" Ibu tinggal aja kalian ya, kalau mau pergi ke kampus yaudah langsung aja "Akhirnya Ibu kamu pergi dan tinggal kamu sama Wonpil
" Maaf, gua ga bisa selalu bantu banyak pas lu lagi di bully, gua cuma cowok cupu yang gabisa apa-apa waktu itu. Harusnya gua bisa kuat karena sahabat gua, orang yang gua suka lagi dibully "
" Gapapa Wonpil, itu bukan salah lu. Gua berterimakasih banget karena lu ikut bantu gua. Gua malah gak enak karena gak inget lu sama sekali "
" Tetep aja gua salah, harusnya gua bisa jadi cowok yang kuat dan selalu bantu lu kalau lu lagi kesusahan kayak waktu itu "
" Yaudahlah. Udah kejadian 6 tahun yang lalu itu, gua minta maaf ya gak inget sama lu "
" Kalau gua bilang gua merasa gaenak dan minta maaf lagi. Akhirnya kita maaf-maafan gak selesai dan akhirnya ga kekampus " Ujar Wonpil
" Yah jangan dong "
" Gapapa bolos, sekali-kali " Kata Wonpil sambil tertawa
" Eh jangan deh, nanti diomelin ibu. Bahaya " Kata Wonpil lagi yang membuatmu tertawa
Dari sifat Wonpil yang seperti ini membuatmu semakin yakin kalau dia adalah sahabatmu yang sering membantumu dulu. Dia tipikal yang mirip dengan rata-rata teman kampus mu.
" Yaudah ini mau berangkat ga? "
" Iya dong " Katamu
" Makan dulu kan tapi? " Tanya Wonpil lagi
" Iya yaampun bawel ya "
" Soto? Campur teh manis? Favorit lu banget itu "
" Ah iya kok tau. Eh maksudnya masih inget ya? "
" Iyalah, pasti gua inget semua tentang lu "
" Yaudah ayok deh. Gua tau tempat soto yang enak, tapi kita naik motor gapapa ya "
" Udah biasa. Yaudah ayo " Ucapmu
" Wah bener kata lu, ini enak banget sotonya "
Kamu mengangkat kedua jempolmu dan mengarahkan nya ke Wonpil yang kini duduk disamping kamu. Padahal bangku didepanmu kosong, tapi dia malah milih duduk disamping kamu
" Kan bener, gua langganan kalo disini. Dulu soalnya ngekos dideket sini "
" Oh pantes, jaraknya juga ga terlalu jauh sama kampus "
" Iya, yaudah lanjut dah abisin "
Kamu melanjutkan makan, sesekali kamu bertanya tentang Wonpil dan kesehariannya. Sampai akhirnya kamu mendengar suara yang tak asing lagi ditelingamu.
Suara beratnya, Yoon Dowoon, masih tetap sama dan tak berubah meski sudah 6 tahun berlalu. Bahkan wajahnya pun tak ada perubahan sama sekali.
Kenangan bersama Dowoon akhirnya terputar kembali di kepalamu, dimana kamu memutuskan hubungan kalian secara sepihak tanpa alasan yang jelas.
Alasan kamu memutuskan nya, agar kamu terhindar dari bully satu sekolahmu, yang diakibatkan oleh sahabatmu sendiri, Sana. Dia yang dengan teganya telah menyebarkan kabar dan rumor tentang mu yang tidak benar
Kamu saat itu tidak tahu kalau Sana adalah mantan pacar Dowoon. Padahal, saat hari pertama kamu jadian dengan Dowoon, dialah orang pertama yang kamu beritahu. Dan dia memberimu ucapan selamat yang ternyata berujung pada pembullyan yang kamu alami
Dan keputusan kamu untuk mengakhiri hubungan dengan Dowoon membuahkan hasil. Tidak ada lagi yang membully mu, namun semua orang menjadi acuh, seakan kamu tak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAY6 - IMAGINE
Cerita PendekHalo My Day! Mari berimajinasi sama anak-anak enam hari a.k.a DAY6 *semua sifat yg ada dalam cerita hanyalah imajinasi penulis, tidak ada hubungan nya dengan member Mohon untuk maklum jika ada kesalahan dalam penulisan, dikarenakan penulis masih san...