3. Sesuatu?

70 14 0
                                    

'Tuhkan, mana mobilnya ngambekan lagi'

"Gimana dong sekarang?" tanya Leon sambil melihat sekeliling.

"Ra, tadi lu mau ngomong apaan?" ucap Felix menatap Xaviera serius.

"Tau nih dari tadi kepotong terus hehe.." sahut Jocelyn sambil nyengir.

Pertanyaan Felix pun tak kunjung dijawab oleh Xaviera yang sedari tadi tatapannya kosong.

"Woi!" celetuk Vernon sambil menepuk pundak Xaviera pelan.

"Hah? Apa?" jawabnya gelagapan.

"Tadi lo mau ngomong apaan? Astaga.." ucap Jocelyn mengulangi pertanyaannya.

"Tadi, gue mau bilang kalau kita dari tadi cuma mutar-mutar di tempat yang sama.." jelas Xaviera sambil melipat tangannya di depan dada.

"Masa sih?" tanya Leon heran.

"Eh Ver masa lu ga sadar kita mutar-mutar aja dari tadi," ucap Felix sambil menoleh ke arahnya.

Vernon menjawab Felix hanya dengan gelengan kepala. Memang ngeselin.

"Jadi kita ngapain sekarang?" tanya Jocelyn sambil menyender di depan mobil, "apa kita dorong aja mobilnya?" lanjutnya.

Xaviera mulai melangkahkan kakinya menuju mobil, "kita jalan aja.." ucapnya sambil melihat teman-temannya.

"Jalan!?" kata Leon tak percaya.

"Kalau lu gamau ikut yaudah," tutur Vernon dengan wajah datarnya.

"Oke-oke gua ikut.."

Mereka pun mengambil semua tas dan barang yang dibawa di dalam mobil. Dan sudah siap untuk melakukan perjalanan lagi walaupun tanpa menggunakan kendaraan.

Sekarang mereka mulai berjalan beriringan. Saat ini Felix yang memimpin perjalanan dan di belakangnya terdapat Xaviera dan Jocelyn. Sementara Vernon dan Leon berada dipaling belakang.

"Ni jalan makin ke dalam makin serem deh.." celetuk Jocelyn merinding.

"Kalo gak salah dari pertigaan jalan, ke pantai itu cuma butuh waktu 15 menit. Tapi kok sampai sekarang belum nyampe juga ya.." ucap Xaviera pada teman-temannya.

"Apa jangan-jangan..." lanjutnya pelan.

"Hah!? Kesesat gitu?" tanya Jocelyn terkejut.

Xaviera mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya pelan.

Seketika semuanya hening, tak ada satu pun yang membuka suara. Semua larut dalam pikiran mereka masing-masing.

Tak terasa mereka telah melakukan perjalanan yang cukup lama dan akhirnya ada yang membuka suara.

"Duh capek banget," keluh Leon sambil menopang tangan pada kedua lututnya.

Mendengar pernyataan Leon, mereka pun berhenti berjalan.

"Iya nih," sahut Xaviera kelelahan.

"Gue juga capek banget.." ucap Jocelyn terlihat sedikit pucat.

"Yaudah istirahat dulu di sana," ucap Vernon sambil menunjuk suatu pohon.

Mereka pun duduk melingkar di bawah pohon. Banyak kicauan burung yang mereka dengar. Dan Leon mengeluarkan banyak camilan dari dalam tasnya.

Prinsip mereka 'makan untuk hidup' berbeda dengan Leon, yaitu 'hidup untuk makan.' Leon itu orangnya pelit sama makanan, tapi ia tidak bisa mengatasi teman-temannya yang beginian.

"Eh Leon, lo kok ganteng banget sih.." ucap Xaviera merayu.

"Iya tuh bener, lo itu cowok terganteng setelah bokap gue," sambung Jocelyn ikut-ikutan.

Vernon dan Felix menatap mereka berdua dengan tatapan yang bisa diartikan, antara kesel sama iri.

"Baru sadar ye lu pada, hahaha.." dengan sombongnya Leon menjawab omongan kedua gadis itu.

"Leon..." panggil Jocelyn yang sedang melihat Leon membuka bungkusan camilannya.

"Mau apa lu!?" jawab Leon ketus sambil menatap Jocelyn sinis.

"Yaelah ga peka banget si lo!" ucap Xaviera kesal.

"Dua-in"

"Yaudah sih kalo mau camilannya bilang aja, apa susahnya coba," ucap Felix cuek.

Leon menatap kedua gadis itu dengan sinis dan menunjuk mereka dengan jari telunjuknya.

"Tuhkan lu berdua itu ngerayu gua pasti ada maunya," ucapnya dengan nada lebay bin alay.

"Hehehe..." ucap Xaviera cengengesan, "lo sama temen sendiri gak boleh pelit-pelit, dosa lho," lanjutnya menakut-nakuti Leon.

"Bodo amat!" jawab Leon sambil mengunyah makanannya

"Pelit kuburan sempit!" ucap Xaviera dan Jocelyn kompak.

"Colong aja lah.." celetuk Vernon dengan tersenyum sinis.

"Yaudah nih," jawab Leon menyodorkan camilannya kepada mereka.

Jocelyn langsung merebutnya segera dari tangan Leon, "makasih Leon, lo baik banget deh.."

Mereka berempat, kecuali Leon kesenangan karena dapat camilan darinya.

"Giliran dikasih aja seneng, dasar muka gratisan," gumam Leon dengan nada yang sangat kecil.

Tidak ada lagi yang bersuara hanya ada suara angin yang bertiup dan suara hewan-hewan lainnya.

Mereka semua sibuk memakan camilan yang diberikan oleh Leon. Dan akhirnya ada yang membuka suara.

"Gaes, coba liat deh," ucap Leon sambil menunjuk sesuatu yang ia lihat.

Mereka pun menoleh mengikuti arah telunjuk Leon.

°°°

Gimana?
Lanjut gak?
Kalo lanjut jan lupa tap bintang nya-!

Be Right Back💛

The Forest Mission [Semi Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang