Bersih-bersih

2.7K 167 4
                                    

Enjoy the story~~

Hari ini semua member NCT bebas dari jadwal, baik jadwal latihan, perform, siaran on air ataupun off air. Bagi sebagian orang hari ini adalah hari untuk bersantai, berjalan-jalan keluar-dengan menggunakan topi dan masker tentunya, bermalas malasan, tidur sepanjang hari, dan tentu ini adalah hari untuk bersih-bersih bagi seorang Lee Taeyong dan beberapa orang lainnya.

Taeyong meninggalkan istri dan anak-anaknya di rumah-oke maksudnya meninggalkan ten, mark, jisung di dorm dream & u sangat pagi sekali karena ia harus membersihkan dorm 127, ya kalau bukan taeyong, siapa lagi yang akan ikut andil banyak soal kebersihan di asrama mereka, apalagi untuk kamar haechan, astaga taeyong rasa kamar haechan ini tak layak di sebut sebagai kamar, melainkan kandang sapi.

"Haechan ayo bangun" ucap taeyong mengguncang tubuh haechan.

"Hnggg" balas haechan.

"Gendut ayoo bangun. Ini sudah pagi" kata taeyong lagi dengan tetap mengguncang tubuh haechan. Haechan tetap menjawab dengan hngg hngg saja.

"Malikaaaa bangunnn" teriak taeyong di depan telinga haechan.

Haechan langsung bangun dan duduk di ranjangnya dengan bibir mengerucut. Lalu ia bangkit dan berjalan keluar kamar dengan kaki yang di hentak-hentakkan.

"Daddyyyyyyyyy!!" Teriak haechan memanggil daddynya. Hayoo tebak siapa daddy nya haechan :V

"Dasar bocah gendut. Apakah karena berat badannya itu dia jadi susah untuk bergerak membereskan kamarnya huh?" Taeyong mulai mengomel sendiri sambil merapihkan kamar haechan. Haechan tidur sendiri karena ukuran kamarnya yang kecil dan tak bisa memuat ranjang lain, kamar itu hanya diisi oleh satu ranjang single, 2 lemari pakaian, dan meja belajar.

"Astaga pakaian kotor ini telah berapa lama di gantung disini?" Oke padahal baru beberapa hari kemarin taeyong merapikan kamar haechan. Jadi setiap seminggu sekali, taeyong akan memeriksa kebersihan kamar para member NCT di dorm 127, untuk dorm dream dan u dia percayakan pada kun.

"Hyung?" Tiba-tiba suara seseorang mengintrupsi gerutuan taeyong pada keadaan kamar haechan.

"Ah nee win? Ada apa?" Sahut taeyong.

"Anuu eemmmm..." winwin gugup.

"Bilang aja win" titah taeyong.

"Tadi taeil hyung menyuruh winwin mencari hyung dan dia menyuruh kita untuk segera ke ruang makan. Tapi winwin tak tau ada apa taeil hyung memanggil kita kesana hyung. Winwin takut" jawab winwin menunduk sambil memainkan jari-jarinya.

"Loh kok takut?" Tanya taeyong bingung karena sudah pasti taeil memanggil mereka untuk sarapan. Tapi kenapa winwin ini.

"Taeil hyung berteriak, hyung. Padahal winwin tak berbuat apapun" jawab winwij sedih. Pasti taeil memanggil mereka semua dengan teriakan mautnya, entah untuk melatih vokal atau menyombongkan suaranya. Taeyong menghela nafas 'kenapa anak ini begini ya tuhan? Kuatkan aku' batinnya.

"Win, taeil hyung menyuruh kita untuk sarapan, tak perlu takut" tutur taeyong menjelaskan.

"Dari mana hyung tau?" Tanya winwin. Oke taeyong butuh kata yang tepat agar winwin mengerti dan ini semua tak menjadi rumit.

"Sekarangkan adalah jam nya sarapan win" jawab taeyong.

"Oh iya juga ya hyung, ini kan masih pagi" jawab winwin ceria. Oke taeyong pening sekarang, winwin mudah sekali berubah moodnya.

"Hmm kajja. Kita kesana untuk sarapan dengan yang lain" kata taeyong dan winwin mengikutinya.

.
.
.

Mommy (MarkJisungxTaeTen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang