sayang. Itu puskesmas yang paling deket, supaya kamu bisa cepet diperiksa. Cuma bawel doang dokternya, wajar. Biar kita gak sakit terus-terusan. Kan enak disitu juga, puskesmas nya bagus, udah dokternya ramah, baik, terus ganteng lagi " Ucap mamamu.

Kamu tercengang. Kamu bahkan sampai berfikir, apa bagusnya dokter bawel itu? Sok akrab lagi sama mama, ganteng sih iya tapi kalo bawel ya orang kan jadi males

" Mama ganti puskesmas lain pliss? "

" Ihh kamu ini ngeyel ya. Kamu itu masih kecil,  jadi gatau mana yang bagus " Ucap Mama

Mama lucu kadang, kamu yang istilahnya udah gede dan kuliah aja masih dianggep anak kecil, gimana adek kamu si Jae. Dianggep bayi sama Mama. Padahal dia udah SMA

Dan akhirnya dengan terpaksa kamu ikut sama Mama ke Puskesmas deket rumah

" Kan mah, udah setengah jam ini nunggu yaampun " Keluhan sambil terbatuk.

Kalau saja kamu tidak benar-benar tersiksa karena batuk ini, kamu tentunya takkan mau pergi ke sini. Dan untungnya dokter yang akan memeriksa kamu itu perempuan. Bagaimana bisa kamu tahu? Pasien yang akan ditangani dipanggil namanya menggunakan speaker.

" Bentar lagi sayang, abis pasien ini nih kita masuk " Kata Mamamu sambil menunjuk salah satu Pasien yang baru saja masuk kedalam ruangan

" (Y/N) "

" Nah, dokter nya udah manggil. Ayo masuk "

Wajahmu langsung berubah kesal. Kamu hafal betul suara siapa yang menggema lewat alat pengeras suara yang tersambung dengan mic dibalik ruangan itu. Bagaimana bisa, yang tadinya dokter perempuan berubah suaranya jadi laki-laki?

" Permisi Dokter Dowoon " Ucap Mamamu.

Memang feeling mu tak pernah salah.

" Oh ibu, silahkan duduk "

Dokter Dowoon seumuran denganmu, namun dia lulus dengan cepat karena dia pintar. Seharusnya dia kuliah 4 tahun, tapi dia selesai hanya dalam waktu 2 tahun. Bagaimana kamu tahu, tentunya dari mamamu yang bahkan sampai memiliki nomor ponsel dokter Dowoon.

Kamu dan Mama segera duduk. Mama tersenyum ramah dengan Dokter Dowoon, begitu juga sebaliknya. Sementara Kamu hanya cemberut dan batuk terus-terusan.

" Ini dok, si (Y/N) batuk terus. Udah 3 hari, diajakin ke sini selalu nolak. Alesannya- "

" Udah ah mah. Ini yang sakit aku apa Mama sih? Jadi Mama yang bawel gini " Ucapmu sangat pelan sambil menahan batuk

Mama kamu cuma bisa senyum sambil geleng-geleng kepala.

" Gini nih dok, keras kepala banget "

" Pasti makan tahu bulat lagi ya? " Tanya Dokter Dowoon

" Eng- "

" Iya dok. Yaampun pokoknya tuh ya, abis pulang dari kampus pasti bawanya tahu dadakan itu. Gak ada kapok - kapoknya " Kini gantian mama kamu menyela ucapanmu

Kamu cuma bisa menunduk sambil memijit pelipismu. Ini sebenarnya alasan lain kamu malas ke sini. Karena sebenarnya yang lebih bawel dari Dokter Dowoon ya pastinya Mama.

DAY6 - IMAGINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang