Wanita bersurai pirang menghela nafasnya saat melihat sang kekasih yang termenung di kamar tidur.
Tatapan pria itu nampak kosong, wanita tersebut memutuskan untuk menghampiri pria yang sedang termenung itu.
Sudah 3 hari ini, kekasihnya tidak pernah keluar dari dalam kamarnya dan hal itu sukses membuat kedua orangtuanya khawatir.
Wanita itu memilih untuk duduk di samping pria itu.
"Sayang.." panggilnya pada sang kekasih.
Seperti tidak mendengar apapun, kekasihnya tidak sedikitpun menjawab panggilannya.
"Sayang" panggilnya lagi.
Sama sekali tidak ada jawaban apapun.
Lagi-lagi wanita tersebut menghela nafasnya.
Ditangkupnya wajah sang kekasih untuk melihat kearahnya. Mereka saling pandang satu sama lain.
Tidak seperti biasanya, mata kekasihnya tersebut nampak menyimpan banyak kesedihan.
"Ada apa denganmu? Kenapa sangat pucat?" Tanya wanita itu.
Sang pria hanya membalasnya dengan sebuah air mata yang berhasil menerobos keluar dari manik matanya..
Rasanya sangat menyakitkan melihat kekasihnya yang seperti ini.
Tangan beralih untuk menghapus jejak air mata yang berada di pipi mulus kekasihnya itu.
"Gwenchanaa.. semuanya akan baik-baik saja termasuk chaeyoung" katanya seraya menenangkan.
Setelah mendengar perkataan wanita itu, sang pria beralih untuk memeluknya. Saat ini, tidak ada hal lain yang ia butuhkan selain kehadiran dari kekasihnya tersebut.
"Aku merindukan chaeyoung, bagaimana bisa aku bernyanyi di atas panggung tanpanya sana" katanya.
Sana membalas pelukan dahyun.
"Arraa.. tapi, jika chaeyoung tahu kalau kau secengeng ini, dia akan menertawakanmu dan terus mengejekmu.." sana mencoba untuk menghibur dahyun.
Pelukan terlepas.
"Jika itu bisa membuatku melihatnya kembali, aku rela untuk menjadi seseorang yang cengeng. Aku ingin mendengarnya menertawakanku sepanjang hari." Jawab dahyun.
Dengan jawaban dahyun seperti itu, sana mengerti bagaimana sosok chaeyoung sangat berarti untuk kekasihnya tersebut.
"Sekarang, kamu makanlah dulu. Sudah beberapa hari ini kamu tidak mengisi perutmu dengan makanan"
Sana mencoba untuk membujuk dahyun dengan menyodorkan sesuap nasi beserta lauk kesukaan dahyun.
"Aku tidak ingin makan apapun." Balas dahyun.
Arah pandang sana melihat ke ambang pintu. Disana, orangtua dahyun hanya menatap kearah dahyun dengan tatapan nanar.
Keadaan dahyun benar-benar mengkhawatirkan.
"Sayang, jangan seperti itu. Aku sangat mengkhawatirkan keadaanmu, jadi tolong makanlah ini.."
Dahyun kembali melihat kearah sana.
"Aku akan memakannya nanti. Sekarang, kamu pergilah bekerja sebelum terlambat." Jawab dahyun ketus.
Wanita itu lagi-lagi menghela nafasnya.
Diletakannya piring tersebut ke atas nakas yang tidak jauh dari tempatnya duduk. Kemudian, ia menggenggam tangan kekasihnya tersebut.
"Aku tahu kamu merasa kehilangan chaeyoung, aku juga kehilangan dirinya. Tapi, bukan berarti kamu menyakiti dirimu sendiri dan mengabaikan sikap peduliku terhadapmu. Aku mohon, habiskan makananmu, aku benar-benar khawatir dengan keadaanmu dahyun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys With the Girls (Real Part 2)
RomanceKamu harus baca part 1 nya dulu biar ngerti jalan ceritanya. Kalo langsung baca part 2nya, dijamin kamu bakal kebelinger😂 dan gak akan ngerti hehehe..