Tess. Tess. Tess.
Suara hujan mengalun dengan sangat indah di telinga Krystal. Dia merentangkan tangannya dan berputar, dia memejamkan matanya dan menikmati setiap tetesan air hujan yang jatuh.
"Yuhuuuu. Aku sangat menyukainya" teriaknya di tengah suara gemuruh hujan.
Dia membiarkan tubuhnya basah kuyup karena air hujan. Tank top hitam yang melekat di tubuhnya seakan sangat transparan terlihat karena hanya dibalut dengan kemeja putih diluarannya. Dan dia menggunakan rok mini model rampel berwarna hitam sehingga memperlihatkan jelas kaki jenjangnya yang mulus.
Dia hanya cuek dan tak merasa risih saat banyak pria dengan tatapan nakal yang tersenyum menggodanya. Dia terus berputar dan merentangkan tangannya.
Hingga tak lama dia merasakan air hujan tak lagi menetes ke tubuhnya. Dia merasa sangat heran karena hujan masih turun dengan sangat lebat. Dia menoleh ke kanan dan kirinya, hanya ekspresi kebingungan yang tergurat jelas di raut wajahnya.
Tepukan tangan di bahunya membuatnya menoleh. Di belakangnya ada sosok pria yang tak asing baginya. Pria itu dengan sigap melepaskan kemeja yang dia kenakan dan memakaikannya di tubuh Krystal. Krystal hanya melongo saat pria itu perlahan meletakkan kemejanya di tubuhnya.
"Kau wanita. Tubuhmu basah kuyup dan bajumu sangat transparan seluruh pria yang berdiri disana menatapmu dengan tatapan penuh nafsu, aku hanya tak ingin kau dipandang rendah oleh mereka" ucapnya.
Krystal hanya tersenyum, baru kali ini dia menemukan seorang pria yang sangat menghargai wanita malam seperti dirinya.
"Gomawo"
Krystal menatap payung yang dibawa pria itu yang sedari tadi melindunginya dari tetesan air hujan.
"Kau sangat menyukai hujan?" tanyanya.
Krystal mengangguk dengan penuh antusias.
"Kau juga?"
Pria itu hanya tersenyum dan menggeleng.
"Aku tak suka hujan. Tapi aku sangat menyukai pelangi. Tapi jika aku ingin melihat pelangi maka aku harus melihat hujan turun dulu. Jadi aku terpaksa menyukainya" ucapnya sambil terkekeh.
Krystal hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Kau nampaknya sangat menyukai hujan?" tanyanya dengan tatapan penuh selidik.
"Sangat. Aku sangat menikmati setiap suara hujan yang turun dan air hujan yang perlahan jatuh mengenai tubuhku. Aku sangat menyukainya, mereka seolah membuat sebuah nada yang sangat indah, aku benar-benar sangat menyukainya" jelas Krystal.
Pria itu hanya tersenyum.
"Kau mau aku antar pulang?" tanyanya.
"Boleh, jika kau tak merasa keberatan"
"Tidak. Ayo"
Pria itu melangkahkan kakinya menuju parkiran mobil, Krystal hanya membuntutinya.
***
"Krys. Siapa tadi yang mengantarmu? Dia bukan Kai, kan?" tanya Irene penasaran.
"Bukan" jawabnya singkat.
"Lalu siapa dia? Apa dia kekasih barumu? Nampaknya dia orang kaya dan dia juga tampan tak kalah dengan Kai"
"Hei kau ini, berhenti membicarakan tentang Kai. Kau kan sudah aku jelaskan jika aku dan Kai tak ada hubungan apapun. Kita hanya berteman saja"
"Kau yakin?" tanya Irene dengan menatap tajam Krystal.
"Yakin"
Krystal membuka kotak rokok dan mengambilnya, dia kemudian menghisap batang rokok itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
FanfictionKrystal seorang gadis malam, mahkotanya direnggut oleh Kai tapi bukan sepenuhnya salah sejujurnya mereka memang saling menginginkan. Kai yang bekerja sebagai seorang bartender harus menerima penolakan dari Krystal.