Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
Boleh dikatakan jika ia sedang membodohi diri, menyakiti diri sendiri, atau entah kata apa yang pantas untuknya. Ia begitu mendamba hingga tak peduli sejauh mana ia terluka. Ia begitu mencinta sampai terlupa pernah patah sedemikian rupa. Adalah Jung Eunha yang piawai menyembunyikan luka demi seorang yang ia damba, Jeon Jungkook.
Mulanya, ia tidak pernah percaya jika cinta mampu membuat gila. Namun, ketika ia pun merasakan, ia menjadi orang tak waras yang rela mengorbankan segala yang ia punya. Selama napasnya masih ada, ia tidak ingin menyia-nyiakan cinta. Hanya seorang Jeon Jungkook yang mampu membuatnya buta hingga menggila.
"Maaf ..., maafkan aku," teriak batinnya setiap kali ia berhasil membuat Jungkook dirundung amarah.
"Masih melakukannya lagi? Kau belum cukup jera juga, ya," ucap Jungkook pada suatu kali. Saat Jung Eunha sedang bersikeras menghentikan aksi pendekatan pria itu dengan mengancam Lisa untuk berhenti mendekati Jungkook.
"Berhenti atau aku akan melakukan sesuatu yang tidak akan pernah kau bayangkan."
Kedua sudut bibir Eunha terangkat. Rupanya sedang tersenyum tenang. Tatapan menusuk dari Jungkook tak membuatnya gentar sedikit pun. Meskipun jauh dalam sana, ia sempat ketakutan. Namun, ia menguatkan diri bahwa ia tidak boleh kalah dari Jungkook. Karena mengalah, akan membuat cintanya patah. Karena mengalah, akan membuatnya menyerah. Barang kali memang begini cara Eunha mencintai Jungkook, dengan membuat pria itu membencinya.
"Oh, ya? Aku tidak takut dengan omong kosongmu itu. Lakukan apa yang ingin kau lakukan. Aku menantikan saat itu." Saat-saat Jungkook berani menghancurkannya. Dan saat itulah tiba, mungkin Eunha tidak akan kembali lagi.
Lalu Eunha beralih pada Lisa yang bersembunyi di belakang Jungkook. "Oh, ya, Lalisa, tolong pikirkan baik-baik apa yang baru saja aku katakan."
Kemudian Eunha berbalik, meninggalkan sepasang manusia yang sedang jatuh cinta. Dan cepat atau lambat, Jungkook pasti akan menyatakan perasaannya pada Lisa. Sampai waktu itu terjadi, Eunha ingin melihat seperti apa gigihnya Jungkook. Raut wajah Eunha selama menuju ke kelas menjadi datar. Tak ada yang berani mengusik Eunha, barang menyapa sekalipun.
Perasaannya terluka saat Jungkook dengan berani mengancamnya. Dengan sengaja, Eunha berperan menjadi tokoh antagonis sehingga tak ada satu pun yang ingin menjalin pertemanan dengannya, kecuali Cha Eunwoo. Meskipun Eunha berulang kali tak mengacuhkan Eunwoo, cowok itu tetap datang kepadanya. Tetap berteman dengannya.
Eunha pergi ke sebuah ruangan seni. Ia memutar musik dengan pengeras suara yang sudah disediakan. Untuk menyingkirkan perih, biasanya ia berlatih menari sendiri. Menghabiskan waktu untuk membunuh segala perkataan Jungkook yang melukai hatinya. Meskipun bukan pertama kali, Eunha tetap manusia yang tak mati rasa.