Salah Paham

1.6K 168 10
                                    

Pagi menyambut.

Keheningan di meja makan membuat sang pria tidak berani untuk mengatakan apapun. Padahal, semalam kekasihnya tersebut bersikap manja padanya.

Masih dengan kebisuan yang ada. Di meja makan hanya terdengar suara sendok dan garpu yang saling bersahutan.

Mata melirik ke arah gadis cantik yang berada di hadapannya. Semuanya masih terasa sama untuknya.

Dengan sekali tarikan nafas, pria tersebut memberanikan diri untuk membuka obrolan dengan kekasihnya itu.

"Sana..-"

"Jangan berbicara pada saat makan kim.."

Perkataan dahyun terpotong begitu saja. Meski semuanya terasa sama, namun sikap dan sifat sana sedikit berbeda.

Mungkin, ini adalah akibat dahyun yang sangat sedikit memiliki waktu dengan wanitanya tersebut.

Tidak ada pembicaraan lagi. Setelah sana menegurnya, pria itu lebih memilih untuk bungkam dan tenang untuk menghabiskan sisa makanannya..

20 menit berlalu begitu saja. Meski hanya 20 menit, dahyun merasa bahwa waktu berjalan sangat lambat karena suasana yang sangat hening.

Apalagi, ia belum terbiasa dengan sikap sana yang seperti ini.

Dahyun pov

Aku bertanya-tanya kepada diriku sendiri, kenapa sifat sana susah sekali untuk ditebak? Padahal, semalam dia sangat manja padaku.

Tapi, entah kenapa pagi ini sifatnya sangat dingin. Seingatku, aku tidak melakukan kesalahan apapun.

Sarapan pagi kami juga hanya berlalu begitu saja tanpa adanya obrolan apapun. Padahal, dulu dia yang paling sering berbicara pada saat makan.

Dia sangat tidak suka makan dalam keadaan yang hening. Dan tugasku adalah mengajaknya untuk mengobrol. Itu hal yang dulu ia sukai pada saat makan denganku.

Setelah menyelesaikan sarapan kami, aku beralih untuk memasuki kamarnya. Aku ingin menelefon managerku lebih dulu dan melapor padanya bahwa aku tidur dengan baik semalam.

Tanganku beralih untuk mengambil benda persegi panjang berwarna hitam yang berada di atas nakas.

Kebetulan, ponselku tidak ku kunci. Aku sengaja melakukan hal itu karena aku tidak suka hal-hal yang merumitkan dan menyusahkanku.

Saat aku melihat ponselku, obrolan chatku bersama salah satu sunbaeku sudah tertera di layar ponselku.

"Siapa wanita itu?"

Suara seseorang mengambil alih atensiku. Aku berbalik dan melihat kearahnya.

Sana pasti melihat ponselku dan memeriksanya. Dan aku lupa untuk menghapus chat tersebut.

"Ah ini.. dia hanya-.."

"Pacar barumu?"

Sudah kuduga. Dia pasti sangat marah mengetahui hal-hal seperti ini. Perlu aku tegaskan kembali, aku tidak pernah menyukai siapapun kecuali minatozaki sana.

Wanita keras kepala yang sedang berdiri di hadapanku dengan tatapan tajamnya. Aku sangat mencintainya.

"Sana, jangan berbicara seperti itu.." kataku.

Aku harus menjelaskan padanya, aku tidak ingin dia menjadi salah paham padaku.

"Lalu apa yang harus aku katakan padamu? Dia bahkan mengirim emoticon hati padamu." Katanya dengan nada yang cukup tinggi.

Boys With the Girls (Real Part 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang