Dia datang

34 5 1
                                    

"Gajelas banget ni orang." kataku sambil menghampiri Reno.

"Siapa tadi?." Tanya nya.

"Tau dah. Hmm samperin Mila yu, udah jam segini gue harus pulang."

"Yakin mau nyari? Di mall seluas ini?."

"Yang penting yaquen, pasti ketemu."

"Yakin sih yakin tapi paling kaki bakal pengkor."

"Hahaha, ntr di chat lah bolot lo."

"Yaudah ayo, main macem apa ini pada sibuk sendiri."

"Lah iya ya baru sadar aku haha." kataku tertawa.

Karena Mila mengabariku ia masih lama, akhirnya aku pulang duluan dengan Reno.

"Eh ni Mila bls WA gue, katanya kita suruh duluan dia masih belanja."

"Yaudah ayo, keburu malem."

"Yuuu..  Eh bentar Ren, mamah telfon nih. Halo mah? Iya? Aku otw pulang nih."

"Ohh iya hati2 ya di jalan, mamah dirumah sendiri nih." Kata mamah

"Okeee." sambil menutup tlfn.

Aku dan Reno langsung pulang, dan akhirnya sampai dirumaku.

"Ren? Mampir ga?." Tanyaku

"Tumben." jawabnya sambil menahan tawa.

"Yaudah sana." Kataku.

"Beneran loh tumben haha."

"Yaudahh sana pulang." kataku sambil keluar dari mobil

"Hahaha... Lain kali gue mampir, sekarang gue cape."

"Ati ati ya lo."

"Iyaa ntr kalo gue udah sampe gue kabarin."

"Kabarin?."

"Iyaa, biar lo ngga khawatir."

"Ah serah lu dah." Kataku sambil masuk rumah.

"Hehhh! Dahhh!." Reno pun pulang.

***

"Assalamualaikum mah..."

"Waalaikumussalam. Reno mana?."

"Dah pulang mah. Papah mana?."

"Papahmu kan lagi meeting."

"Oalah, iyaa ya."

Aku pun baru ingat soal tadi pagi bahwa di kantor papah sedang tidak ada meeting. Tak lama bel pun berbunyi.

"Eh siapa tuh?." Tanya mamah.

"Hishhh Reno ngapain masih disini sih? Tadi disuruh mampir ngga mau."

"Yaudah sana buka pintunya, mamah mau ambil hp dulu di kamar ya."

"Iyaa mah." kataku sambil membuka pintu.

Aku pun terkejut, ternyata bukan Reno. Tetapi kakak kelas baru itu.

"Hai bel."

"Loh? Kukira Reno."

"Ini aku. Boleh masuk?."

"Ohhh, i..iiyaa."

Dia pun langsung duduk di sofa.

"Jalan yuk besok." Katanya.

"Hah?." Akupun kaget.

"Eh ada tamu. Siapa bel?. Tiba tiba mamahku menghampiriku.

"Tante kenalin, aku Dito. Pacarnya abel." Ucapnya.

"Sejak kapan?." Tanya mamahku

"Hah? Gila. Ngga mah ngga." Jawabku dan langsung memukul pundaknya.

Gelap dan terangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang