Jalan

24 5 1
                                    

Keesokan harinya saat aku sedang duduk di teras, tiba tiba ada orang aneh yang datang.

"Abel, keluar yu." Kata Reno yanga tiba tiba ada dihadapanku.

"Eh buset, kok tiba tiba disini?"

"Kalo pake headphone jangan sering sering jadi aja budeg. Di klakson beberapa kali juga."

"Emang iya?."

"Budeg emang." sambil meminum minumanku.

"Ren ambil aja sono di dapur itu punya gue."

"Males ah, lo aja sana ambil lagi. Gue ini tamu loh."

"Biasanya juga ngambil ke dapur sendiri."

Tiba tiba tak lama Kak Dito datang, aku bener bener kaget karena aku kira dia semalam hanya becanda, huhh bikin jantung gue dag dig dug aja.

"Abel, yu keluar." sambil menghampiri aku.

"Ehh apaan si? Gabisa." Kata Reno.

"Gue udah janjian sama dia semalem." Jawab Kak Dito dengan senangnya.

"Emang iya Bel?." Reno pun kaget

"Hah? Hmmm..."

"Tuh kan, hayu berangkat udah bilang sama mamah kamu?." Tanya Kak Dito

"Udah sih."

"Yaudah ayo." Dia mengenggam tanganku.

"Ren gue keluar dulu ya bentar." Kataku sambil naik ke motor Kak Dito.

"Bye!!!!." Kak Dito pun langsung menancapkan gas nya.

Reno yang ditinggal pun dia marah marah tidak jelas, karena ia kesal ia ingin mengikuti Abel.

"Apa apaan sih, tadi gamau. Cewe emang gitu. Gue kurang cakep apa si? Gue kan kenal lebih lama sama Abel tapi dia lebih milih jalan sama si Dito itu sih? Gue ikutin ah."

Reno pun masuk ke dalam mobilnya. Tak lama hp nya berbunyi.

"Ren bisa ke toko buku deket sekolah ngga?."

"Eh maya? Ada apa emang?."

"Temenin gue baca buku si."

"Ohhh.. Boleh gue otw ya." jawab Reno

* * *

"Kita mau kemana kak?."

"Makan yu."

"Bolehhh..."

"Kayaknya aku suka sama kamu deh."

"Hah? Apa kak?."

"Aku tau kamu denger kok."

"Duh kak yang bener aja."

"Bener. Tapi kalo gamau ya gapapa."

"Kak makan di deket taman aja, disitu makanan nya enak banget." Kataku mengalihkan pembicaraan.

"Ohh okee siap."

Gelap dan terangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang