di sana bising sekali. gemerlap lampu yang remang-remang buat pandangan seungmin buram. dalam hati ia mengumpat, sebuah pesta ulang tahun seharusnya tidak segelap ini.
tak jauh dari tempatnya bersandar, ada sosok pria yang sedang mengumbar tawa dengan beberapa kawan. senyumnya lebar, seakan-akan bibir itu tidak telah melontarkan caci dan makian beberapa jam lalu. hyunjin bilang, mereka hanya kawan lama. tapi seungmin ragu, sebab, adakah kawan lama yang mencumbu bibir kawannya yang lain?
jawabannya tentu saja tidak. seungmin tahu itu.
seungmin sendiri tidak mengerti kenapa hyunjin mau repot-repot mengajaknya ke sebuah pesta ulang tahun seperti ini. maksudnya, mengapa pria itu membawa seungmin jika pada akhirnya ia akan bersenang-senang sendiri dan meninggalkannya begini. dan mungkin, entah seungmin bodoh atau ia berpura-pura bodoh, jawabannya sudah jelas di depan mata.
hyunjin hanya ingin mempermainkannya.
dengan bersikap mesra kepada orang lain, padahal ada seungmin yang notaben seorang kekasihnya di sana.
tentu saja, kenapa seungmin harus sekaget ini.
terlalu banyak mengumpat buat seungmin tak sadar hyunjin--bersama gadisnya--telah berdiri satu meter di depannya. senyum itu tampak menyebalkan untuk seungmin lihat, maka dari itu ia melengos. tapi sialnya, dua manusia tak tahu diri itu justru semakin dekat. atau memang seungmin lah tujuan mereka.
"babe, gue sama bianca mau keluar nyari bir. lo tunggu di sini bentar, oke?" hyunjin buka suara. serak dan nasal, dulu pernah menjadi salah satu kesukaan seungmin. tapi sekarang, entahlah.
bahkan tanpa seungmin jawab pun mereka berdua akan tetap pergi. untuk apa juga hyunjin meminta izin seperti tadi. yang ditinggalkan kembali mendengus, merasa tak nyaman berada di tempat temaram ini lama-lama.
drrt drrttt
ponsel di saku celana seungmin bergetar. ia merogoh benda itu, dan kemudian maniknya sedikit berpendar begitu tahu siapa yang telah meramaikan pesannya.
bin
| AYOKLAH KELUAR
| bosen gue nengok kanan kiri tembok mulukak minho
| yeu bajigur
| tadi gue ajakin lo bilang mau molor
| emang bangsatbin
| tadi niatnya gitu
| auto badmood gue si siput malah pergi sama oncom
| mls bgtkak minho
| cemburu lo gak elit anjay
| @seungmin noh temen lo jeles nohbin
| si ayam
| btw lo dah balik belom putmanggil gue siput sekali lagi
gue tampar ya lo |bin
| waw takutsialan |
btw jemput gue dong |
bosen anjir ultah kek dugem |kak minho
| ya sukurin
| gue dah bilang kagak usah ikutbin
| share loc aja
| gue otwwidih gercep?? |
bin
| otw mandi maksudnya
| wkwkwkwkbego |
buruan ah |
pusing kepala gue disini |kak minho
| tempat biasa ya adek adek
| gue dah booking tempat
| lama = nraktirsenyum itu berhasil mengembang setelahnya. ponsel kembali ia masukkan ke dalam saku. netranya berpendar, amati pesta itu untuk kali terakhir, sebelum ia langkahkan kaki keluar area.
masa bodoh dengan peringatan hyunjin, ia tak peduli. jika si pria hwang saja bisa pergi seenaknya, mengapa seungmin tidak?
\\
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗹𝗶𝗲. #𝟭 ✓
Fiksi Penggemar[ 𝘩𝘺𝘶𝘯𝘫𝘪𝘯, 𝘴𝘦𝘶𝘯𝘨𝘮𝘪𝘯 ] hubungan itu penuh kebohongan. fairyfox-xo © 2020