Focus On Me
“Aku mohon jangan temui aku lagi. Aku mohon Park Jimin. Aku tidak mau kau terluka.”Jimin spontan melepaskan pelukan Lea yang membekap tubuhnya. Matanya melirik tajam kearah gadis itu. Demi Tuhan! Ia benar-benar tidak mau jika mereka berpisah. Tidak tahukah Lea jika dirinya begitu tersiksa dengan kenyataan ini? Berpisah? Fuck! Jimin tak mau berpisah dengan Lea. Tidak akan pernah mau.
“Pergilah!” teriak Lea kencang. Sudut-sudut koridor lantai tertinggi gedung tersebut memantulkan suaranya yang penuh intimidasi. Tak luput pula, Kim Yeri yang terjingkat dengan teriakan kencang Lea. Belum pernah sebelumnya wanita satu anak tersebut berteriak.
Sedetik kemudian Jimin mendesis. Ia tidak suka Lea memerintah dirinya. Harus Jimin yang memerintah Lea, dan memang begitu peraturan. “Lihat siapa yang berani berteriak kepadaku! Kau membentakku?! Seharusnya aku marah karena kau meninggalkan aku!”
Lea menghembuskan napas panjang. Ia menoleh sejenak kearah Yeri yang menonton perdebatan keduanya. “Pergi keruanganku sekarang!” usai menyaksikan punggung gadis sekretaris itu menuju ruangannya, Lea langsung meloloskan tatapan super tajam kearah pria di depannya. Yang masih menatap kearahnya tanpa berpaling sedikitpun.
“Kau puas sekarang Lea? Kau puas? Kau memperdayai orang bodoh sepertiku! Meninggalkan diriku di tengah-tengah pesta tahunan kampus paling konyol. Kau egois Choi Lea, benar-benar egois.”
Wanita itu menundukkan kepalanya. Berusaha tetap tegar di hadapan pria itu. Benar, dirinya egois. Kelewat egois hingga tidak mengkoreksi kesalahan dari ucapan Jimin barusan. Semuanya tidak sesuai scenario Lea, hingga wanita itu berjuang mati-matian untuk meraih kebahagiaan yang tersaji di depan mata. “Aku tahu. Tapi aku sungguh tidak mau kau terluka Jimin.”
Oh ini nyaris di luar batas, Jimin hendak meledak sebentar lagi jika dirinya tidak buru-buru mengontrol dengan baik. “Kenapa kau bersikap seolah hanya aku yang akan terluka! Kau tidak bersalah meninggalkan aku?”
Lea mengangkat wajahnya yang pasi. Matanya bahkan nyaris mengeluarkan air mata, hanya tinggal berkedip satu kalipun saja, maka benda itu akan segera jatuh membasahi kedua pipinya. “Maaf. Aku rasa ini akhir pertemuan kita,” ucapnya lalu pergi dari hadapan Jimin. Memasuki kamarnya dengan tergesa lalu mengunci.
Detik berikutnya air mata Lea luruh. Membasahi pipi hingga turun mengenai blazer yang ia kenakan. Tubuhnya merosot dengan bersandar pada pintu, mengabaikan dua insan yang memandang keduanya dengan haru. Tak lepas dari bocah kecil yang memanggilnya Mommy lalu memeluk lehernya dengan erat.
Sial! Semua sungguh di luar prediksi Lea. Jika saja, jika saja pria itu dahulu mau menghilangkan egonya dan bersedia mengakui Hyun. Maka Lea tidak akan seterluka ini. “Jangan katakan pada Beomgyu tentang pria itu.”
Yeri mengangguk lalu tersenyum canggung. Sejujurnya, ia tahu tentang masa lalu Lea dan keluarganya.
“Mommy! Ngantuk..” Lea terkekeh. Lalu membuka pelukannya dengan begitu lebar agar bocah itu bisa masuk kedalamnya. Wanita itu juga menepuk-nepuk pelan punggung mungil milik bocah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Focus On Me; PJM✔
Фанфик[Mature] [Complete] [Disarankan untuk follow author dahulu] [FANFICTION BTS BOOK 5] Pertemuan Park Jimin dengan Choi Lea bisa dikatakan gila. Pria yang ingin mengunjungi kawan lamanya harus mendapat sial usai menabrak mahasiswi secerewet Choi Lea...