Siapa?

30 5 2
                                    

Sampai saat ini aku masih berfikir, tadi papah kemana? Bertemu dengan siapa? Sampai papah telah berbohong kepadaku dan mamah. Di perjalanan aku selalu bertanya tanya. Sampai akhirnya sampai di Mall. Aku dan Reno langsung bergegas masuk untuk menghampiri kedua sahabatku yang telah lama menunggu hehe.

"Woy kita disini, darimana aja kalian? gila udah waktunya pulang nih!!" Kata Aldo sambil melambaikan tangannya.

"Buset baru dateng mereka." Kata Mila sambil melipatkan kedua tangannya di dada.

"Haha maaf ya tadi ada sedikit problem." Kataku.

"Hahaha..." Reno pun tertawa.

"Apa yang lucu? Gue sama Mila lagi marah woy! Kesannya kemarahan gue sama Mila kayak ngga ada harga dirinya." Jawab Reno.

Aku, Reno dan Mila pun tertawa.

"Mau pesen apa lo ren?." tanyaku.

"Apa yaa?" Jawabnya.

"Hih cepet kek ih."

"Aku pesen sama kamu jangan pernah lupain aku ya." Sambil memegang tanganku.

"Ih apaan sih lo gajelas deh, haha." Jawabku sambil menampol mukanya haha.

"Hahaha.. Gue biasa aja bep."

"Bap bep bap bep." Sambil melotot ke Reno.

"Hahaa." Dia pun tertawa.

Tak lama Aldo izin pergi untuk menghantar Mila membeli baju. Dan aku pun kembali berdua lagi sama Reno, huh;((

"Gue anter Mila dulu beli baju."

"Ah do, lo mah ninggalin gue lagi sama si rese ini."

"Heh, rese rese mulu." Jawab Reno.

"Bentar kok, dahh." Kata Mila.

Aku dan Reno pun mulai ngobrol yang tak jelas dan becanda. Tak lama kemudian ada yang menelfonku. Aku tak tahu itu siapa kata aku tidak menyimpan nomernya. Saat aku angkat aku tak mengenali suaranya.

"Ehh tar Ren, ini siapa ya yang nelfon?."

"Mana? Sini gue yang angkat."

"Gausah gausah, bentar ya."

"Jangan lama lama, jauh banget sampe kesana angkat telfon aja."

"Disitu ngga ada sinyal kambing." Kataku sambil pergi dari tempat dudukku tadi.

"Hmm, halo?." kataku

"Hai, ini gue." Jawabnya.

"Hah? Siapa ya?."

"Masa ngga tau?."

"Lah ngga jelas banget, dahlah."

"Eh eh tidulu. Nanti mlm gue ke rumah."

"Hah?."

Setelah itu dia langsung mematikan telfonnya. Aku pun bingung dia siapa, setau aku tidak ada nomer telfon temanku yang ganti. Hmm.

Gelap dan terangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang