Focus On Me
Three years later..
Sreek..
Gorden berwarna abu-abu pekat itu terbuka. Menampilkan sinar matahari yang langsung menyorot masuk pada kelopak mata tertutup rapat. Si pemilik mata menggeliat di atas ranjangnya sambil bergumam pelan. Nampaknya ia masih belum bisa menyesuaikan cahaya pagi yang bersinar terang. Oh ayolah, agaknya ini masih terlalu pagi untuk memulai hari.
Sedangkan si pelaku pembuka jendela menatap kepada tubuh itu dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Sosok itu berkacak pinggang sembari menggeleng pelan. Ia mendadak gemas, bahkan ingin sekali mencubit pipi adiknya. “Ayo bangun! Kau akan terlambat kekampus nanti.”
Lea menarik selimut tebal yang membuntal tubuh Beomgyu lalu melipatnya asal. Namun, pria itu belum kunjung membuka matanya dan memilih memejamkan mata kembali. Udara dingin musim dingin membuat sebagian manusia memilih untuk tidur saja, termasuk dirinya.
Wanita itu mengikat rambut panjangnya sembarangan sambil melirik beberapa kali kearah sang adik yang masih bergelung nyaman di dalam selimut. Ia terkekeh pelan lalu menepuk pelan kepala berambut bronze tersebut.
“Lima menit lagi aku akan kembali, bangun atau aku pergi tanpa membuat sarapan?”
Bola mata Beomgyu sepontan terbuka lebar. Ia berjalan sempoyongan menuju kamar mandi meski seluruh nyawanya yang berceceran belum terkumpul.
Lea terkekeh dalam hati, adik laki-lakinya tidak bisa berangkat kuliah tanpa sarapan masakannya. Ya Tuhan... Lea sungguh mendadak berbangga diri. Wanita itu lalu berjalan pergi menuju keluar kamar bernuansa musik dan beberapa furniture seni. Adiknya itu menyukai sesuatu yang berbau musik.
Ketika bilik pintu terbuka, mata wanita itu langsung tertuju pada seorang maid berambut sebahu tengah menunduk sambil menyerahkan segelas cokelat hangat di atas nampan. Minuman kesukaannya saat akan memulai hari.
“Dia sudah bangun?”
Maid tersebut sepontan menggeleng.
Lea berjalan anggun sambil membawa secangkir cokelat hangatnya. Matanya menyusuri keindahan masion huniannya tak tak kenal bosan. Setiap bulan ia akan menyuruh pekerja untuk memperbarui meski hanya sedikit. Itu agar tidak membuatnya terasa membosankan.
Kaki wanita itu berjalan menyusuri undakan tangga menuju dapur. Pemikirannya tertuju pada sarapan apa yang akan ia siapkan untuk Beomgyu nanti. Lea terkekeh dalam hati, padahal dirinya tidak pandai membuat masakan. Tapi adik laki-laki itu tidak memprotes apapun masakan yang dibuat olehnya. Ya Tuhan.. Lea sungguh merasa tersanjung di sini.
Namun, langkah kakinya berhenti begitu matanya menatap sosok yang berlari kencang kearahnya. Wanita itu menunduk untuk menyamakan posisi tubuhnya dengan sosok itu kemudian membawanya kedalam pelukan. Tangan Lea mengusap penuh kelembutan punggung sosok itu sambil bergumam tidak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Focus On Me; PJM✔
Fanfic[Mature] [Complete] [Disarankan untuk follow author dahulu] [FANFICTION BTS BOOK 5] Pertemuan Park Jimin dengan Choi Lea bisa dikatakan gila. Pria yang ingin mengunjungi kawan lamanya harus mendapat sial usai menabrak mahasiswi secerewet Choi Lea...