ten

2.5K 291 27
                                    

hyunjin terbangun ketika sinar matahari malu-malu mengenai wajahnya. maniknya mengerjap-ngerjap, sesuaikan cahaya yang menerobos retina. bisa ia rasakan perih menjalari seluruh bagian tubuh ketika hyunjin sedikit bergerak risau. pagi ini hangat, namun ada yang mengganjal.

bola mata hyunjin berpendar, menemukan kekosongan di sisi kasurnya. tidak ada seungmin yang semalam tidur memeluknya. bahkan permukaan seprainya pun sudah tak lagi hangat, seakan si empunya telah lama bangkit dari sana.

dan tanpa aba-aba, kecemasan hyunjin meningkat. ia bangkit sesegera mungkin, berlari cepat mengitari seluruh unitnya. ruang tamu, dapur, kamar mandi, semua tak luput dari pencarian. dan sayangnya, tidak ada kim seungmin di manapun.

hyunjin kembali ke kamar untuk sambar ponsel, mencari kontak dengan nama sang kekasih untuk dihubungi. bibirnya terus meracau, terkadang memaki ketika suara operatorlah yang justru terdengar.

"babe, please ...." bibir bawah digigit, salurkan rasa cemas dan takut yang mulai membuncah di dada. sungguh, hyunjin sangat tidak menginginkan hari ini terjadi, hari di mana ia lagi dan lagi ditinggalkan.

hyunjin selalu benci sendiri. ia akan melakukan apa saja jika hal tersebut mampu membuatnya merasa tak ditinggalkan. ia selalu ingin semua orang tetap berada di sekitarnya, bahkan jika mereka meminta imbalan berupa apapun, hyunjin akan senang hati memberikannya. semuanya, asalkan mereka tidak meninggalkannya sendirian.

"nomor yang anda tuju sedang tidak akti--"

"akhh sialan! stupid, you're so stupid hwang hyunjin!" pria itu mengacak-acak surainya berantakan, mengerang keras-keras dan tenggelam dalam kefrustrasian. hyunjin menangis dengan amarah yang melonjak-lonjak, sebab ia menyesal dan sadari tindakannya selama ini hanyalah sebuah kebodohan.

hyunjin ingin pergi menyusul seungmin, menahan pria itu untuk tetap bersamanya, maka ia akan berjanji tuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. tapi kembali lagi, ia sama sekali tidak tahu ke mana pria kim itu pergi. ia seakan-akan memang berniat menghapus jejak, tak ingin hyunjin tahu keberadaannya.

ting

suara ponsel hyunjin buat empunya memiliki secercah harapan. tetapi, harapan itu seketika hilang, berganti dengan kerutan tipis di dahi ketika netranya tangkap nama tak asing yang tidak diduga akan mengiriminya sebuah pesan.

minho
| gak usah nyari-nyari seungmin
| temen gue mau hidup nyaman
| tp gue heran dia masih aja mikirin lo
| dia nitip ginian ke gue
| buat lo
| [send voice records]

sungguh, hyunjin tak bisa sembunyikan senyum begitu ia membaca pesan minho yang berkata bahwa seungmin masih memikirkannya. dan enggan peduli apapun, serta tanpa ekspektasi apapun, hyunjin membuka rekaman suara yang dikirim oleh si pria lee.

suara lembut seungmin yang mulai masuk ke rungu buat hati hyunjin menghangat. meski suara itu bergetar sebab mungkin sedang tahan tangis, hyunjin masih bisa rasakan cinta di tiap kata yang terucap.

"hwang hyunjin, gue nggak ngerti kenapa bikin ginian buat lo, yang padahal gue rasa lo juga gak butuh. gue gak tau mau mulai darimana, mungkin kejadian malem itu, atau semalem, atau malah malam-malam sebelumnya.

sejak gue putusin buat bangun hubungan sama lo, itu berarti gue beneran serius sama lo. semua tuduhan lo, semua kecurigaan lo, semua itu sama sekali gak bener. gue sayang sama lo, gue cuma pengen lo tau itu.

but this night, i made a mistake, again. i don't fucking know what kind of relationship between you and bianca, but when i saw you smiling and laugh together with her, my heart hurts. i'm like not one and only who can makes you smile and laugh. dan gue pikir, wajar, because she is your first love, right?"

telinga hyunjin sudah tidak sanggup lagi mendengar nada-nada pilu dari suara seungmin, meski hanya dalam bentuk rekaman. hyunjin menyadari, ia adalah satu-satunya pihak yang salah di sini.

"and then, i decided to give up. mungkin kita emang gak bisa sama sama, mungkin begini yang terbaik. gak bakal ada lagi yang sakit di hubungan kita kan hyunjin? gak akan ada lagi air mata dan bentakan di hubungan kita kan hyunjin? i hope so.

goodbye, hwang hyunjin. life better, gue sayang lo."

rekaman itu berakhir, bersama dengan hyunjin yang tertegun cukup lama hanya untuk pastikan ini bukan akhir dari kisahnya bersama seungmin.

atau memang, ini yang terakhir?

lucu sekali, terkadang semesta memang senang bercanda.

/ fin /

[a/n]

hallo... hehe this is my first and last a/n in this book, so..... how?

gimana cerita ini? aku sama sekali gak berekspektasi pada cerita ini tapi ternyata ada yang baca :") aku sebenernya mau balesin komen di chap awal smpe akhir tp aku takut soalnya kalian totally mad :") btw, ini cerita fiksi ya teman-teman, even we all are know that hhj is so whipped for ksm hahahah


𝗹𝗶𝗲. #𝟭 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang