Curiga

47 5 1
                                    

Keesokan harinya.

"Pagi mah pah..." Kataku sambil duduk di
kursi makan.

"Pagi bel..." jawab papah.

"Ehh udah bangun? Hari ini jadi mau pergi keluarnya?." Tanya mamah.

"Jadi dong mah, hehe pengen main soalnya mumpung libur haha." Kataku sambil mengoleskan selai ke roti.

"Kamu bakal pergi seharian bel?." Tanya papah.

"Hmm, ngga tau tuh pah".

"Jangan malem malem pulangnya bel, papah kamu mau meeting lagi katanya."

"Emang iya pah?." Tanyaku.

"Iyaa nih bel, papah lagi ngejar target nih."

"Ohh iya deh oke."

"Yaudah papah berangkat ya."

"Lah baru jam 7 pah, mau ngapain disananya juga? Sarapan dulu lah."

"Iyaa ini papah udah dibawain bekel sama mamah kamu kok." Sambil mencium keningku.

"Ohh yaudah deh ati ati ya pah."

"Ati ati pah." Kata mamah

"Iyaa, assalamualaikum." Sambil mencium kening mamah.

"Waalaikumussalam." Jawabku dan mamah.

Setelah sarapan aku pun siap siap untuk pergi main bersama Mila Reno dan Aldo. Jam sudah menunjukan pukul 9, saatnya berangkat. Tak lama suara klakson mobil terdengar. Yaaa, siapa lagi kalo bukan anak rese itu. Aku pun bergegas ke bawah dan pamit kepada mamah, dan langsung menghampiri anak rese itu.

"Woiii ayo maen, woiii... Abellllll, ayoo main." Sambil menekan klakson berkali lali.

"Gue tonjok loh ya, berisik woi. Gue ngga budek budek banget kali." Sambil masuk ke mobil Reno.

"Iya ya gue lupa, lo kan budek aja ngga budek banget haha."

"Ihhh ngeselin ya lo."

"Hahaha."

Tak lama mamah menghampiri aku dan Reno.

"Ehhh.. Ren anter abel dulu ya ke kantor papahnya. Ini kok laptop malah di tinggal." Kata mamah.

"Ohh iya tante, oke siap hehe."

"Oiya jangan malem malem ya pulangnya."

"Iyaa tante siap." Jawab Reno.

"Lah? Si papah kol bisa lupa. Biasanya ngga pernah sampe lupa gini."

"Yaudah sana, udah jam 9 ini." Kata mamah.

"Iyaa mah, lagian 2 jam ini papah sama sekali ngga inget itu aneh ngga si mah?."

"Namanya juga lupa, dah sana."

"Dahh tante...." Kata Reno.

Aku dan Reno menuju kantor papah yang jaraknya lumayan jauh dari mall yang akan kita tuju. Ohh iya, Mila dan Aldo udah sampai di mall duluan karena tadi Reno menyuruh mereka agar nanti tidak lama lagi.

"Eh lo ngga bosen apa?" Tanya Reno sambil tertawa so imut, idih.

"Bosen apa? Lo mukanya bisa biasa aja ngga? Gue tonjok nih." Kataku tertawa.

"Hahaha." Dia pun tertawa terbahak bahak.

"Ihh Renoooo, bosen apaa ih?."

"Bosen kalo lo cantik terus."

"Ihh apaan si lo haha."

"Hahaaa... Nah akhirnya sampai."

"Lo tunggu sini ya, gue cuma bentar kok."

"Oke bos."

Aku menyuruh Reno di dalam mobil saja karena agar tidak ribet, dia ribet si anaknya haha. Lalu aku bertemu dengan sekretaris papah. Mba Lusi.

"Mba abel?."

"Ehh Mba, nitip ya laptop papah. Meeting belum mulai kan?."

"Lahh udah berapa hari ini kita belum mengadakan meeting mba."

"Lahh? Emang iya?."

"Iyaa mba." jawabnya.

"Ohh yaudah aku duluan ya mba mau main. Nitip yaa, makasih hehe."

"Oke mba hehe."

Sambil berjalan ke arah mobil Reno, aku masih kepikiran kata kata mba Lusi. Masa iya si tidak ada meeting? Sebenarnya papah kemana sih? Mau cerita sama Reno dan yang lain pun rasanya tidak enak karena hari ini kita mau main. Yaudahlah.

"Haha kenapa lo?." tanya Reno.

"Kenapa apanya si? Aneh lo hahaa.. Dah ayo kasian yang udah nunggu di mall."

"Iya sih bener haha."

Kami pun langsung pergi ke mall.

Hai manteman selamat menunggu kembali lanjutannya yaa hehe❤


Gelap dan terangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang