14 : Focus On Me

4.6K 624 49
                                    

Focus On Me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Focus On Me


Agaknya, semua yang Lea hindari sungguh terjadi. Hari ini bukan tepat pernikahan Seokjin, hanyalah sebuah  pertemuan sederhana antara keluarga calon mempelai wanita dan juga keluarga Seokjin. Sialnya! Lea sedang berada di sana untuk mampir.

Mata wanita itu melihat dengan jelas wajah yang sama. Mendengar Suara yang sama dan tatapan yang sama. Lea tak bisa menampik jika dirinya sungguh bahagia sekaligus rindu. Hatinya begitu membucah begitu melihat wajah pria yang menatap kearah depan dengan datar. Seolah tak memiliki minat sama sekali dengan pembicaraan mengenai dua keluarga tersebut. Tubuhnya terbalut dengan tuxedo mahal hingga terasa begitu gagah dan menawan.

Lea tersenyum miris sambil memegangi dadanya yang berdetak kencang. Rasa itu masih ada. Sayangnya, Lea memilih bersembunyi di balik tembok daripada muncul sambil menyapa. Dirinya tak mau jika pria itu mengetahui ada dirinya di sini. Lagipula, tidak ada untungnya jika mereka bertemu. Pria itu pasti akan berlagak tidak kenal sambil melengos, oh jangan lupakan wajah datarnya yang seksi itu.

Ya Tuhan.. Rasa itu tak pernah lenyap dari Lea selama beberapa tahun ini. Ingatan Lea jelas masih ingat jika mereka pernah bersama, saling bercanda meski kebanyakan Lea yang berbicara. Sesungguhnya, wanita itu benar-benar ingin waktu kembali seperti semula dan mereka bersama. Shit! Mana mungkin itu terjadi, Park Jimin tidak akan sudi.

Suara isak tangis menarik atensi Lea untuk berfokus kearahnya. Fuck! Lea mengeram frustasi saat tak menemukan Hyun di sampingnya, melainkan berada dipangkuan Soojin, ibu kandung Seokjin.

Demi Tuhan, Hyun baru saja di sini memegangi tangannya.

“Kenapa dia ada disini?” suara bass milik Seokjin berdengung membuat Lea salah tingkah. Demi Tuhan, Lea belum siap bertemu dengan Jimin. Wanita itu terus menggigit bibir bawahnya menahan rasa gugup yang menyerang. Keringat sebesar butiran jagung mulai keluar dari pelipisnya. Jujur Lea takut jika Seokjin sengaja menyebut namanya di depan Jimin. Tidak! Sekali lagi Lea belum siap!

“Dimana Ibunya?” tanya seseorang.

Lea menelan salivanya susah payah saat suara itu terdengar. Wanita itu bahkan nyaris berteriak dan mengatakan jika Ibunya di sini. Sekaligus mengatakan jika Ayahnya adalah Jimin. Lea masih punya hati untuk menghancurkan reputasi orang lain. Apalagi seorang Park Jimin.

“Aku rasa ketoilet. Dia ada di sini tadi.”

Lea berusaha menahan kasihan saat anaknya tidak kunjung berhenti menangis. Sialnya kenapa Seokjin malah seolah memancing agar Lea keluar dari tempat persembunyiannya. Ya Tuhan.. Pria itu tak tahu.

“Kumohon bawa Hyun kemari,” pinta Lea kepada salah satu maid yang  tak sengaja lewat. Hanya itu satu-satunya cara.

Maid tersebut mengangguk lalu berjalan pergi menuruti perintah Lea. Sedangkan Lea, wanita itu menatap punggung si maid yang mulai berbicara dengan Seokjin dan membawa Hyun bersama dengannya. Thanks God!

Focus On Me; PJM✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang