Sudah sebulan berlalu namun tak ada tanda-tanda perubahan yang signifikan dari kondisi Krystal. Pihak rumah sakit pun sudah menyerah karena sampai saat ini Krystal tidak juga memberikan respon apapun, malah pihak rumah sakit menyarankan keluarga untuk menyerah dan mencabut seluruh alat yg terpasang di tubuh Krystal. Namun Kai melarangnya, dia tak ingin perawatan istrinya dihentikan. Maka dari itu dia membawa Krystal untuk dirawat di rumah beserta alat rumah sakit yang diperlukan untuk pengobatan Krystal.
Setiap hari Kai tetap melakukan aktivitasnya untuk bekerja di perusahaan ayahnya namun dia selalu meminta izin agar dia bisa pulang lebih cepat untuk menemani istri tercintanya itu.
Tak pernah Kai sedikit pun meninggalkan Krystal kecuali jika sedang bekerja. Dia tak lelah untuk merawat pujaan hatinya itu. Dan menanti sebuah keajaiban saat Krystal membuka mata dari tidur panjangnya.
Kai sedang menatap istrinya sendu, dia memegang punggung tangan Krystal dan menciumnya.
"Cepatlah bangun sayang, aku sangat merindukanmu" ucapnya pelan.
Matanya berkaca-kaca, entah sudah berapa banyak butiran airmata yang dia teteskan saat melihat kondisi istrinya yang tak pernah ada perubahan.
"Aku tau kau kuat sayang, bangunlah. Demi aku. Demi cinta kita, walaupun kau belum mengatakan jika kau mencintaiku tapi aku tahu jika kau juga memiliki perasaan yg sama seperti yang aku miliki, bangun Krystal aku sangat mencintaimu"
Kai terisak, airmata yang sedari tadi dia bendung tumpah dan tak dapat ditahan.
"Kai" panggil ibu Kai.
Kai mengusap airmatanya dan menoleh.
"Ya bu"
Ibu Kai sangat iba melihat putranya yang terlihat hancur.
"Kau makan dulu, Nak di bawah. Kau harus ikut kumpul di bawah, Nak. Ada calon istrinya Jongdae, tidak enak jika kau di kamar seperti ini"
Kai menoleh ke arah Krystal.
"Baik bu"
Kai dan ibunya pun kini turun untuk menghampiri keluarganya. Mereka saling berbaur dan bersenda gurau, raut kebahagiaan terpancar jelas di wajah Jongdae. Setelah sekian lama akhirnya dia menemukan sosok wanita yang tepat yang bisa mendampinginya.
"TIDAAAAAAKKKK" teriak Krystal dari dalam kamar.
Semua saling menoleh. Kai sangat terkejut saat mendengar teriakan istrinya itu, dia langsung berlari secepat mungkin menuju kamarnya.
Dengan nafas yang masih terengah Kai menghampiri Krystal yang sudah sadar, dia terlihat ketakutan.
"Klee. Kau sudah bangun, sayang?" ucap Kai senang dia langsung memeluk erat tubuh Krystal.
Krystal hanya terdiam dan tak membalas pelukan Kai.
"Aku sangat merindukanmu, sayang. Akhirnya kau sadar sayang, akhirnya kau membuka kembali matamu. Terimakasih Tuhan, terimakasih untuk keajaiban yang kau berikan"
Kai mengecup pucuk kepala Krystal. Seluruh keluarga yang melihat mereka pun hanya tersenyum bahagia.
"Lepaskan!" teriak Krystal.
Dia memberontak dan mendorong tubuh Kai. Kai bingung dengan sikap Krystal.
Kai hanya terdiam saat melihat Krystal menatapnya dengan tatapan tak sukanya.
"Kau siapa? Berani sekali kau memelukku? Dan kalian? Siapa kalian? Mengapa kalian semua ada disini? Dan kamar ini? Aku tak mengingat semua ini, aku dimana?" teriaknya dengan menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
FanfictionKrystal seorang gadis malam, mahkotanya direnggut oleh Kai tapi bukan sepenuhnya salah sejujurnya mereka memang saling menginginkan. Kai yang bekerja sebagai seorang bartender harus menerima penolakan dari Krystal.