8.

4.2K 233 67
                                    


Yang komen plus baca semangat, yang ngetik juga semangat.

___💫🌜☁💧⛅🌛💫___

       Mendengar pemintaan dari Loli, Michael bungkam, dirinya bukan tidak ingin membiarkan Loli untuk bekerja, tetapi, dia hanya ingin Loli berada di rumah menyambutnya saat dia pulang dari kerja.

"Aku hanya ingin kamu berada di rumah, menyambutku saat aku pulang kerja."

"Tapi aku ingin bekerja, Om, kalau Om tidak membiarkan aku bekerja, aku akan memanggil Om meski di luar rumah, atau bahkan di hadapan keluarga juga," ancam Loli.

"Oke-oke, aku akan menempatkanmu sebagai asistenku."

Wajah Loli terlihat berbinar mendengar perkataan Michael yang membiarkan dia bekerja meski menjadi asisten.

"Terima kasih, Kak." Loli memeluk lengan Michael.

Michael tersenyum dan mengangguk, ingin rasanya dia memeluk Loli balik, tetapi, jika ingin nyawa mereka aman dia harus fokus mengendarai mobil.

"Jadi, aku kapan bisa memulai kerja?" Loli terlihat antusias.

"Besok, besok kamu bisa ikut berangkat denganku."

"Apa tidak ada interview lebih dulu?"

"Tidak, tapi, aku berjanji akan memberimu gaji yang sepantasnya."

"Awas saja jika bohong, aku akan melaporkan Om ke polisi!"

Michael tidak menanggapi, dia membelokkan mobilnya ke depan rumah berpagar hitam yang menjulang tinggi.

"Rumah siapa, Om?"

"Rumah kita, kau pasti akan suka saat tahu di dalamnya." Tidak lama pagar terbuka, seorang laki-laki dewasa membuka gerbang.

"Satpamnya ganteng, Om," puji Loli tidak percaya, pasalnya, mana ada laki-laki seusia itu mau bekerja menjadi satpam.

"Tidak boleh bermain api di belakang suami," sinis Michael.

Loli keluar dari mobil saat Michael menghentikan mobil.

"Siapa juga yang mau bermain api!" gerutu Loli kesal.

Michael yang melihat itu hanya terkekeh, Loli berjalan lebih dulu, Michael tetap diam di samping mobil, dia ingin melihat bagaimana cara Loli masuk ke dalam rumah.
Merasa tidak ada yang berjalan di belakangnya Loli menghentikan langkahnya.

"Om, kenapa tidak berjalan?"

"Aku ingin tahu bagaimana cara kamu masuk," ejek Michael.

Loli duduk di tempatnya berdiri tadi, membiarkan bajunya terkena debu yang berada jalan menuju emperan rumah.

"Kalau begitu aku duduk di sini saja!"

Michael tertawa kemudia menggendong Loli ala brydal style. "Tuan putri sedang memberi kode untuk digendong."

Loli masih diam tidak menyahuti perkataan Michael, tetapi, wajahnya merona menerima perlakuan manis seperti itu. Dari kejauhan penjaga gerbang menatap mereka dengan tatapan yang sangat sulit diartikan.

The Jerk Husband✓ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang