Halooo...kembali lagi dengan Ayya disini, gimana kabar kaleaan semua.. sehat ya...eemm masih ada yang nungguin kaga yah,hehehe😂😂
Oh ya, mau kasih info nih, cerita ini mungkin akan segera berakhir,yeeeyyyy.... jadi...eemm... ya gtu deh..hehe😄😄
Aaah..lupa...ada yang sudah nonton spesial episode..?? Aahh..ada yang beli..? akutu pengen, tapi kaga punya banyak duit weh, jatah bulan ini udah kebeli buku soalnya wkwkw... yah cpaa tau ntar ada yang mau berbaik hati membagikan sedikit cuplikan2 yang bikin ngakak dan lucu dan sweet dan howt pastinya. hahaha🙊🙊✌✌
Oke, maafkan daku yang baru sekarang up, soalnya masjh ga bisa move uuun dari The Untamed donk, wkwkw...udah selesai-nonton lagi-nonton lagi-dan nonton lagi.wkwkw
Okeh, langsung aja dibaca, jan banyak cingcong. betewe, ini cerita bakal ngebosenin, karna ga bakal ada sumpah serapahnya, soalnya isinya biasa, plat dan datar sedatar ekpresi Lan Zhan.🙄🙄
Oke, selamat membaca, kisanaaakk😘😘
❤❤❤❤
"Kau terlihat murung Nong. Ada apa..?" tanya Thorn yang duduk disamping Type diruang keluarga, melihat acara komedi di TV.
Type yang berada disamping Thorn mengerjapkan matanya kembali sadar. "Tidak apa." sahut Type dengan senyuman manis menghiasi wajahnya.
Namun dapat Thorn lihat, raut kesedihan menghiasi wajah yang tersenyum manis itu.
Thorn datang untuk memberikan hadiah kepada Type berupa anjing Siberian Husky berwarna putih dengan corak hitam dengan bola mata berwarna biru, sebuah hadiah untuk menemani Type setiap saat.
Anjing yang saat ini sudah bermanja ria kepada tuannya dengan merebahkan kepalanya dipangkuan Type yang ia usap dengan lembutnya.
Dan tujuan utama Thorn kesini bukan hanya untuk memberi hadiah itu, terlebih untuk menenangkan Type yang sudah pasti akan memiliki beban pikiran setelah mendengar kejadian tempo hari.
Thorn masih menatap wajah Type yang sedikit termenung, ia mengangkat tangannya menyentuh kening Type yang berkerut ketika memikirkan sesuatu.
Thorn pengusap kerutan itu hingga menghilang sedangkan Type hanya menundukan wajahnya
"Maafkan phi..."
"Ini bukan salah Phi Thorn... Bukankah aku yang meminta Phi untuk menghubungi Airin saat itu..? jadi jangan salahkan dirimu phi." sahut Type lembut masih dengan senyum yang berusaha ia pertahankan.
"Phi tidak mengira bahwa ibu Art akan mengatakan hal itu kepada Tharn, sekali lagi phi minta maaf heum.." ucap Thorn lembut.
Tangan yang berada dikening Type secara perlahan turun ke pipi tirus Type, mengusapnya pelan.
Lagi, Type kembali terlihat kurus setelah apa yang terjadi akhir-akhir ini, sebelumnya ia sudah mulai bersemangat dan terlihat hidup setelah menerima keadaannya yang buta.
Namun kenyataan kembali menghantamnya kedasar jurang terdalam saat mantan Tharn datang kembali bahkan ibu Art meminta Tharn untuk menerima Art sebagai yang kedua.
Memang salah Thorn, karna sebelum ia menemani Tharn untuk bertemu Ibu Art, ia menghubungi Type dan memberitahu bahwa mereka akan bertemu wanita itu.
Karna Thorn yakin bahwa Tharn akan mengambil keputusan yang awalnya sempat membuat ia tersenyum bangga sebagai seorang kakak, namun hasilnya apa..? nyatanya Tharn tetap tidak bisa mengambil keputusan dengan tegas setelah mendengar penuturan dari wanita paruh baya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until You Smile (TharnType)
FanfictionTersenyumlah... Karna senyummu lebih hangat dari mentari pagi dan mengalahkan keindahan matahari tenggelam....