"Gaes, coba liat deh"
"Liat apaan? Perasaan ga ada apa-apa," celetuk Jocelyn masih mengunyah camilan yang ia makan.
"Itu kayak ada rumah, eh bisa dibilang gubuk?" jawab Leon.
"Eh iya, ada gubuk disana.." sahut Xaviera setelah menemukan gubuk yang dimaksud Leon.
"Kosong deh kayaknya," ucap Vernon sambil memicingkan matanya.
Felix mulai membereskan semua barangnya, "istirahat disana aja," ajaknya.
"Kuy lah!"
Mereka berjalan beriringan menuju gubuk itu. Jarak gubuk itu dari tempat mereka beristirahat tadi tidak terlalu jauh. Dan sekarang mereka sudah sampai tepat di depan gubuk itu.
Hanya satu kata yang menggambarkan gubuk itu, bersih. Gubuk itu terlihat sangat bersih, seperti berpenghuni, 'Gak mungkin ada orang yang mau tinggal di tengah hutan,' pikir Xaviera.
Peringatan : jangan percaya dengan omongan Xaviera, menurut Jocelyn omongan Xaviera jarang ada benarnya. Sedangkan menurut Leon, Xaviera selalu asal bicara.
"Gubuknya kosong?" tanya Felix memperhatikan teman-temannya satu per satu.
"Mungkin," jawab Vernon yang sedang melihat sekeliling gubuk itu.
Jocelyn menggeleng-gelengkan kepalanya pelan, "tapi, gue gak yakin kalo gubuknya kosong."
"Yakali ada orang yang mau tinggal di tengah hutan?" tanya Xaviera menaikan salah satu alisnya.
"Mana gua tau," celetuk Leon mengangkat bahunya.
"Masuk aja lah," ucap Vernon sambil memegang knop pintu.
Xaviera POV
Tepat pada saat Vernon akan membuka pintu, tiba-tiba pintu terbuka dan muncul seorang perempuan tua yang kelihatan sedikit terkejut.
Sama halnya dengan kami yang juga terkejut melihat ada orang di dalam gubuk.
"Kalian siapa!?" tanya perempuan itu sedikit meninggikan suara.
"Ada apa nek?" tanya seorang pria tua yang baru saja sampai di depan pintu.
"Saya Jocelyn dan ini sahabat saya, Xaviera. Yang ini Leon, Felix dan Vernon.." ucapnya lugu sambil menunjuk kami semua.
"Kita ini bukan lagi presentasi, sampe perkenalan diri segala sih lu," bisik Leon kepadanya yang masih dapat kami dengar.
"Apa?" ucap nenek itu cukup lantang.
"Kami sebenarnya sedang ingin liburan ke pantai nek. Tapi karena salah jalan kami tersesat di hutan ini," jelas Felix dengan nada halus.
"Oh... Kalau begitu masuk saja dulu kalian pasti sangat lelah," ajak kakek dengan ramah.
"Wah. Terima kasih kek," ucap Leon antusias.
Kami semua masuk ke dalam gubuk itu dan duduk di sofa, sedangkan nenek pergi menuju dapur.
Setelah selesai mengambil air, "minum dulu," tawar nenek itu sambil meletakan nampan yang ia pegang ke atas meja.
"Makasih nek"
"Ya sudah, kami tinggal sebentar ya.." ucapnya sambil berjalan bersama kakek meninggalkan kami.
"Eh gaes, malem ini kita tidur disini?" tanya gue menatap temen-temen gue.
"Mungkin," jawab Jocelyn sambil melihat-lihat sekeliling.
Entah kenapa rasanya gue gak nyaman di gubuk ini, eh apaan sih kok gue jadi mikir gitu.
Mungkin aja suasana di gubuk ini beda dengan rumah gue. 'Positif thinking, Ra..' batin gue.
"Hah? Gamau ah, nanti banyak nyamuk nakal," celetuk Leon sambil mengekspresikan takutnya.
Kami semua memberikan tatapan sinis kepada Leon.
"Eh itu barang kalian gak mau di letakkan dulu di kamar, kebetulan disini ada dua kamar kosong.." ucap sang nenek tiba-tiba sambil tersenyum.
"Oh iya, kuy lah.." celetuk Leon.
Kami semua berdiri dan mengambil barang masing-masing, kecuali Felix yang hanya mengambil handuk dan bajunya.
"Gua mau mandi gerah banget," ucap nya sambil menyerahkan tasnya kepada Jocelyn, "tolong bawain ke kamar.." lanjutnya sambil berjalan ke arah kamar mandi.
"Lha kok gue sih?" sahut Jocelyn bingung.
Felix menoleh dan menatap Jocelyn datar.
"Iya-iya gue bawain deh.."
"Biar gua aja," celetuk Vernon merebut tas tersebut dari tangan Jocelyn.
"Yas, makasih Vernon baik," ucap Jocelyn kesenangan, "skuy Ra taruh barang kita di kamar."
"Yuk"
AUTHOR POV
Malam pun tiba, semua orang yang ada di dalam gubuk itu sudah selesai membersihkan diri dan siap untuk makan malam.
"Silahkan dimakan, makanan seadanya.." ucap nenek ramah.
"Wah gapapa kok nek ini aja udah cukup banget," jawab Leon antusias.
"Lo mah kalo soal makan aja nomor satu.." sindir Xaviera sambil menatap Leon.
Seketika tawa mereka semua pecah akibat ucapan Xaviera tadi dapat membuat Leon cukup malu.
"Udah-udah ketawa nya," ucap Jocelyn menahan tawa, "perut gue udah ngasih kode nih.." lanjutnya.
"Baiklah, selamat makan.." ucap kakek yang sedari tadi belum membuka suara.
Setelah selesai makan malam, Xaviera dan Jocelyn membantu nenek di dapur.
"Ehm nek," panggil Xaviera sambil mengelap piring.
"Ya?" jawabnya sambil membersihkan dapur.
"Maaf lancang nek mau nanya aja, nenek kok bisa tinggal di tengah hutan ini sih?"
"Oh itu sebenarnya nenek sama kakek ceritanya juga sama dengan kalian.."
"Hah? Tersesat gitu nek?" tanya Jocelyn spontan.
"Iya"
"Kok bisa sih nek?" ucap kedua gadis itu serentak.
"Sebenarnya di hutan ini ada... Ah besok saja nenek ceritain, ini sudah larut malam.." ucap nenek yang tadinya sempat melihat jam dinding.
"Yah... Tapi kan kami penasaran nek," sahut Jocelyn sambil menutup keran tempat cuci piring.
"Iya besok nenek bakal ceritain"
°°°
Penasaran gak guys?
Kalo penasaran tekan dulu bintangnya hehe..Ada pesan buat cerita ini?
Atau buat;
XavieraJocelyn
Leon
Felix
Vernon
Atau buat kami?:)
See you💛
KAMU SEDANG MEMBACA
The Forest Mission [Semi Hiatus]
Misteri / ThrillerIni bukan cerita romansa. Bukan juga cerita horor. Mereka akan mengungkapkan sebuah misteri dan berpetualang di suatu hutan. Jocelyn, Xaviera, Felix, Vernon dan Leon akan memecahkan teka-teki untuk mencari jalan keluar dari hutan tersebut. Namun...