one

2.5K 315 16
                                    

di sana bising sekali. gemerlap lampu yang remang-remang buat pandangan seungmin buram. dalam hati ia mengumpat, sebuah pesta ulang tahun seharusnya tidak segelap ini.

tak jauh dari tempatnya bersandar, ada sosok pria yang sedang mengumbar tawa dengan beberapa kawan. senyumnya lebar, seakan-akan bibir itu tidak telah melontarkan caci dan makian beberapa jam lalu. hyunjin bilang, mereka hanya kawan lama. tapi seungmin ragu, sebab, adakah kawan lama yang mencumbu bibir kawannya yang lain?

jawabannya tentu saja tidak. seungmin tahu itu.

seungmin sendiri tidak mengerti kenapa hyunjin mau repot-repot mengajaknya ke sebuah pesta ulang tahun seperti ini. maksudnya, mengapa pria itu membawa seungmin jika pada akhirnya ia akan bersenang-senang sendiri dan meninggalkannya begini. dan mungkin, entah seungmin bodoh atau ia berpura-pura bodoh, jawabannya sudah jelas di depan mata.

hyunjin hanya ingin mempermainkannya.

dengan bersikap mesra kepada orang lain, padahal ada seungmin yang notaben seorang kekasihnya di sana.

tentu saja, kenapa seungmin harus sekaget ini.

terlalu banyak mengumpat buat seungmin tak sadar hyunjin--bersama gadisnya--telah berdiri satu meter di depannya. senyum itu tampak menyebalkan untuk seungmin lihat, maka dari itu ia melengos. tapi sialnya, dua manusia tak tahu diri itu justru semakin dekat. atau memang seungmin lah tujuan mereka.

"babe, gue sama bianca mau keluar nyari bir. lo tunggu di sini bentar, oke?" hyunjin buka suara. serak dan nasal, dulu pernah menjadi salah satu kesukaan seungmin. tapi sekarang, entahlah.

bahkan tanpa seungmin jawab pun mereka berdua akan tetap pergi. untuk apa juga hyunjin meminta izin seperti tadi. yang ditinggalkan kembali mendengus, merasa tak nyaman berada di tempat temaram ini lama-lama.

drrt drrttt

ponsel di saku celana seungmin bergetar. ia merogoh benda itu, dan kemudian maniknya sedikit berpendar begitu tahu siapa yang telah meramaikan pesannya.

bin
| AYOKLAH KELUAR
| bosen gue nengok kanan kiri tembok mulu

kak minho
| yeu bajigur
| tadi gue ajakin lo bilang mau molor
| emang bangsat

bin
| tadi niatnya gitu
| auto badmood gue si siput malah pergi sama oncom
| mls bgt

kak minho
| cemburu lo gak elit anjay
| @seungmin noh temen lo jeles noh

bin
| si ayam
| btw lo dah balik belom put

manggil gue siput sekali lagi
gue tampar ya lo |

bin
| waw takut

sialan |
btw jemput gue dong |
bosen anjir ultah kek dugem |

kak minho
| ya sukurin
| gue dah bilang kagak usah ikut

bin
| share loc aja
| gue otw

widih gercep?? |

bin
| otw mandi maksudnya
| wkwkwkwk

bego |
buruan ah |
pusing kepala gue disini |

kak minho
| tempat biasa ya adek adek
| gue dah booking tempat
| lama = nraktir

senyum itu berhasil mengembang setelahnya. ponsel kembali ia masukkan ke dalam saku. netranya berpendar, amati pesta itu untuk kali terakhir, sebelum ia langkahkan kaki keluar area.

masa bodoh dengan peringatan hyunjin, ia tak peduli. jika si pria hwang saja bisa pergi seenaknya, mengapa seungmin tidak?

\\

𝗹𝗶𝗲. #𝟭 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang