Bagian 1

14.7K 246 3
                                    

#Korban_Kenikmatan_yang_Dicabut

Setetes Noda

Bagian 1

Raut wajah pria itu memucat, ketika mendengar berita dari dokter bila sang istri keguguran di usia kandungan dua bulan. Sementara wanita dengan jilbab berwarna biru yang duduk di sampingnya itu hanya menunduk dan terdiam kaku. Sang istri tak henti memainkan jari jemarinya, dan sesekali mengelap tangannya yang basah pada gamis berwarna hitam itu.

Pernikahan mereka baru dua minggu ketika dokter mengabarkan berita duka itu. Selama dua minggu itu pula Rega belum menyentuh istrinya. Karena setelah menikah ia ditugaskan urusan bisnis keluar kota.

Pukulan sangat berat bagi seorang Rega, ketika ternyata ia menikahi perempuan yang tengah mengandung benih pria lain.

***

Satu bulan yang lalu.

"Rumornya dia gak normal ya?"

Sekumpulan wanita terdiri dari lima orang saling membisik, membicarakan seorang pria yang baru saja melintas di hadapan mereka. Rega namanya, pria berusia 30 tahun dengan status jomblo yang belum tergeserkan. Setelah ramai presiden jomblo turun tahta dari komika Raditya Dika ke aktor kawakan Baim Wong, sampai mereka menikah. Rega masih tetap pada status yang sama.

Sesekali pria berbadan tegap, dengan tinggi sekitar 178 cm itu tidak terlalu peduli nyinyiran teman-teman sekantornya atau pun pihak keluarga yang selalu bertanya hal yang sama. Namun, lama-lama ia merasa jengah, saat kasak kusuk dirinya sebagai penyuka sesama jenis mulai menyeruak.

"Sialan!" rutuk rega ketika melihat foto dirinya tengah didekap seorang pria yang tidak lain adalah sahabatnya, Anton. Keduanya sedang tertidur pulas. Siapa yang mengambil foto? Sudah dapat dipastikan siapa pelakunya. Rafi, si pembuat onar dengan keisengan yang hakiki.

"Morning bro ..." Wajah tanpa dosa dengan rona bahagia menyapa. Rafi baru saja datang dan langsung menghampiri Rega seraya menepuk pundak sang sahabat. Sunggingan senyumnya benar-benar membuat Rega muak.

"Pergi lo!" ucap Rega ketus, kemudian beranjak ke komputernya berusah menyibukan diri dan menghindar dari Rafi.

Pria kerempeng itu hanya mesem menyadari sahabatnya kesal. "Makanya kawin! Betah amat ngejomblo! Inget umur."

Rega malas menanggapi. Tidak ada gunanya meladeni. Si ulet keket itu akan kegirangan dan menyebabkan kegaduhan panjang.

***

"Gue ada nih cewek paket lengkap," ujar Anton nampak bersemangat melihat galeri di ponselnya. "Cantik, bohay, pinter masak, pokoknya lengkap."

Rega nampak acuh. Ia sibuk menyendokan makanan ke mulut. Sementara Rafi jauh bersemangat menanggapi dengan celotehan mesum yang menjadi ciri khas.

"Siapa ajalah, yang penting taun ini gue kawin. Bukan masalah rumor homo, tapi emak gue udah kebanyakan drama," ucap Rega.

"Duh ... itu emak kece jangan dibilang banyak drama. Emak gue tuh," jawab Rafi. Hubungan mereka memang cukup dekat. Rafi akan melangsungkan pernikahan bulan depan. Sementara Anton akan menyusul di tahun yang sama, hanya Rega lah yang belum terendus bau pengantin.

"Udah samperin tuh cewek, gue dukung. Tenang lah pasti segel aman, secara dia sahabat adek gue, yang udah tau pasti tuh kaya gimana ampe busuknya" ucap Anton berkelakar.

"Atur ajalah, gue ngikut. Yang penting ceweknya mau. Biar puas tuh hati si emak."

Masih ingat betul kejadian seminggu yang lalu. Saat tiba-tiba ibu Rega dari kampung menelpon, dengan suara yang parau dan terbata ia berbicara. Rintihan kecil rasa sakit sungguh membuat Rega tidak tega, ucapannya hanya satu,meminta Rega segera menikah, karena ibunya takut bila umur tidak akan sampai. Tanpa pikir panjang, Subuh itu pula, Rega memesan tiket kereta dan pulang, tanpa memberi tahu sang ibu.

After The Wedding DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang