Swatdee khaaa👋👋👋
Jumpee lagi dengan Ayyana disini... Adakah yang menunggu story inih...? semoga ga ada ya, karna menunggu itu menyakitkan...eeaa💃💃💃
Last chap ini mah...moga ga mengecewakan yupz...
And.. Selamat malam mingguan buat kalean semua...met ngedate buat yg px pasangan, and met bersantuuy ria buat para jomblower...#ancungin tangan yang merasa jombo #aku🙋🙋🙋😂😂
Oke...daripada kelamaan, mending capcuz aja kali yaaa...
Selamat membaca...
Cekidot.❤❤❤
"Phi Thorn, bisa bantu aku sebentar...?" Teriak pria berparas manis dari arah dapur.
Teriakan itu mengejutkan sekumpulan orang yang sedang asyik berkumpul diruang tengah sebuah villa mewah disebuh pulau pribadi di Franch Polynesia, kawasan perairan Prancis yang memiliki laut cantik juga penginapan mewah.
"Ck, anak itu. bukankan sudah Papa bilang tidak perlu memasak." gerutu seorang pria paruh baya -Ayah si pria manis yang dibalas senyuman oleh Thorn.
"Tidak apa Pa, lagipula makanannya semakin enak akhir-akhir ini." sahut Thorn membela si pria manis itu.
"Phi... nanti gosong, tolong aku.." teriaknya lagi.
Semua orang yang berkumpul diruang tamu hanya bisa menggelengkan kepala dengan kelakuan si pria manis itu.
Sedangkan Thorn segera beranjak dari duduknya berjalan menuju dapur dimana si pria manis itu memanggilnya sedari tadi, takut mendapat panggilan ke3 yang mana artinya ia akan diberikan SP .😳
Memasuki area dapur, Thorn berdehem. membuat orang yang sedang asyik dengan spatula ditangan kanannya yang ia tempelkan didagu terjengit kaget.
"Bukankah ada Bibi Han, kenapa harus berteriak memanggil phi...?" tanya Thorn
"Phi mengagetkanku,ck." ucap si pria manis dengan bibir mencibir kecil.
"Ututuuu....imutnya, lebih imut dari Baby El, eoch.." ucap Thorn seraya menggusak rambut si pria manis acak, membuatnya terlihat semakin berantakan namun semakin manis.
"Berhenti merusak tataan rambutku, Phi!, kau tau betapa susahnya aku merapikannya agar terlihat tampan." ucap si pria manis lagi
"Astaga, kue-kuuu..." sambungnya lagi setengah berteriak juga panik.
Thorn yang mengerti segera memasang gloves yang terletak disamping oven dan mengeluarkan sebuah kue panggang dengan aroma vanilla yang menguar saat dikeluarkan dari oven.
Hidangan penutup yang ditunggu-tunggu keluarga diruang tengah, aroma wangi Vanilla dengan taburan gula halus diatasnya membuatnya tersenyum melihat betapa cantiknya hidangan itu.
"Cantik..." gumam Thorn
"Ech, siapa yang cantik, Phi...? aku tampan kalau kau lupa." sahut si pria manis kesal karna mengatai dirinya sedangkan Bibi Han hanya menggeleng pelan mendengar perdebatan kedua tuannya itu
"Bukan kamu, tapi kuenya. Ck" Thorn tak kalah sengit membalas
"Kemana Airin, Bibi Han..?" tanya Thorn kepada Bibi Han yang sibuk mencuci peralatan setelah tuan manisnya ini gunakan.
"Lagi dipantai, Tuan. Sedang asyik berselfie ria sepertinya, hehe..." sahut Bibi Han seraya terkekeh diakhir kalimatnya.
Sejak pertama kali menginjakan kaki mereka di pulau pribadi yang sudah Thorn sewa untuk 2 minggu kedepan, Airin seakan lupa tugasnya untuk selalu menemani seseorang yang harus ia jaga karna terlalu bersemangat dengan keindahan pantainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until You Smile (TharnType)
FanfictionTersenyumlah... Karna senyummu lebih hangat dari mentari pagi dan mengalahkan keindahan matahari tenggelam....