Gue buru buru naik namun tertahan dengan tangan gue yang ditahan " kenapa?" Tanya gue
" turun! Lo pulang bareng gue" ucapnya jelas
Gue melotot sempurna " dia siapa gue njir? Main paksa paksa gue! " batin gue.
Habib langsung turun dari motor dan mendorong kasar nathan membuat nathan tersungkur ketanah " jangan pernah sentuh dia ! " bentak habib
Gue kaget dengan respon habib ke nathan segitu kasar nya " bisa ganas gitu ya" batin gue heran
Nathan berdiri dengan dibantu kedua teman nya "siapa elo berani dorong gue! Anj* ng!" Bentak nathan sangar
Namun habib tidak takut sedikitpun terlihat dari mukanya yang santai dan kaki nya yang terus maju mendekati nathan dan kedua temannya "lo mau tau siapa gue? Gue Habib revaldi ! Pacar Sulistiara rasyana , jelas?" Ucap habib jelas
Nathan tersenyum miring " elo cowo dia?" Ucap nathan sambil ngelirik tajam ke arah gue " ngga mungkin kan sayang?" Ucapnya yang membuat gue melotot sempurna
"apa apan ini! "
Bughh! Satu pukulan keras tepat di wajah nathan
" lo kalo halu kira kira dong! Jangan pernah panggil pacar gue dengan sebutan sayang! Paham lo nj*ng!" Bentak habib
Gue ngeliat kedua teman nathan yang mendekat ke habib dan memegang paksa tangan habib. "Kalo mereka berantem bisa mati konyol gue sama habib disini" batin gue takut
" he bocah! " ucap nathan sambil menepuk keras pipi habib
Habib cuman diem dan natap tajam kenathan hingga
Bughh! Satu pukulan mendarat tepat diwajah habib
Gue kaget spontan nutup mulut gue saat melihat darah yang keluar dari ujung bibir habib
" Habibbb!!! " teriak gue sambil menarik tangan habin dan kedua teman nathan
" lepasin ngga! " bentak gue
Nathan langsung mengisyaratkan pada temannya untuk melepaskan habib lalu pergi mengendarai motornya dengan kencang meninggalkan gue dan habib dipinggir jalan
Gue langsung sentuh pelan ujung bibir habib yang berdarah " sakit? " tanya gue bodoh, yaiyalah sakit orang kena tonjok!
Habib hanya menggeleng pelan "luka ringan! Udah biasa " ucap nya santai
Gue langsung jitak kepalanya yang bodoh itu " jadi lo sering berantem?"
Dia langsung senyum lebar "kok tau sih pacar gue " goda nya dengan mata genit nya itu
" pacar pala lo!" Ketus gue yang langsung menaiki motor habib
" emang bisa bawa motor?" Ejeknya
Gue senyum kecut "ngga usah ngeledek deh"
" yaudah munduran dikit! Gue mau naik motor nyet!" Ucapnya sambil sedikit menarik tangan gue
" kasar banget sih!" Bentak gue tanpa di respon habib
" nyebelin! " umpat gue
Diatas motor ngga ada percakapan gue sama habib, gue masih syok dengan apa yang gue liat tadi mengingat habib yang segitu cool nya jadi beneran baperkan gue!
Gue meluk habib kaya biasa dengan menyenderkan kepala gue dibahunya " bib.. " ucap gue pelan ditelinganya
" ehmm?" Balasnya
" makasih.." ucap gue yang mempererat pelukan gue.
Sesampainya didepan rumah, gue langsung lari keteras rumah disusul habib yang berada di belakang gue
" lo ngga pulang?" Tanya gue
" gue nginep sini ya? "
Gue nyerengit binggung " kenapa? Ntar nyokap lo nyariin! "
" ya elo telpon bilang ke mama gue kalo gue nginep dirumah lo"
" ada masalah?" Tanya gue lagi
Dia menggeleng " gue cuman takut mama khawatir liat luka di muka gue"
Gue ngangguk paham " yaudah ayo masuk sekalian gue obatin " ucap gue
" assalamualaikum ayah bundaa!" Teriak gue saat masuk rumah
" waalaikumsalam " balas keduanya
" makasih ya bib, udah jemput sulis" ucap ayah gue sambil merangkul habib
" sama sama om"
" bibir kamu kenapa?" Tanya bunda
Habib langsung ngelirik ke gue " hmm, itu bun tadi sempet jatoh dari motor gitu " jawab gue gagu
" kalian jatoh?"
" ngga, cuman habib aja waktu dijalan mau jemput sulis " jelas habib
Bunda dan ayah ngangguk paham dan pamit ke belakang, gue langsung masuk kamar meninggalkan habib diruang tengah
Gue masuk kamar untuk sekedar membersihkan diri dan sedikit istirahat, setelah cukup enak badan, gue langsung keluar sambil membawa P3K punya ayah
Gue keluar menuju ruang tengah melihat habib yang sudah tertidur disoffa dengan jaket kulit yang masih membalut tubuhnya membuat di sekujur wajahnya basah karna keringat dan bibir yang bengkak berwarna biru " jadi ngga tega " gumam gue
Gue mencoba melepas jaket yang dipakainya dengan hati hati dan berhasil! Gue langsung kebelakang ngambil handuk kecil yang sedikit gue basahin buat ngebersiin wajahnya habib yang sedikit kusam
" habib..."
" bib..."
" hmmm?" Deheman nya dengan mata yang tertutup
" luka lo gue bersiin ya?"
" ngga perlu! Mending lo tidur " ucapnya santai
" buruan! "
" ngga!
" gue maksa!"
" gue ngga mau sayanggg " ucapnya sambil mencoba buat duduk
Gue sedikit tersipu dengan perkataan nya dengan membawa embel embel 'sayang' makin baperkan ! Suek bener.
Tbc