7. Surat?

58 12 8
                                    

30 Oktober 2019

Cahaya matahari pagi mulai memasuki ke kamar mereka. Perlahan Jocelyn mulai membuka matanya. Ia mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk di kamarnya.

"Hoamm..." Jocelyn merenggangkan otot badannya.

"Udah jam berapa ya?" tanya Jocelyn dengan suara khas orang yang baru bangun tidur.

Tok tok~

Jocelyn pun langsung berjalan dengan malasnya menuju pintu, "iya sebentar," tuturnya.

"Pagi Lyn," sapa Felix, orang yang mengetuk pintu itu.

"Pagi juga, kenapa Lix?" tanya Jocelyn bingung.

Felix tersenyum kepada Jocelyn sambil sesekali melirik ke dalam kamar mereka, "udah bangun semua kan?"

"Xaviera belom bangun sih, emangnya udah mau berangkat?"

"Kata Vernon sih bentar lagi. Jadi lu sama Xaviera harus siap-siap sekarang," jelas Felix kepada Jocelyn.

"Oh, oke.."

"Yaudah, gue mau balik ke kamar dulu, mau siap-siap juga, bye.." ucap Felix, lalu meninggalkan Jocelyn.

Jocelyn pun masuk kembali ke dalam kamarnya dan menutup pintu. Jocelyn berjalan mendekat ke arah kasur, dimana tempat Xaviera masih tertidur pulas.

"Ra.. bangun.." Panggil Jocelyn sambil menggoyangkan lengan Xaviera.

"Nghh.. apaan sih Lyn?" Xaviera segera membalikan badannya membelakangi Jocelyn.

"Ra.. bangun! Kita mau berangkat bentar lagi," panggil Jocelyn sekali lagi.

"5 menit lagi deh.." jawab Xaviera.

"Sekarang!" tegas Jocelyn yang merasa kesal dengan respon sahabatnya itu. Ia pun segera menarik kedua tangan Xaviera untuk membangunkannya.

"Ihh iya-iya," Xaviera mengacak-acak rambutnya frustasi. Sahabatnya ini selalu saja mengganggunya saat tidur.

"Yaudah gue mau mandi dulu," ucap Jocelyn. Jocelyn berjalan menuju tasnya dan mengambil baju yang ingin dia pakai hari ini.

Jocelyn pun pergi meninggalkan Xaviera sendiri di kamar itu. Xaviera merebahkan tubuhnya kembali di kasur itu, ia pun langsung memejamkan matanya.

Saat ia memejamkan matanya, ia merasakan ada seseorang yang melemparinya sesuatu. Xaviera pun membuka matanya dan langsung duduk. Matanya mencari benda yang tadi masuk ke kamarnya.

Ia menemukan sebuah kertas yang sudah berbentuk bola. Xaviera terkejut ketika membaca isi surat itu. Jujur saja ia tak mengerti dengan isi surat itu.

"Ra, di panggil nenek tuh mau sarapan bareng katanya.." panggil Felix tiba-tiba dari ambang pintu kamarnya.

"Duluan aja... ntar gue nyusul"

"Oh, oke"

Xaviera tersenyum tipis kepada Felix. Felix pun langsung meninggalkan kamar itu dan menuju ke ruang makan.

'Apa ya maksud surat ini?' batin Xaviera mulai bertanya-tanya.

Xaviera menyimpan surat itu di dalam tasnya. Ia segera keluar dari kamarnya, menyusuli teman-temannya ke ruang makan. Seperti yang Felix bilang, mereka akan sarapan bersama.

°°°

"Silahkan dimakan ya.." ucap nenek sambil menghidangkan makanan.

The Forest Mission [Semi Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang